Kemampuan Pemahaman Konsep Model Knisley Gaya Belajar

ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.6.1 Analisis Secara umum analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Pusat Bahasa Depdiknas 2008 menyebutkan bahwa analisis merupakan penguraian suatu materi atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian arti yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan analisis siswa dalam penelitian ini adalah penyelidikan terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa dalam meresponmenyelesaikan soal matematika pada materi di kelas VII.

1.6.2 Kemampuan Pemahaman Konsep

Kemampuan pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan memahami permasalahan matematika untuk menghubungkan fakta-fakta kepada suatu kesimpulan atau siswa mampu menyelesaikan persoalan dengan tepat berdasarkan fakta-fakta yang telah ada sehingga dapat untuk menarik kesimpulan baru yang benar berdasarkan pernyataan yang tersedia. Dalam penelitian ini, indikator pemahaman konsep yang akan diukur meliputi: 1 kemampuan siswa dalam memahami persoalan matematika, 2 memperkirakan jawaban dan proses solusi, dan 3 menarik kesimpulan logis.

1.6.3 Model Knisley

Model Pembelajaran Matematika Knisley dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang memiliki empat tahap yang mengacu pada model Kolb, yakni konkret-reflektif, konkret-aktif, abstrak-reflektif, abstrak-aktif. Kegiatan dalam Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK tahap konkret-reflektif dan tahap abstrak-reflektif guru relatif lebih aktif sebagai pemimpin, sedangkan pada tahap konkret-aktif dan abstrak-aktif siswa lebih aktif melakukan eksplorasi dan ekspresi kreatif sementara guru berperan sebagai mentor, pengarah, dan motivator Knisley, 2003.

1.6.4 Gaya Belajar

Gaya belajar adalah cara termudah bagi seseorang untuk belajar dan bagaimana mereka memahami suatu hal pelajaran. Gaya belajar dari siswa bisa diamati dari kecerdasan majemuk yang mereka miliki dan setiap siswa memiliki kecerdasan masing-masing yang lebih dominan. Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri dan otak kanan. Aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar diserap secara abstrak dan konkret. Terdapat tiga tipe gaya belajar yang akan dibahas dalam dalam tulisan ini, yaitu visual cenderung belajar melalui apa yang mereka lihat, auditorial belajar melalui apa yang mereka dengar dan kinestetik belajar melalui gerak dan sentuhan. Selain ketiga tipe gaya belajar tersebut dalam tulisan ini juga akan membahas gabungan gaya belajar yang dikemukakan oleh Sari 2014, misalnya gabungan gaya belajar visual-auditorial, visual-kinestetik, auditorial-kinestetik. 11

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA