Evaluasi Pasca Pembelian Perilaku Konsumen Ice Cream Mini Melts di Jakarta

Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas 90 dengan jumlah 135 responden menyatakan puas terhadap pembelian es krim Mini Melts yang telah dilakukan dan tidak ada seorangpun responden yang merasa tidak puas terhadap pembelian es krim Mini Melts. Sisanya sebanyak 15 orang responden 10 responden menyatakan merasa biasa saja terhadap pembelian es krim Mini Melts yang telah dilakukannya. Tabel 24 menunjukkan tingkat kepuasan responden terhadap pembelian es krim Mini Melts. Tabel 24. Tingkat Kepuasan Responden terhadap Pembelian Es Krim Mini Melts Total Kepuasan Jumlah Orang Persen Puas 135 90 Tidak Puas Biasa Saja 15 10 Total 150 100 Tahap selanjutnya dalam proses evaluasi pasca pembelian adalah melihat pengaruh dari kenaikan harga produk es krim Mini Melts. Sebagian besar responden 55 menyatakan akan tetap membeli produk es krim Mini Melts meskipun es krim tersebut mengalami kenaikan harga. Hal ini menunjukkan bahwa harga merupakan bukan atribut utama yang diperhatikan konsumen dalam mengkonsumsi es krim Mini Melts. Tabel 25 menunjukkan pengaruh kenaikan harga terhadap pembelian es krim Mini Melts. Sebanyak 25 persen responden menyatakan akan memilih untuk membeli es krim merek lain dengan harga yang lebih murah dan sisanya sebanyak 20 persen responden menyatakan mengurungkan niatnya untuk membeli es krim Mini Melts apabila produk tersebut mengalami kenaikan harga produk. Hal ini menunjukkan bahwa responden tersebut sangat mempertimbangan atribut harga dalam memutuskan membeli es krim tersebut. Tabel 25. Pengaruh Kenaikan Harga terhadap Pembelian Es Krim Mini Melts Total Pengaruh Kenaikan Harga Jumlah Orang Persen Tetap Membeli 83 55 Membeli Merek yang Lebih Murah 30 20 Tidak Membeli 37 25 Total 150 100 Tahap selanjutnya dalam proses pasca pembelian produk adalah melihat reaksi dari responden apabila es krim Mini Melts yang dicari tidak tersedia atau gerai sedang tutup. Tabel 26 menunjukkan reaksi responden apabila produk es krim Mini Melts yang dicari tidak tersedia di tempat biasa responden membeli. Tabel 26. Perilaku Responden Bila Es Krim Mini Melts Tidak Tersedia di Tempat Biasa Membeli Total Jika Es Krim Tidak Tersedia Di Tempat Biasa Membeli Jumlah Orang Persen Mencari Ke Tempat Lain yang Ada Mini Melts Tidak Jadi Membeli Es Krim 118 79 Membeli Es Krim Merek Lain 32 21 Total 150 100 Sebagian besar responden dengan jumlah 118 orang 79 menyatakan tidak jadi membeli es krim Mini Melts jika es krim Mini Melts yang dicari tidak ada atau gerai sedang tutup karena responden merasa kesulitan jika harus mencari es krim Mini Melts di tempat lain karena saat ini es krim Mini Melts hanya tersedia di beberapa pusat perbelanjaan. Pembelian baru akan dilakukan pada kunjungan berikutnya. Namun sebanyak 32 orang 21 responden menyatakan akan melakukan pembelian es krim merek lain yang tersedia pada saat itu. Tidak ada seorangpun responden yang menyatakan akan menacari es krim Mini Melts di tempat lain apabila es krim tersebut tidak tersedia. Kondisi ini merupakan tantangan bagi perusahaan untuk lebih memperluas jalur distribusi penyebaran produk dan juga memperhatikan masalah ketersediaan produk untuk mendapatkan loyalitas yang besar dari konsumen. Tabel 27. Keinginan Responden Untuk Melakukan Pembelian Ulang Es Krim Mini Melts Total Keinginan Melakukan Pembelian Ulang Jumlah Orang Persen Ya 146 97 Tidak 4 3 Total 150 100 Berdasarkan Tabel 27, mayoritas responden menyatakan akan melakukan pembelian ulang es krim Mini Melts karena para responden merasa puas atas pembelian es krim Mini Melts karena es krim Mini Melts adalah es krim yang enak rasanya, banyak pilihan rasanya dengan persentase sebesar 97 persen. Hanya empat orang responden yang menyatakan tidak akan melakukan pembelian kembali es krim Mini Melts 3, responden demikian adalah responden yang sangat mempertimbangkan pendapatan yang dimiliki dalam melakukan pembelian sesuatu. Tabel 28. Hasil Tahap–Tahap Proses Keputusan Pembelian Es Krim Mini Melts Tahap Hasil Keputusan 1. Pengenalan Kebutuhan • Motivasi pembelian • Manfaat yang dicari • Alasan memilih es krim Mini Melts Sekedar Ingin Mencoba Makanan selingan Rasa yang enak 2. Pencarian Informasi • Sumber Informasi • Fokus Perhatian TemanKenalan Rasa 3. Evaluasi Alternatif • Atribut yang dipertimbangkan • Kesan kemasan yang diinginkan • Yang menunjukkan kualitas es krim Rasa Sederhana dan unik Rasa 4. Keputusan Pembelian • Cara memutuskan pembelian • Media yang mempengaruhi keputusan pembelian • Frekuensi pembelian • Rasa es krim yang lebih sering dikonsumsi Tergantung Situasi Anggota Keluarga Lebih dari seminggu Coklat 5. Evaluasi Pasca Pembelian • Tingkat Kepuasan • Sikap jika harga naik • Sikap jika tidak tersedia di tempat biasa membeli • Niat pembelian ulang Puas Tetap membeli Tidak Jadi Membeli Ya VIII FAKTOR-FAKTOR DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN ES KRIM MINI MELTS Analisis Faktor bertujuan menemukan hubungan antar sejumlah variabel- variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel Faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Sehingga pada akhirnya dengan adanya pengelompokkan antar variabel yang berkorelasi kuat. Variabel awal yang akan dianalisis berjumlah 22 variabel yang terdiri dari tiga kelompok yaitu pengaruh pribadi, pengaruh lingkungan dan atribut produk. Input data variabel awal dapat dilihat pada Lampiran 5. Setelah dilakukan pengolahan data, maka didapatkan hasil pengolahan awal seperti yang terlampir pada Lampiran 5. Tahap pertama dilakukan uji validitas dan realibilitas yang hasilnya terlampir pada Lampiran 6. Tahap selanjutnya dilakukan analisis faktor yang menilai variabel mana saja yang dianggap layak untuk dilakukan pada analisis selanjutnya. Pada pengolahan data awal diperoleh sebanyak delapan faktor yang memiliki nilai eigenvalue lebih dari satu. Ini artinya terdapat delapan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor-faktor yang sementara terbentuk tersebut dapat menjelaskan keragaman data sebesar 72,970 persen. Angka K-M-O MSA mencapai 0,694 dengan signifikansi 0,000 dan nilai Chi- Square pada tes Bartlett adalah 1423,338. Oleh karena angka MSA tersebut sudah diatas 0,5, nilai Chi-Square yang sangat besar dan signifikansi jauh dibawah 0,05 0,0000,05, maka variabel dan sampel awal ini dapat dianalisis lebih lanjut. Proses selanjutnya adalah tiap variabel dianalisis untuk mengetahui mana yang dapat diproses lebih lanjut dan mana yang harus dikeluarkan. Proses analisis yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan variabel yang memiliki MSA dibawah 0,5 dari proses pemilihan variabel. Dalam penelitian ini terjadi lima kali proses pemilihan variabel yang layak, hal ini dikarenakan masih terdapat variabel yang memiiliki MSA dibawah 0,5 setelah proses pemilihan variabel. Uji kelayakan variabel yang pertama dapat dilihat di Lampiran 6 yaitu pada Tabel Anti-Image Matrices anti image correlation matrices. Pada tabel tersebut terlihat ada lima variabel yang memiliki MSA kurang dari 0,5, yaitu variabel pendapatan 0,353, variabel kandungan gizi 0,420, variabel ukuran produk 0,432, variabel keluarga 0,480,dan variabel mutu 0,490. Untuk melanjutkan pengolahan data maka syaratnya adalah tidak boleh ada variabel yang memiliki MSA kurang dari 0,5. Untuk itu maka variabel pendapatan dikeluarkan dari model karena memiliki MSA kurang dari 0,5. Setelah variabel pendapatan dikeluarkan dari pemilihan variabel, maka variabel sisanya diproses kembali. Pada proses pemilihan variabel yang kedua terdapat empat variabel yang masih memiliki MSA dibawah 0,5 yaitu variabel kandungan gizi 0,420, variabel ukuran produk 0,432, variabel keluarga 0,480 dan variabel mutu 0,490. Selanjutnya proses pemilihan variabel yang ketiga menghasilkan tiga variabel yang memiliki MSA dibawah 0,5 yaitu variabel ukuran produk 0,432, variabel keluarga 0,480 dan variabel mutu 0,490. Kemudian variabel ukuran produk dikeluarkan karena memiliki MSA kurang dari 0,5. Pada proses pemilihan variabel yang ketiga ternyata masih menghasilkan dua variabel terkecil MSA dibawah 0,5, yaitu variabel keluarga 0,480 dan variabel mutu 0,490. Setelah variabel keluarga dikeluarkan selanjutnya proses pemilihan variabel yang keempat ternyata masih menghasilkan satu variabel yang memiliki MSA dibawah 0,5 yaitu variabel mutu 0,490. Akhirnya pada proses pemilihan variabel yang kelima Lampiran 7 sudah tidak terdapat lagi variabel yang memiliki MSA dibawah 0,5. Akhirnya pada proses pemilihan variabel