Faktor dari Luar Eksternal

1 Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. 2 Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. 3 Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya. 4 Pengakuan Tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk charta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dapat menggunakan Power Point atau Software yang lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa inti dari pembelajaran kooperatif adalah mengutamakan kerjasama antar siswa dalam kelompok di mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menguasai materi, anggota-anggota dalam kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi, masing-masing kelompok berbeda suku, budaya dan jenis kelamin. Sistem penghargaan yang diberikan tidak secara individu melainkan berorientasi pada kelompok yang telah bekerja sama dengan baik. 17 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Jakarta: Rajawali Pers, 2012 h. 212

3. Model-Model Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran koooperatif, walaupun prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah, jenis-jenis model tersebut, adalah sebagai berikut: 18

a. Model Student Teams-Achivement Division STAD

Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-tamannya di Universitas John Hopkin. Menurut Slavin model STAD Student Teams-Achivement Division merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD: a. menyampaikan tujuan motivasi b. pembagian kelompok c. presentasi dari guru d. kegiatan belajar dalam tim kerja tim e. kuis evaluasi f. penghargaan prestasi tim

b. Model Jigsaw

Model ini dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan teman- temannya di Universitas Texas. Arti jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutkan dengan istilah puzzle yaitu sebuak teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja 18 Ibid. h. 213

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II Sdn Ketapang 01 Kecama

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV Semester II Sdn Ketapang 01 Kecama

0 3 14

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Aro

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Ar

0 0 17

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS SIswa Kelas III SDN Puren.

1 2 250

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD

0 0 11