12
BAB II LANDASAN TEORI
Pada Bab II yang berisi landasan teori akan membahas empat bagian utama yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan
pertanyaan penelitian.
A. Kajian Pustaka
1. Teori Perkembangan Anak
Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono, 2011: 14 menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi
terus menerus dengan lingkungan serta mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin
berkembang. Adapun tahap-tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a. Tahap sensori motor
Pada tahap sensori motor terdapat pada anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik
dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan menggerak-gerakkannya.
b. Tahap pra-operasional
Pada tahap pra-operasional terdapat pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realita.
Anak mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkannya.
13 c.
Tahap operasional konkret Anak pada tahap ini terdapat pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini
anak masih cenderung sulit untuk berpikir abstrak, serta masih memerlukan gambaran konkret atau media pembelajaran yang
nyata agar dapat memecahkan suatu persoalan persoalan. d.
Tahap operasional formal Anak pada tahap ini terdapat pada usia 11-ke atas. Pada tahap ini
anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa. Dengan mengacu pada teori perkembangan kognitif Piaget tersebut,
maka dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret usia 7-11 tahun. Pada tahap tersebut disimpulkan
bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari belajar, yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari diri
anak itu sendiri. Dan pada tahap tersebut anak berpikir sistematis dan memecahkan masalah melalui aktivitas dan media yang konkret sehingga
menurut Piaget, tidak ada belajar tanpa perbuatan dan belajar akan menjadi efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektualnya.
2. Media pembelajaran