yang kelima Lampiran 6 sudah tidak terdapat lagi variabel yang memiliki MSA dibawah 0,5 dan dihasilkan 17 variabel yang memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut. Pada proses pemilihan variabel yang kelima ini menghasilkan lima faktor dalam proses pengambilan keputusan pembelian es krim Mini Melts. Kelima faktor yang terbentuk ini memiliki eigenvalue lebih dari satu dan dapat menjelaskan 72,970 persen dari total keragaman varian data. Eigenvalue yang dihasilkan mengalami penurunan dari proses awal pemilihan variabel, namun nilai ini masih lebih dari batas minimal yang disyaratkan, yaitu 60 persen. Angka K-M-O MSA mengalami kenaikan menjadi 0,787 dari 0,694 dan tetap signifikan 0,000. Nilai dari Test Bartlett mengalami penurunan menjadi 1107,885 namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap proses analisis karena nilainya masih tetap besar. Korelasi dari tiap-tiap variabel yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel Correlation Matrix Lampiran 6 . Nilai communalities menunjukkan jumlah keragaman varians dari suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi nilai communalities sebuah variabel berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk dan semakin besar juga keragaman variabel tersebut yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Tabel 29 menunjukkan nilai communalities dari 17 variabel yang dianalisis berdasarkan urutan. Tabel 29. Nilai Communality Berdasarkan Urutan No. Variabel Nilai Communality 1 Pengetahuan 0,837 2 Gaya Hidup 0,788 3 SituasiWaktu mengkonsumsi 0,763 4 Harga 0,747 5 Kejelasan No. Depkes 0,744 6 Status SosialTemanKenalan 0,740 7 Kehalalan Produk 0,732 8 TemanKenalan 0,699 9 IklanPromosi Produk 0,673 10 BudayaSuku Bangsa 0,653 11 Manfaat Kesehatan 0,651 12 Pengalaman 0,638 13 Ketersediaan Produk 0,609 14 Higienis 0,595 15 Merek 0,542 16 Kandungan Bahan Alami 0,494 17 Rasa 0,463 Pada Lampira n 7, Tabel Component Matrix a menunjukkan distribusi dari 17 variabel pada lima faktor yang terbentuk. Seluruh variabel tersebut mengelompok pada lima faktor berdasarkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Hal ini ditunjukkan dari nilai loading yang dihasilkan oleh masing-masing variabel tersebut. Nilai Loading yang dihasilkan oleh masing-masing variabel tersebut dapat dilihat di Lampiran 7 pada Tabel Component Matrix a . Berdasarkan hasil pada Tabel ini dilakukan perbandingan besar korelasi dari nilai loading variabel untuk menentukan sebuah variabel akan masuk ke dalam faktor yang mana. Ada beberapa variabel yang tidak terlihat perbedaan nyata pada nilai loadingnya diantara kelima faktor yang terbentuk, sehingga sulit untuk menentukan variabel tersebut termasuk faktor yang mana harus diatas 0,5. Agar terlihat perbedaan yang nyata pada nilai loading dari setiap variabel tersebut, maka dilakukan proses rotasi. Rotasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rotasi dengan Metode Varimax, yang bertujuan untuk memperbesar nilai loading yang dulunya besar dan memperkecil nilai loading yang dulunya kecil sehingga diperoleh distribusi loading yang lebih jelas dan berbeda nyata. Hasil dari Rotasi Varimax ini tidak merubah jumlah faktor yang telah terbentuk, melainkan hanya merubah nilai loading-nya saja. Hasil dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dari 22 variabel asli yang diteliti dengan proses factoring, dapat direduksi hanya menjadi lima faktor. Hasil dari rotasi dapat diringkas pada Tabel 30. Untuk lebih jelasnya Tabel ini kemudian diinterpretasikan sesuai dengan urutan faktor dalam proses keputusan pembelian es krim Mini Melts. Tabel 30. Hasil Analisis Faktor Faktor Eigenvalue Varian Variabel Asal Nilai Loading Faktor Pertama Pengetahuan Konsumen 5,340 29,666 X2 Pengetahuan X4 Gaya Hidup X9 Status Sosial X17 Iklan X6 Budayasuku bangsa X3 Pengalaman X5 Manfaat Kesehatan 0,837 0,788 0,740 0,673 0,653 0,638 0,651 Faktor Kedua SitusiWaktu Mengkonsumsi 2,482 14,599 X10 SituasiWaktu Mengkonsumsi X15 Ketersediaan Produk X20 Higienis 0,763 0,609 0,595 Faktor Ketiga Produk 1,345 7,914 X18 Kejelasan No. Depkes X16 Kehalalan Produk X19 Kandungan Bahan Alami 0,744 0,732 0, 494 Faktor Keempat Eksternal 1,274 7,492 X8 TemanKenalan X21 Merek 0,699 0,542 Faktor Kelima Harga 1,041 6,126 X14 Harga 0,747

