Protein kasar Serat kasar

30 2 Hemiselulosa Sifatnya sama dengan selulosa, yaitu mampu berikatan dengan air. Jenis ini banyak ditemukan pada bahan makanan serealia, sayuran, dan buah- buahan. Selama proses penyimpanan dan pengolahan, kandungan hemiselulosa yang terdapat dalam bahan makanan mudah mengalami perubahan tekstur. 3 Lignin Ikatan dengan jenis serat lain menyebabkan lignin agak sukar difermentasi oleh bakteri kolon. Kandungan lignin yang terdapat pada tanaman tidak sama, tergantung jenis dan umur tanaman. Serealia dan kacang-kacangan merupakan bahan makanan sumber serat lignin

3. Manfaat Serat Bagi Kesehatan

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia no. HK.00.05.52.6291, menganjurkan 25 g2.000 kalori atau 30 g2.500 kalori. Agar jumlah serat yang dikonsumsi tidak kurang dan tidak berlebihan, dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi secara bervariasi, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan buah- buahan. Serat makanan bagi manusia dapat diuraikan sebagai berikut Almatsier,S, 2004 : 45 – 47 : a Serat bermanfaat mencegah dan mengurangi konstipasi karena dapat menyerap air pada saluran pencernaan sehingga meningkatkan ukuran feses. 31 b Serat dapat mengurangi resiko kanker kolon karena serat menyelubungi komponen penyebab kanker di dalam feses. Serat dapat mempersingkat waktu sisa makanan melewati saluran pencernaan sehingga dapat mengurangi paparan dinding usus terhadap karsinogen. Serat terlarut kemudian difermentasi dengan bakteri dan menghasilkan komponen protektif terhadap kanker kolon. c Serat dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner PJK karena serat mencegah munculnya faktor-faktor penyakit tersebut yaitu penggumpalan darah. d Serat kasar pada makanan dapat mengendalikan kadar gula dalam darah karena serat menghambat glukosa melewati dinding saluran pencernaan menuju pembuluh darah. e Makanan serat tinggi mengandung energi rendah yang dapat membantu menurunkan berat badan karena menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menunda lapar.

G. Angka Kecukupan Gizi

Angka Kecukupan Gizi AKG adalah tingkat konsumsi zat-zat gizi esensial yang dinilai cukup untuk memenuhi kecukupan gizi bagi hampir semua orang sehat di suatu Negara Almatsier S, 2004 : 299. AKG digunakan sebagai standar untuk mencapai status gizi optimal bagi penduduk dalam hal penyediaan pangan secara nasional dan regional serta penilaian kecukupan gizi penduduk golongan masyarakat tertentu yang diperoleh dari konsumsi makanannya.