Faktor Ketiga Perilaku Konsumen Ice Cream Mini Melts di Jakarta

No.Depkes pada produk es krim Mini Melts, maka akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian es krim Mini Melts.

8.4 Faktor Keempat

Terdapat dua variabel yang menyusun faktor keempat, yaitu temankenalan dan merek. Faktor keempat memiliki eigenvalue sebesar 1,274 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 7,492 persen. Keterikatan dari dua variabel dapat diartikan penyebaran informasi mengenai es krim Mini Meltspromosi es krim Mini Melts saat ini masih bersifat alami dari mulut ke mulut dan berasal dari temankenalan, dengan semakin meningkatnya jumlah temankenalan yang mengetahui es krim Mini Melts menunjukkan semakin dikenalnya merek es krim Mini Melts.

8.5 Faktor Kelima

Faktor kelima terdiri dari satu variabel yaitu harga. Variabel ini memiliki eigenvalue sebesar 1,041 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 5,618 persen. Faktor kelima ini dinamakan Faktor Harga. Hal ini dapat diartikan bahwa harga merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan pembelian es krim Mini Melts. IX KERAGAAN ATRIBUT ES KRIM MINI MELTS YANG IDEAL MENURUT KONSUMEN Penelitian ini menganalisis keragaan atribut terhadap produk es krim Mini Melts. Analisis yang digunakan untuk mengetahui keragaan atribut es krim Mini Melts yang ideal menurut konsumen adalah Model Multiatribut Angka Ideal, Uji Friedman dan Uji Perbandingan Berganda Multiple Comparison. Adapun atribut yang dianalisis berjumlah sebelas atribut yaitu ukuran produk, rasa produk, kandungan gizi, harga, ketersediaan produk, kehalalan produk, promosi produk, tekstur produk, kandungan bahan alami, kandungan zat pewarna alami pada produk dan merek produk. Atribut paling penting ditandai dengan skor rata-rata tingkat kepentingan terbesar. Data mengenai pembahasan keragaan atribut ideal yaitu nilai tingkat kepentingan atribut, tingkat kepercayaan atribut dan kinerja ideal atribut adalah berdasarkan pertanyaan kuesioner pada Lampiran 5. Selanjutnya pengujian Friedman digunakan untuk meranking atribut tersebut berdasarkan tingkat ketidakpuasannya menurut responden dan kemudian berdasarkan nilai chi-square dapat diketahui apakah terdapat perbedaan tingkat ketidakpuasan antar atribut yang dianalisis tersebut. Apabila ternyata hasil Uji Friedman membuktikan bahwa terdapat minimal satu perbedaan ketidakpuasan diantara atribut yang dianalisis, maka analisis dilanjutkan dengan Uji Perbandingan Berganda Multiple Comparison. Multiple Comparison digunakan untuk mengetahui pada atribut mana saja terjadi ketidakpuasan atribut tidak ideal menurut responden dan pada atribut mana saja yang ideal menurut responden. Hal ini dapat membantu produsen dalam menentukan kebijakan yang lebih efektif dan efisien bagi perusahaan, karena