Profil Nara sumber dan Keterangan Waktu Profil Nara sumber dan Keterangan Waktu

kantor pemerintahan dan ada juga di beberapa sekolah di Kelurahan ini. Selebihnya warga masyarakat sendirilah yang membakar sampah-sampah gtersebut. Di kelurahan ini Masih banyak lahan yang kosong dimanfaatkan oleh warga kita sendiri, dan dibakar ini artinya yang jauh dari rumah penduduk. Sehingga tidak membahayakan lingkungan walaupun peraturan di Jakarta tidak boleh membakar sampah. Namun kita tidak bisa memantau sampai sejauh itu. dari pihak kelurahan tidak bisa memantau sampai sejauh itu. Pada prinsipnya sampah yang ada di Srengseng Sawah ini dilayani dengan tukang gerobak dari RW ke RW. Dan proses pelayanan tukang gerobak ini dengan membayar iuran pada setiap sekali. Ada yang melalui lewat RT RW dan ada juga yang langsung kepadapetugas kebersihan yang bersangkutan. Mengenai sampah ini juga harus adanya tempat pembuangan sementara yang layak dan luas agar mencakup semua sampah para penduduk. 5. Dimanakah letak penampungan sampah sementara untuk wilayah Kelurahan Srengseng Sawah ini ? Jawab : Untuk tempat yang seperti itu haruslah jauh dari pemukiman warga masyarakat. Tapi karena hanya bersifat sementara jadi ada beberapa tempat pembuangan sementara yang tidak jauh dari rumah-rumah warga masyarakat. Setiap RW mempunyai penampungannya sendiri-sendiri seperti Alamat Pul Gerobak yang bisa dikatakan berfungsi sebagai TPS Tempat Pembuangan Sementara berada di RW 02, di jalan Lenteng Agung Timur yang ke arah UI samping Rell kereta, seberang jalan H. Sarin. 6. Siapa dan dibawah naungan siapa petugas Pengelolaan Sampah Padat Domestik yang bekerja di wilayah Kelurahan Srengseng Sawah ini ? Jawab : Pelaku pelayanan berasal dari interen RT dan RW, Tidak ada kaitan langsung dengan petugas kelurahan. Jadi sampah-sampah yang berasal dari warga dikelola oleh RTRW setempat.

3. Ketua Rukun Warga RW 02 Srengseng Sawah

A. Profil Nara sumber dan Keterangan Waktu

Nama : Bpk. Cepi Haerudin, S.Pd Umur : 53 tahun Daerah Asal : Betawi Pend. Terakhir : S1 Pekerjaan : Guru PNS Jabatan : Wakil Rukun Warga RW 02

