pemecahan masalah. Ketiga aspek tersebut bisa dinilai dengan menggunakan penilaian tertulis, penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek, maupun
penilaian portofolio. Kemampuan pemahaman konsep matematika sangat penting karena
disamping menjadi salah satu tujuan pembelajaran matematika, kemampuan pemahaaman konsep juga dapat membantu siswa untuk tidak hanya sekedar
menghafal rumus, tetapi dapat mengerti benar apa makna dalam pembelajaran matematika Pitaloka, 2013.
Dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Hal ini sesuai dengan Hudojo 2003 yang menyatakan
tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik.
2.1.5.2 Jenis-jenis Pemahaman Konsep
Berkaitan dengan pentingnya pemahaman dalam matematika Sumarmo, 2010 juga mengatakan visi pengembangan pembelajaran matematika untuk
memenuhi kebutuhan masa kini yaitu pembelajaran matematika perlu diarahkan untuk pemahaman konsep dan prinsip matematika yang kemudian diperlukan
untuk menyelesaikan masalah matematika, masalah dalam disiplin ilmu lain, dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Pemahaman juga merupakan salah satu aspek dalam Taksonomi
Bloom. Ada beberapa jenis pemahaman menurut para ahli yaitu: a
Polya, membedakan empat jenis pemahaman:
Pemahaman mekanikal, yaitu dapat mengingat dan menerapkan
sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana.
Pemahaman induktif, yaitu dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus
serupa.
Pemahaman rasional, yaitu dapat membuktikan kebenaran sesuatu.
Pemahaman intuitif, yaitu dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik.
b
Polattsek, membedakan dua jenis pemahaman:
Pemahaman komputasional, yaitu dapat menerapkan sesuatu pada
perhitungan rutinsederhana,
atau mengerjakan
sesuatu secara algoritmik
Pemahaman fungsional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan
hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. c
Copeland, membedakan dua jenis pemahaman:
Knowing how to, yaitu dapat mengerjakan sesuatu secara
rutinalgoritmik.
Knowing, yaitu dapat mengerjakan sesuatu dengan sadar akan proses yang dikerjakannya.
d
Skemp, membedakan dua jenis pemahaman:
Pemahaman instrumental, yaitu hafal sesuatu secara terpisah atau
dapat menerapkan sesuatu pada perhitungan rutinsederhana, mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja.
Pemahaman relasional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal
lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan. Dalam pemahaman tidak hanya sekedar memahami sebuah informasi
tetapi termasuk juga keobjektifan, sikap dan makna yang terkandung dari sebuah informasi. Dengan kata lain seorang siswa dapat mengubah suatu informasi yang
ada dalam pikirannya kedalam bentuk lain yang lebih berarti. Untuk memahami suatu objek secara mendalam seseorang harus mengetahui: 1 objek itu sendiri; 2
relasinya dengan objek lain yang sejenis; 3 relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis; 4 relasi-dual dengan objek lainnya yang sejenis; 5 relasi dengan
objek dalam teori lainnya. Oleh sebab itu pemahaman sangat penting dalam ilmu pengetahuan khususnya matematika.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dalam penelitian ini akan menggunakan indikator kemampuan pemahaman yang dikemukakan oleh
Pollatsek dalam Sumarmo 2010. a.
Pemahaman komputasional, yaitu mampu menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana dan mengerjakan perhitungan secara
algoritmik. b.
Pemahaman fungsional, yaitu mampu mengaitkan satu konsepprinsip dengan konsepprinsip lainnya dan menyadari proses yang
dikerjakannya.
2.1.6 Gaya Belajar