13 c.
Tahap operasional konkret Anak pada tahap ini terdapat pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini
anak masih cenderung sulit untuk berpikir abstrak, serta masih memerlukan gambaran konkret atau media pembelajaran yang
nyata agar dapat memecahkan suatu persoalan persoalan. d.
Tahap operasional formal Anak pada tahap ini terdapat pada usia 11-ke atas. Pada tahap ini
anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa. Dengan mengacu pada teori perkembangan kognitif Piaget tersebut,
maka dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret usia 7-11 tahun. Pada tahap tersebut disimpulkan
bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari belajar, yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari diri
anak itu sendiri. Dan pada tahap tersebut anak berpikir sistematis dan memecahkan masalah melalui aktivitas dan media yang konkret sehingga
menurut Piaget, tidak ada belajar tanpa perbuatan dan belajar akan menjadi efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan
intelektualnya.
2. Media pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Hamalik dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7 menjelaskan media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
14
Accociation for education and communication technologi
AECT mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses
penyaluran informasi. Anderson dalam Sukiman, 2012: 28 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya
hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa.
Gerlach dan Ely dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7 mengatakan, apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sadiman dalam
Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7 mengemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk
belajar dan membantu peserta didik belajar hal-hal yang abstrak.
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach Ely dalam Kustandi, 2011: 13 mengemukakan bahwa tiga ciri-ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan
apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya. Ciri-ciri tersebut adalah:
1. Ciri fiksatif
Fixatif Property
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan
15 ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau
objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2.
Ciri manipulatif
Manipulatif Property
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari
atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh menit. Misalnya,
bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu- kupu sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
3. Ciri distributif
Distributive Property
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
c. Fungsi Media Pembelajaran