Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditorial Gaya Belajar Kinestik Gabungan Gaya Belajar

Menurut Rita Dunn seperti dikutip oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacki telah menemukan banyak variabel yang menpengaruhi cara belajar orang. Ini mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sebagian orang, misalnya dapat belajar paling baik dengan cahaya terang, sedang sebagian orang lain dengan pencahayaan suram. Ada orang yang belajar paling baik secara berkelompok, sedang yang lain lagi memilih adanya figur otoriter seperti orang tua atau guru, yang lain lagi merasa bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi mereka. Sebagian orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedangkan yang lain tidak dapat berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Ada orang yang yang memerlukan lingkungan kerja yang teratur dan rapi, tetapi yang lain lagi lebih suka menggelar segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat. Menurut DePorter dan Hernacki 2008 dinyatakan bahwa “Gaya belajar adalah kombinasi dari cara seseorang dalam menyerap informasi, kemudian mengatur informasi, dan mengolah informasi tersebut menjadi bermakna. ” Terdapat tiga tipe gaya belajar yang akan dibahas dalam tulisan ini yang mengacu pada Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, yaitu visual cenderung belajar melalui apa yang mereka lihat, auditorial belajar melalui apa yang mereka dengar dan kinestetik belajar melalui gerak dan sentuhan atau yang biasa dengan istilah gaya belajar V-A-K.

2.1.6.1 Gaya Belajar Visual

Siswa yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra mata. DePorter dan Hernacki 2008 menjelaskan bahwa orang bergaya belajar visual lebih dekat dengan ciri seperti lebih suka mencoret-coret ketika berbicara di telepon, berbicara dengan cepat, dan lebih suka melihat peta dari pada mendengar penjelasan.

2.1.6.2 Gaya Belajar Auditorial

Siswa yang bergaya belajar auditorial dapat dikenali dari ciricirinya yang lebih banyak menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra pendengaran yakni telinga. DePorter dan Hernacki 2008 menjelaskan bahwa orang bergaya belajar auditorial lebih dekat dengan ciri seperti lebih suka berbicara sendiri, lebih menyukai ceramah atau seminar dari pada membaca buku, dan atau lebih suka berbicara dari pada menulis.

2.1.6.3 Gaya Belajar Kinestik

Siswa yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu menggunakan modalitas belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. DePorter dan Hernacki 2008 menjelaskan bahwa orang bergaya belajar kinestetik lebih dekat dengan ciri seperti saat berpikir lebih baik ketika bergerak atau berjalan, lebih menggerakkan anggota tubuh ketika bicara dan merasa sulit untuk duduk diam.

2.1.6.4 Gabungan Gaya Belajar

Selain tiga tipe gaya belajar yang mengacu pada Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, pada tulisan ini juga akan membahas tipe gabungan gaya belajar seperti yang diungkapkan oleh Ariesta Kartika Sari 2014 bahwa penarikan kesimpulan kecenderungan gaya belajar siswa dengan cara membandingkan tiga nilai masing- masing kelompok penyataan yang diisi oleh subjek tersebut. Penarikan kesimpulan didasarkan pada: a Jika terdapat nilai tertinggi pada suatu kelompok pertanyaan gaya belajar, maka disimpulkan subjek tersebut cenderung dominan pada gaya belajar tersebut; b Jika terdapat dua nilai tertinggi yang sama dari dua kelompok pertanyaan gaya belajar, maka subjek tersebut tergolong pada pada “Gabungan kedua Gaya Belajar” tersebut. c Jika terdapat dua nilai tertinggi dari dua kelompok pertanyaan gaya belajar yang berselisih 1 poin, maka subjek tersebut tergolong pada pada “Gabungan kedua Gaya Belajar” tersebut. Hal tersebut juga disampaikan oleh Peymen et.al. 2014 siswa dapat memilih satu atau lebih dari pilihan pertanyaan gaya belajar VARK visual, auralauditorial, readwrite, kinestetik berdasarkan modalitas yang cenderung dimiliki oleh mereka. Data diperoleh dari angket yang terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama memuat pertanyaan mengenai umur, jenis kelamin, pendidikan lanjut, dan nilai komulatif yang diperoleh partisipan dalam kelas. Sedangkan pada bagian kedua memuat standart angket gaya belajar VARK yang dikembangkan oleh Fleming. Siswa dapat memilih satu atau lebih dari pilihan yang tersedia berdasarkan sensor modalitas yang mereka sukai ke dalam informasi baru. Sehingga dapat diketahui gaya belajar yang dimiliki siswa. Menggunakan angket VARK untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa adalah kunci pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Peymen et.al. 2014 memberikan hasil bahwa siswa yang memiliki gabungan dua gaya belajar disebut bi-modal, gabungan tiga gaya belajar disebut tri-modal, dan gabungan keempat gaya belajar VARK disebut quad-modal.

2.1.7 Lembar Kerja Siswa LKS