8.1 Faktor Pertama

Faktor pertama ini memiliki eigenvalue sebesar 5,225 dan merupakan faktor dengan eigenvalue terbesar diantara kelima faktor lainnya. Faktor ini dapat menerangkan keragaman data sebesar 30,734 persen. Faktor pertama disusun oleh tujuh variabel, yaitu pengetahuan, gaya hidup, status sosial, pengalaman, budayasuku bangsa, manfaat kesehatan, iklanpromosi produk. Berdasarkan nilai loading pada Tabel 30, ketujuh variabel tersebut memiliki korelasi positif, artinya pengetahuan responden tentang es krim Mini Melts semakin tinggi dan didukung oleh iklanpromosi tentang manfaat kesehatan yang diperoleh menjadi pertimbangan juga oleh responden. Apabila responden dalam melakukan pembelian es krim Mini Melts mempertimbangkan status sosial dan gaya hidup menunjukan bahwa konsumen es krim Mini Melts adalah konsumen menengah ke atas karena harga yang ditawarkan oleh Mini Melts tergolong relatif mahal, responden yang memikirkan status sosial dalam masyarakat atau prestige yang diterima jika mengkonsumsi produk tertentu yang dilihat berdasarkan harga. Hal ini juga mendorong konsumen untuk melakukan pembelian es krim Mini Melts. Faktor ini dinamakan Faktor Pengetahuan Konsumen.

8.2. Faktor Kedua

Faktor kedua dinamakan Faktor SituasiWaktu mengkonsumsi . Penamaan faktor ini berdasarkan nilai loading factor yang terbesar. Faktor ini memiliki eigenvalue sebesar 2,482 dan mampu menerangkan keragaman data varian sebesar 14,599 persen. Faktor kedua disusun oleh tiga variabel, yaitu situasiwaktu mengkonsumsi, higienis dan ketersediaan produk . Keterikatan ketiga variabel tersebut dapat diinterpretasikan waktu untuk mengkonsumsi es krim Mini Melts tidak dapat ditentukan, es krim dapat dikonsumsi pada pagi hari, siang hari atau malam hari. Karena ketidakpastian waktu mengkonsumsi ini konsumen tidak selalu mendapatkan es krim yang sesuai dengan seleranya, keterbatasan atas ketersediaan produk ini sebaiknya diperhatikan oleh pihak pemilik franchise es krim Mini Melts dan higienis dari produk es krim Mini Melts harus tetap terjaga. Dari nilai loading pada Tabel 29, korelasi yang positif dari ketiga variabel tersebut dapat diinterpretasikan jika konsumen puas terhadap pembelian es krim Mini Melts dapat memperoleh es krim yang sesuai dengan selera disetiap waktu yang diinginkan, hal ini akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian kembali es krim Mini Melts.dalam membeli es krim.

8.3 Faktor Ketiga

Faktor ketiga terdiri dari tiga variabel, yaitu kehalalan produk, kejelasan No. Depkes dan kandungan bahan alami. Ketiga variabel ini memiliki eigenvalue sebesar 1,345 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 7,914 persen. Faktor ketiga ini dinamakan Faktor Produk. Ketiga Arti dari ketiga variabel dalam faktor tersebut adalah jika konsumen mempertimbangkan kandungan bahan alami dalam melakukan pembelian es krim Mini Melts, maka konsumen juga mempertimbangkan No.Depkes yang tercantum pada produk dan label halal yang tercantum pada kemasan produk. Korelasi positif yang kuat dari ketiga variabel tersebut nilai loading Tabel 30 dapat diinterpretasikan dengan es krim Mini Melts yang terbuat dari kandungan bahan alami serta dicantumkan label halal dan