Container yang penuh itu akan dibawa langsung menuju Tempat Penampungan Akhir yang berada di Bantar Gebang Bekasi.
Gambar 4.8
Contoh Proses cara kerja sistem Truck Arm-Roll.
Sumber : http:i00.i.aliimg.comphotov0200814676
Dimana sampah yang telah terkumpul dalam container akan diangkut menuju TPST Bantar Gebang. Container tersebut akan
dibawa oleh para petugas Kebersihan dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta setiap harinya menggunakan Truck berjenis Arm-Roll.
Pengangkutan menuju TPA atau TPST Bantar Gebang ini dilakukan pada sore hari setelah isi Container penuh.
Gambar 4.9 Truck jenis Arm-Roll yang bertugas di Rukun Warga RW 02
Sumber : Data Penelitian Hasil Penelitian 2014
c. Tahap Pemusnahan di Pembuangan Akhir
Pemprov DKI Jakarta tidak mempunyai TPA yang berbasis di wilayah Jakarta, maka dari itu menggunakan TPST Bantar Gebang
yang berada di Jabodetabek sebagai TPA resmi Pemprov DKI Jakarta.
Hal ini disebabkan keterbatasan lahan yang dimiliki DKI Jakarta untuk dijadikan TPA berskala besar.
Tahap Pemusnahan sistem pengelolaan sampah di Rukun Warga 02 Srengseng Sawah ini menuju Tempat Pembuangan Akhir TPA
Sampah yang bertepat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu. Sampah Bantar Gebang, Kota Bekasi. Sudah sejak tahun 1986
pembuangan akhir sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik dan lain-lainnya berakhir menuju di daerah yang sekarang
sudah masuk Kota Bekasi tersebut. TPA yang sekarang berubah menjadi TPST ini “dikelola bersama oleh Pemprov DKI Jakarta
dengan PT Godang Tua Jaya GTJ dan PT Navigat Organic Energy Indonesia NOEI selama 15 tahun
secara bertahap”.
15
Tahap Pemusnahan ini menggunakan metode Sanitary. Dalam metode ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun
sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis.
16
Di Pengelolaan Sampah Padat Domestik pada Rukun Warga 02 ini adalah fase terkahir yaitu sistem pembuangan akhir. Dimana
sampah yang telah terkumpul dalam container akan diangkut menuju TPST Bantar Gebang. Container tersebut akan dibawa oleh para
petugas Kebersihan dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta setiap harinya menggunakan Truck berjenis Arm-Roll. Pengangkutan menuju TPA
atau TPST Bantar Gebang ini dilakukan pada sore hari setelah isi Container penuh.
2. Tekhnik Pemilahan Sampah
Selain pengelolaan sampah secara konvensional, Di Rukun Tetangga RT 008 mempunyai kegiatan lain dalam pengelolaan sampah, yaitu
Pemilahan Sampah untuk Bank Sampah. Kegiatan pemilahan sampah itu
15
Joder Sihotang,”Pengelolaan sampah TPST Bantargebang bedsarkan kontrak” diakses dari
http:sinarharapan.conewsread140702191 pada 11 Februari 2015.
16
Budiman Chandra, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007, h. 121 - 123
sendiri merupakan kegiatan yang memisahkan dan mengelompokkan
sesuai dengan jenis sampah.
Menurut wawancara Ibu Aminah kader penggerak RT 008, “Di
sini ada pemilahan sampah. Disini kan ada yang namanya Bank Sampah sebutannya, walaupun masih tahap perkenalan tapi sudah sejak lama
berjalan”.
17
Ibu Etin menambahkan bahwa “Disini ada Bank sampahnya
juga, di kumpulin botol-botol bekasnya. Di bersihin, dipisahin, dan dirapihin, nanti ada yang ngambil. Kalau udah banyak diambil sama dia.
Istilahnya kita ngejual. Uangnya hasil bank sampahnya buat kas RT”.
18
Secara lebih jelas bedasarkan informasi dari hasil wawancara peneliti dapat dijelaskan secara berikut :
a. Kegiatan pemilahan sampah dilakukan sendiri di rumah tangga
masing-masing warga. b.
Setelah melakukan pemilahan dan pemisahan sampah dimasukkan dalam wadah-wadah terpisah, seperti :
1 Sampah organik dimasukkan pada tong sampah.
2 Sampah anorganik seperti botol-botol bekas minuman, Alat-
alat Plastik, kardus, dan lainnya di kumpulkan secara terpisah ditempatkan di wadah atau karung agar tak tercampur.
3 Sampah lain-lain yang dianggap tidak bisa dimanfaatkan lagi
langsung dibuang pada tempat yang telah disediakan. c.
Rukun Tetangga RT 008 memberikan tempat sebagai menampung sampah yang telah dipisahkan masayarakat.
d. Setelah Sampah anorganik yang telah terkumpul dan terpilahkan
pada masing-masing wadah jumlahnya cukup banyak akan diambil oleh petugas atau pembeli sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati bersama. e.
Kesepakatan tawar menawar harga pembeli bedasarkan jumlah banyaknya dan kualitas sampah yang telahg disepakati bersama.
17
Aminah, 50 tahun, Kader RT 008. Wawancara. Jl. H. Sarin rt00802, 18 Desember 2014
18
Etin Sugiarti, 60 tahun, Kader RT 008, Wawancara. Jl. H. Sarin rt00802, 18 Desember 2014
Alur sitem Bank Sampah di RT 008 RW 02 Srengseng Sawah adalah warga memilah sampah dan dikumpulkan di dekat pemukiman ketua RT.
Setelah terkumpul cukup banyak sampah akan di bawa ke tempat persotiran. Setelah sampai tempat persotiran maka akan ditangani oleh
sang operator dalam hal ini adalah penghitungan dan penimbangan. Kegiatan berikutnya dalah pencatatan setoran untuk para warga. Kegiatan
terakhir adalah penyimpanan sampah dari hasil persogtiran tersebut.
Gambar : 4.10 Skema alur Bank Sampah di RT 008 RW 02
Warga membawa
sampah
Pelayanan oleh operator
Resortir
Peng- hitungan
Pe- nimbangan
Pencatatan Setoran
Penyimpanan
Warga memilah
sampah
Hasil dari pengsortiran Bank Sampah para masyarakat ini nantinya akan masuk dalam menambahan kas RT. Masyarakat dan operator
pengsortiran sampah ini menyepakati jenis sampah, nilai tukarnya dan sistem sirkulasinya. Nilai tukar ditentukan oleh sang operator dan tentunya
tidak merugikan dan memberatkan kedua belah pihak. Kegiatan pengelolaan sampah dengan sistem Bank Sampah ini di
wilayah RT 008 RW 02 Srengseng Sawah dapat meminimalisir rusaknya dan berkurangnya kualitas lingkunngan. Sampah yang dibuang seringkali
menumpuk sebelum diangkut ke TPS. Selain itu sampah yang dibuang sembarangan menyebabkan munculnya berbagai penyakit seperti demam
berdarah. Sampah yang dibakar dan dibuang illegal pada lahan kosong dapat mengurangi kualitas tanah, air dan udara di sekitarnya.
Alur pelayanan bank sampah ini memang terbilang baru dan belum semua warga yang menerapkan sistem ini. Hanya beberapa pengurus RT