14
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kajian Teoritis
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi  menurut  kamus  besar  bahasa  Indonesia  mempunyai pengertian  bahwa  “tanggapan  penerimaan  langsung  dari  sesuatu;
serapan.  Persepsi  juga  memiliki  arti  lain  yaitu  proses  seseorang mengetahui  beberapa  hal  melalui  pancaindranya”.
1
Sedangkan tanggapan adalah “apa  yg diterima oleh pancaindra; bayangan dalam
angan- angan”.
2
Pancaindra  mempunyai  arti  “alat  perasa  yg  lima macam yaitu penglihat, penghidu pencium, pengecap perasa lidah,
perasa tubuh, dan pendengar”.
3
Persepsi  Menurut  Bimo  Walgito  adalah “suatu  proses  yang
didahului  oleh  penginderaan”.  Penginderaan  adalah  merupakan  suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima  yaitu
alat  indera.  Namun  proses  tersebut  tidak  berhenti  di  situ  saja,  pada umumnya  stimulus  tersebut  diteruskan  oleh  syaraf  ke  otak  sebagai
pusat  susunan  syaraf,  proses  selanjutnya  merupakan  proses  persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan,
dan  proses  penginderaan  merupakan  proses  yang  mendahului terjadinya persepsi.
4
Berdasarkan  uraian  tersebut  disimpulkan,  bahwa  persepsi merupakan  proses  yang  menyangkut  masuknya  pesan  atau  informasi
ke  dalam  otak  manusia  kemudian  diproses  dan  dikategorikan  dalam
1
Tim  penyusun  Kamus  Pusat  Pembinaan  dan  Pengembangan  Bahasa,  Kamus  Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, h. 675
2
Ibid., h. 898.
3
Ibid., h. 641.
4
Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Yogyakarta: Andi Offset, 2003, Cet. IV h. 53.
suatu  gaya  tertentu  atau  dengan  kata  lain  persepsi  adalah  interpretasi terhadap  rangsangan  yang  diterima  dari  lingkungan  yang  bersifat
individual  meskipun  stimulus  yang  diterimanya  sama,  tetapi  karena setiap  orang  memiliki  pengalaman  yang  berbeda  serta  kemampuan
berfikir yang berbeda maka hal tersebut sangat memungkinkan terjadi perbedaan persepsi pada setiap individu.
Hal  ini  di  perkuat  oleh  pendapat  “Ikhwan  Luthfi,  Gazi  Saloom dan Hamdan Yasun tentang persepsi, menurut mereka persepsi adalah
pengalaman  tentang  obyek,  persitiwa,  atau  hubungan-hubungan  yang diperoleh  dengan  menyimpulkan  informasi  dan  menafsirkan  pesan.
Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi sensory stimuli ”.
5
Menurut  Fattah  Hanurawan,  Persepsi  adalah  sejenis  aktivitas pengelolaan  informasi  yang  menghubungkan  seseorang  dengan
lingkungannya. Di bukunya Fattah juga menyimpulkan bahwa Persepsi sosial  adalah  suatu  proses  pemahaman  oleh  seseorang  terhadap  orang
lain atau terhadap suatu realitas sosial.
6
Jadi dengan kata lain menurut mereka persepsi didapat dari setiap kegiatan atau sesuatu hal yang kita alami baik terhadap objek bergerak
ataupun  mati  serta  peristiwa  yang  mendukung  sehingga  seseorang dapat  memperoleh  suatu  kesimpulan  dan  pada  akhirnya  memberikan
makna terhadap hal tersebut. Menurut Teiford dalam buku Sarliti W. Sarwono, Secara umum,
persepsi sosial adalah aktivitas memersepsikan orang lain dan apa yang membuat  mereka  dikenali.  Melalui  persepsi  sosial,  kita  berusaha
mencari tahu dan mengerti orang lain. sebagai bidang kajian, persepsi sosial  adalah  studi  terhadap  bagaimana  orang  membentuk  kesan  dan
membuat kesimpulan tentang orang lain.
7
5
Ikhwan  Luthfi,  Gazi  Saloom,  Hamdan  Yasun,  Psikologi  Sosial,  Jakarta:  Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, Cet.1, hlm. 25.
6
Fattah  Hanurawan,  Psikologi  Sosial  Suatu  Pengantar,  Bandung:  Remaja  Rosdakarya Offset, 2010, Cet 1, h. 46.
7
Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, Jakarta: Salemba Humanika 2009, h. 24.