B. Pertanyaan

1. Bisa ceritakan sedikit tentang sejarah terbentuknya wilayah Rukun Warga RW 02, Kelurahan Srengseng Sawah ? Jawab : Sebelum menjadi Kelurahgan Srengseng Sawah, Di sini orang nyebutnya wilayah Kampung Sawah. Khususnya RW 02, 01 dan sekitarnya. Jadi dulu ada daerah Srengseng yang sekarang masuk kelurahan Lenteng agung waktu masih di sini Kecamatannya Pasar Minggu. Sebelumnya kan Kecamatan Pasar Minggu kalau sekarang Kecamatan Jagakarsa. Jadi awalnya karena ada daerah Srengseng dan Kampung Sawah jadilah kelurahan ini namnya Srengseng Sawah. 2. Bagaimanakah pada umumnya Pengelolaan Sampah Padat Domestik pada di Rukun Warga RW 02 Kelurahan Srengseng Sawah ini ? Jawab : Jadi begini, untuk sampah kami memiliki dua kendaraan mobil berjenis Pick-up yang bertugas setiap harinya mengangkut sampah- sampah dari RT. Yang mana ditarik selama dua hari sekali secara bergelirian. Jadi seumpanya hari ini ditarik besok engga. Setelah ditarik dari RT langsung di bawa ke Pool sampah yang terdapat Container sampah di jalan raya lenteng agung depan sana. Itu tempat sebagai penampungan sementara sampah khusus RW 02. Nantinya sampah di situ akan diambil oleh petugas Dinas Kebersihan Jakarta menuju penampungan akhir di Bantar Gebang. Kita sebernarnya juga minta kepada pak lurah buat disediakan tempat sementara yang lebih luas. Karena yang sekarang itu kan sifatnya tidak boleh menumpuk. Jadi di pool sampai itu kalau sudah penuh harus segera diangkat. Engga ada istilah sampai mengganggu lingkungan sekitar, tidak menimbulkan bau, dan khusus untuk membuangan sampah di RW 02 saja. Jadi sebenarnya tidak boleh dari kawasan lain membuang sampahg di sana. Karena memang tempatnya terbatas. 3. Ada berapa jumlah Petugas Kebersihan yang bapak atau RW ini pekerjakan ? Jawab : Krunya semua ada 6 orang, karena satu mobil terdiri dari 3 orang, mobil satunya lagi 3 juga. 4. Berapa upah atau gaji yang diberikan oleh pihak Rukun Warga RW kepada petugas Kebersihan RW 02 ? Jawab : Kami disini menarik dana, untuk honor petugasnya dengan kondisi 6 personil gaji atau upah yang kita berikan sekitar satu juta per orang. Kecuali yang membawa kendaraan lebih tinggian sekitar satu juta dua ratus perbulannya. 5. Darimanakah sumber dana untuk membayar gaji atau upah para petugas kebersihan Rukun Warga RW 02 ? Jawab : Untuk dana tersebut di urus oleh masing-masing RT-Nya. Uangnya kita tarik dari masyarakat per kepala keluarga 10 ribu perbulan. Dari ibu PKK masing RT yang menarik uang tersebut. Jadi, dari Ibu-ibu PKK yang menarik iuran dari rumah-rumah nanti di disetorkan ke RW ke bagian kepengurusan. 6. Kapan Jam Operasional yang dimiliki para petugas Kebersihan Rukun Warga RW 02 ? Jawab : Untuk petugas kebersihan RW dari pagi sampai siang. Karena sore hari sampah tersebut harus diangkat. Pool sampah container di sana itu juga harus segera diangkat menuju Bantar Gebang menggunakan mobil truck hidrolik. Jadi setiap harinya mobil tersebut membawa container kosong lalu mengganti container yang berisi penuh sampah dengan yang kosong di Truck tersebut. Makanya tuh container harus segera diangkat dan dibawa kalau sudah penuh. 7. Apakah ada langkah tambahan dari RW sendiri untuk menyempurnakan pengelolaan sampah padat domestik di sini ? Jawab : Kita sebernarnya juga minta kepada pak lurah buat disediakan tempat penampungan sementara yang lebih luas. Karena yang sekarang itu kan sifatnya tidak boleh menumpuk. Jadi di pool sampai itu kalau sudah penuh harus segera diangkat. Engga ada istilah sampai mengganggu lingkungan sekitar, tidak menimbulkan bau, dan khusus untuk membuangan sampah di RW 02 saja. Jadi sebenarnya tidak boleh dari kawasan lain membuang sampahg di sana. Karena memang tempatnya terbatas. Sebernarnya setiap RW mempunyai tempatnya dan usaha sendiri buat pengelolaan sampahg ini. Untuk pool-nya sendiri di Kelurahan tidak hanya di RW 02 saja, ada juga yang seperti di RW 03. 8. Fasilitas apa sajakah yang disediakan oleh Rukun Warga RW 02 dalam menunjang pengelolaan sampah padat domestik di wilayah ini ? Jawab : Kami dari RW dan kelurahan juga menyediakan fasilitas tempat sampah tapi ya tidak semuanya. Tempat sampahnya seperti di samping itu kepada setiap RT. Tempat sampah ini kita usahakan oleh pengurus nanti RT-RT bakal di tambahin. Jumlahnya ada sekitar 100 tempat sampah. jadi setiap RT bisa mendapatkan 7-8 tempat sampah. Dari pemerintah sendiri lewat Kelurahan telah menyiapkan gerobak dan mobil pick-up untuk mengangkat sampah. satu RW dapat 3 Gerobak sampah buat mengambil sampah yang rumahnya berada di gang kecil. Sedangkan mobil pick-up kita punya 2 mobil. 9. Apakah ada program lain dari RW untuk membantu proses pengelolaan sampah padat domestik di wilayah ini ? Jawab : Ada program kerja bakti yaitu satu bulan sekali serempak satu RW. Kalau RT proggramnya kita rencanakan 2 minggu sekali. Utamanya memang untuk mengendalikan sampah. Walaupun tidak selalu berkenaan dengan sampah terus kerja baktinya. Seperti membersihkan saluran air dan lain-lainnya. 10. Menurut bapak sendiri, Bagaimana persepsi atau anggapan anda terhadap pengelolaan sampah domestik di wilayah ini ? Jawab : Kalau disebut bagus belum bagus karena masih banyak masyarakat yang komplain. Misalnya sampah sudah tiga hari belum diangkat. Harusnya kan dua hari sekali sampah diangkatnya. Karena keterbatasan tenaga dan juga wilayah yang luas. 6 petugas itu harus mengcover semuanya. Berarti kan masyarakat belum merasa puas tapi ada sisi bagusnya setelah ada pengelolaan ini orang tidak membuang sampah di kali Ciliwung lagi. Sekarang juga sudah jarang sampah di bakar sendiri. sudah ada kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya. 11. Menurut bapak sendiri, Bagaimana peran masyarakat pendatang terhadap pengelolaan sampah domestik di wilayah ini ? Jawab : Untuk masyarakat perannya sendiri cukup aktif karena mereka sadar benar lingkungan yang sehat maka bebas dari berbaggai penyakit. Apalagi jika ada yang terkena DBD pasti akan lebih. Kesadaran masyarakatnya cukup tinggi cuma kita yang mengadakan kerja bakti harus cermat menentukan harinya. karena untuk hari libur saja masih susah. Jadi misalnya kalau ada warga yang berhalangan hadir biasanya bukan karena malas tapi karena tidak ada di rumah. seringnya mereka pergi rekreasi di hari libur tersebut. Karena tuntutan pekerjaan yang sibuk di hari kerja sehingga saat hari libur banyak masyarakat yang pergi. Apalagi bila mempunyai pekerjaan yang terbilang cukup tinggi.