Hasil Refleksi Tindakan Siklus II

104 kembali dan menuliskan nama gambar anak dapat menjawab empat soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: pilot, gayung, sapi, kuda. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 80. Nilai yang diperolah FP sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 4. Subjek 4 EH Penguasaan kosakata EH pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes pasca tindakan siklus II. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan 7 nama gambar dengan benar dari 12 soal yaitu: tentara, shampoo, gayung, masinis, handuk, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar anak dapat menjawab enam soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: masinis, gayung, shampoo, unta, sapi, kuda. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 80. Nilai yang diperolah EH sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 105 5. Subjek 5 MY Penguasaan kosakata MY pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Peningkatan terjadi pada semua jenis soal yang terdiri dari soal mencocokan atau menjodohkan gambar dengan kata, soal menuliskan nama gambar, dan soal menyebutkan nama gambar serta menuliskan. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan dengan benar semua nama gambar yaitu: sikat gigi, pilot, tentara, sabun, shampoo, nelayan, gayung, masinis, handuk, petani, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar dapat menjawab semua soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: pilot, nelayan, masinis, nelayan, masinis, shampo, gayung, unta, kuda, dan sapi. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 100. Nilai yang diperolah MY sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 106 6. Subjek 6 FR Penguasaan kosakata FR pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan dengan benar 11 nama gambar yaitu: pilot, tentara, sabun, shampoo, nelayan, gayung, masinis, handuk, petani, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar anak dapat menjawab semua soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: pilot, masinis, nelayan, masinis, shampo, gayung, unta, kuda, dan sapi. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 97. Nilai yang diperolah FR sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 7. Subjek 7 FT Penguasaan kosakata FT pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Peningkatan terjadi 107 pada semua jenis soal yang terdiri dari soal mencocokan atau menjodohkan gambar dengan kata, soal menuliskan nama gambar, dan soal menyebutkan nama gambar serta menuliskan. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan dengan benar semua nama gambar yaitu: sikat gigi, pilot, tentara, sabun, shampoo, nelayan, gayung, masinis, handuk, petani, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar dapat menjawab semua soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: pilot, nelayan, masinis, nelayan, masinis, shampo, gayung, unta, kuda, dan sapi. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 100. Nilai yang diperolah FT sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 8. Subjek 8 ER Penguasaan kosakata ER pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes pasca tindakan siklus II. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban 108 benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan 9 nama gambar dengan benar dari 12 soal yaitu: sikat gigi, tentara, sabun, nelayan, gayung, handuk, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar anak dapat menjawab lima soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: nelayan, gayung, unta, sapi, kuda. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 82. Nilai yang diperolah ER sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 9. Subjek 9 AF Penguasaan kosakata AF pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes pasca tindakan siklus II. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata anak dapt menjawab 11 soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, masinis, sikat gigi, shampoo, kuda, kupu- kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan 8 nama gambar dengan benar dari 12 soal yaitu: sikat gigi, tentara, sabun, shampo, 109 nelayan, masinis, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar anak dapat menjawab enam soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: nelayan, masinis, shampoo, unta, sapi, kuda. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 71. Nilai yang diperolah AF sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 10. Subjek 10 HI Penguasaan kosakata HI pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Peningkatan terjadi pada semua jenis soal yang terdiri dari soal mencocokan atau menjodohkan gambar dengan kata, soal menuliskan nama gambar, dan soal menyebutkan nama gambar serta menuliskan. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan dengan benar semua nama gambar yaitu: sikat gigi, pilot, tentara, sabun, shampoo, nelayan, gayung, masinis, handuk, petani, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar dapat menjawab semua soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: pilot, 110 nelayan, masinis, nelayan, masinis, shampo, gayung, unta, kuda, dan sapi. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 100. Nilai yang diperolah HI sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 11. Subjek 11 CN Penguasaan kosakata CN pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes pasca tindakan siklus II. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan 10 nama gambar dengan benar dari 12 soal yaitu: sikat gigi, tentara, sabun, shampoo, nelayan, masinis, handuk, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar anak dapat menjawab enam soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: nelayan, masinis, shampoo, unta, sapi, kuda. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 88. Nilai yang diperolah CN sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 111 12. Subjek 12 ZD Penguasaan kosakata ZD pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Anak sudah dapat mengingat dan memahami kosakata yang dikenalkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes pasca tindakan siklus II. Pada soal menjodohkan gambar dengan kata semua soal dapat dijawab siswa dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab oleh siswa dalam menjodohkan gambar dan kata meliputi: tentara, pilot, nelayan, petani, masinis, sikat gigi, shampoo, sabun, gayung, handuk, kuda, kupu-kupu, sapi, unta, dan ikan. Pada soal menuliskan nama gambar, anak dapat menuliskan 7 nama gambar dengan benar dari 12 soal yaitu: sikat gigi, tentara, shampoo, nelayan, handuk, petani, kupu-kupu, dan ikan. Untuk soal menyebutkan kembali dan menuliskan nama gambar anak dapat menjawab tiga soal dengan benar. Adapun jawaban benar yang telah dijawab yaitu: nelayan, gayung, unta. Total nilai yang diperoleh pada tes pasca tindakan siklus II adalah 74. Nilai yang diperolah ZD sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan yaitu sebesar 70. 112

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data yang berkaitan dengan data observasi sebelum tindakan, saat tindakan, dan setelah tindakan. Observasi sebelum dilakukannya tindakan dimaksudkan untuk menentukan rumusan masalah. Dari beberapa rumusan masalah ditentukan satu masalah yang akan diatasi dalam penelitian ini. Selanjutnya menentukan kemampuan awal agar tindakan yang dilakukan pada penelitian merupakan tindakan yang tepat. Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami kesulitan atau gangguan pendengaran sehingga mengalami hambatan dalam menerima informasi dalam kehidupan sehari-hari. . Pengertian tunarungu menurut Sadjah 2005: 69 adalah anak yang mengalami gangguan pada pendengaran yang disebabkan oleh berbagai hal sehingga sangat mengganggu aktivitas hidupnya. Menurut Haenudin 2013: 53 tunarungu adalah istilah yang diberikan kepada anak yang mengalami kehilangan atau kekurangmampuan dalam mendengar sehingga mengalami gangguan dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Ketidakmampuan tunarungu untuk mendengar dan berbicara berdampak pada terhambatnya kemampuan untuk berbahasa. Sedangkan bahasa merupakan alat yang digunakan untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada di pikiran maupun perasaan. Terlebih lagi tunarungu yang masih memiliki kosakata sedikit. Hal tersebut 113 akan mengakibatan pemahaman tunarungu terhadap suatu bacaan akan semakin sulit. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu penguasaan kosakata siswa kelas taman 2. Dari hasil observasi, Kemampuan siswa kelas taman dua di SLB B Karnnamanohara untuk pengenalan kata-kata baru masih sulit dan perlu diulang berkali-kali sampai siswa dapat membaca dan paham kata tersebut. Itu pun harus disertai benda konkrit agar anak dapat memahami kata tersebut bukan sekedar dapat membaca tanpa mengetahui arti kata tersebut. Media yang biasanya digunakan guru di kelas adalah benda-benda nyata dari anak atau dibawa anak. Guru mengenalkan nama benda tersebut kemudian kata baru yang didapat diangkat sebagai percakapan hari itu. Berdasarkan penjabaran tersebut diperlukan media yang sesuai untuk meningkatkan penguasaan kosakata pada saat pembelajaran. Media yang digunakan dapat berupa media permainan yang bersifat edukatif. Karakteristik siswa yang masih tergolong suka bermain perlu diimbangi dengan media yang akan mendorong siswa untuk belajar sambil bermain. Media spelling puzzle merupakan salah satu permainan yang bersifat edukatif. Media ini dapat meningkatkan penguasaan kosakata. Selain itu, media ini akan memunculkan kreativitas anak saat belajar. Anak bisa bermain sambil belajar serta berfungsi membimbing siswa secara sistematis maupun terarah dan merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung. 114 Penerapan media spelling puzzle diyakini dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus yang diawali dengan pre test, siklus I dan siklus II. Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil tindakan siswa mencapai KKM yaitu sebesar 70. Pada saat pelaksanaan pre test diketahui belum ada siswa yang mampu mencapai KKM sehingga peneliti mengetahui kosakata yang belum diketahui siswa. Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dan 1 kali post test. Materi yang diberikan pada siklus I yaitu nama-nama profesi, alat-alat mandi, dan binatang. Masing-masing materi diberikan pada satu kali pertemuan. Pada pertemuan pertama terlihat siswa sangat antusias dan penasaran dengan media yang dibawa guru. Akan tetapi karena kosakata yang dikenalkan guru merupakan kosakata baru bagi anak sehingga siswa masih kesulitan dalam memahami dan menyebutkan kosakata yang diajarkan. Pertemua kedua siswa diberikan materi alat-alat mandi dan siswa terlihat lebih familiar dengan kosakata alat-alat mandi. Terdapat beberapa siswa yang langsung bisa memahami nama-nama beberapa alat mandi. Terdapat pula beberapa siswa yang asyik mengobrol di kelas. Pada pertemuan ketiga, siswa masih terlihat antusias saat diminta memainkan puzzle dan pada pertemuan ketiga ini materi hewan yang diberikan dapat dipahami anak. Hasil tes pasca tindakan siklus I penguasaan kosakata anak tunarungu kelas taman 2 mengalami peningkatan dibanding kemampuan awal. Hanya ada satu subjek 115 yang tidak mengalami peningkatan. Dari hasil pasca tindakan siklus I ada 5 subjek yang belum memenuhi KKM yaitu FP, ER, AF, C, dan ZD. Peningkatan penguasaan kosakata pada tindakan siklus I belum optimal, sehingga penelititian tindakan kelas siklus I dapat dikatakan belum berhasil. Hal ini disebabkan karena kosakata yang diajarkan tergolong kosakata yang baru ditemui anak dan belum pernah dijumpai sehingga anak belum terbiasa menyebutkan dan menuliskan kosakata yang baru ditemui. Selain beberapa permasalahan diatas, terdapat beberapa hal positif yang terjadi selama proses pembelajaran kosakata dengan menggunakan media spelling puzzle yaitu; 1 Siswa antusias saat dikenalkan kosakata baru dengan menggunakan media spelling puzzle karena selain belajar siswa dapat bermain dengan menyusun puzzle, 2 Siswa tertarik untuk memahami, menyebutkan kosakata baru dan menuliskannya di papan tulis, 3Minat siswa untuk belajar kosakata mengalami peningkatan karena menggunakan media yang jarang digunakan sebelumnya. Pada siklus II peneliti memfokuskan pembelajaran pada kosakata yang masih dirasa sulit oleh anak. Materi yang masih dianggap sulit bagi anak yaitu materi profesi dan alat-alat mandi. Pertemuan pertama siswa sudah mulai memahami kosakata profesi. Beberapa siswa bahkan dapat menyebutkan dan menulis nama profesi tanpa bantuan guru. akan tetapi ada beberapa siswa yang masih menulis dengan mencontoh tulisan yang ada di media spelling puzzle. Pada pertemuan kedua siswa juga masih mengingat 116 kosakata yang diberikan di siklus 1 sehingga lebih mudah bagi siswa dalam memahami. Hampir seluruh siswa sudah dapat menyebutkan kosakata tanpa bantuan guru. bahkan saat guru meminta siswa menyebutkan satu-persatu lima nama-nama peralatan mandi di akhir pertemuan banyak siswa yang dapat menyebutkan dan hanya beberapa siswa yang sering mengobrol saja yang sedikit kesulitan. Setelah dialkukannya tindakan, akhirnya hasil tindakan siklus II penguasaan kosakata siswa meningkat dibandingkan pasca tindakan siklus I. Ada tiga siswa yang mendapat nilai 100. Dari hasil tes pasca tindakan siklus II kedua belas subjek dinyatakan sudah memenuhi criteria ketuntasan minimal. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian siklus I dan II, tampak ada kemajuan pada penguasaan kosakata melalui media spelling puzzle. Pemberian tindakan dengan menggunakan media spelling puzzle tidak dapat berjalan tanpa peran aktif siswa. Siswa sangat antusias dan berperan aktif pada saat pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan media puzzle merupakan permainan yang menantang anak. Selain itu, anak dapat menambah penguasaan kosakata setelah bermain dengan menggunakan media spelling puzzle . Maka dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata anak tunarungu kelas taman 2 mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan melalui media spelling puzzle.