Analysis Construction Testing Metode Pengembangan Sistem

penjualan ini, serta bagaimana masing-masing alir berawal sampai bagaimana mereka berakhir. 3. Sequence Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh sistem informasi penjualan untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing- masing operasi. 4. Class Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan Diagram yang menunjukkan hubungan antara class dalam sistem informasi penjualan ini dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

3.2.3.2 Desain Database

Pada desain database, penulis merancang database yang akan digunakan dalam sistem informasi penjualan dengan menggunakan class diagram dan mapping diagram yang berguna mengoptimalkan database. Diikuti dengan desain input form output laporan sebagai pembentuk attribute dalam tabel database dan matriks CRUD. Diakhiri dengan schemadatabase untuk membantu spesifikasi database.

3.2.3.3 Desain Interface

Pada tahap desain interface, penulis merancang tampilan antar muka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga sistem informasi penjualan ini dapat digunakan secara maksimal oleh para penggunanya.

3.2.4 Construction Testing

Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktifitas-aktifitas yang dimaksud yaitu: 1. Pemrograman Coding Pada tahap ini hasil desain dimasukkan ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang digunakan agar dapat dijalankan dalam bentuk aplikasi. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam proses pemrograman ini adalah Sublime Text sebagai software editor, Adobe Photoshop CS3 untuk mengolah gambar, AppServ v2.2.17 yang mencakup: Xampp versi 1.7.4 untuk web server, PHP versi 5.3.5 bahasa pemrograman, dan MySQL versi 3.3.9 untuk database. 2. Pengujian Sistem Back Box Testing Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap sistem baru agar dapat digunakan tanpa menemukan kendala apapun. Adapun ujicoba yang akan dilakukan menggunakan metode Black Box Testing. Pada pengujian Black Box Testing, tidak perlu diketahui apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistemperangkat lunak. Karena yang diuji adalah inputoutput. Pengujian secara Black Box merupakan pendekatan menguji apakah setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan benar. Berikut beberapa proses yang dilakukan dalam pengujian ini, yaitu: a. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun output. b. Kesalahan interface. c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database.

3.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir terdiri atas pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Kerangka berpikir yang dilakukan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Mulai Metode Pengumpulan Data Observasi Studi Literatur Sejenis Wawancara Studi Pustaka RAD Whitten, 2004 Metode Pegembangan Sistem Scope Definition Analysis Problem Analysis Requirement Analysis Decision Analysis Analisis Sistem Berjalan Identifikasi Masalah Sistem Usulan Flowchart SOP Design Desain Database Desain Interface Desain Proses Use Case Diagram Activity Diagram Class Diagram Identifikasi Actor Perancangan Use Case Use Case Narative Matriks CRUD Mapping Class Diagram Schema Database Construction Testing Pemrograman Pengujian Testing Black Box Testing Selesai Spesifikasi Database Identifikasi Use Case Sequence Diagram Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 111

BAB IV SISTEM INFORMASI PENJUALAN

Untuk perancangan sistem, metode yang digunakan adalah metode Rapid Application Development RAD yang terdiri atas tahap Scope definition, Analysis, Design, Contruction and testing sesuai dengan fase-fase pengembangan sistem informasi penjualan.

4.1. Scope Definition

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Berkah Jaya Motor merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan motor bekas second. PT. Berkah Jaya Motor didirikan oleh Bapak H. Ahmad Yani pada tanggal 27 Januari 1995 setelah sebelumnya menjalankan usaha ini dengan nama perorangan karena keterbatasan modal. Modal awal yang disertakan dalam bisnis ini sebesar Rp 50.000.000,00 dalam bentuk kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan perusahaan. Dan setelah meyakini bahwa kebutuhan akan usaha ini akan melonjak besar seiring dengan makin banyaknya permintaan pasar di kota-kota besar di Indonesia khususnya di Jabodetabek, maka didirikanlah perusahaan ini. Dan sampai saat ini telah memiliki 2 cabang di Depok dan di Bogor