Kredibilitas Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
ada satu yaitu putri bungsunya yang masih bersekolah kelas 12 SMA. TS tinggal bersama dengan istrinya ST, seorang putri dan seorang cucu
laki-lakinya. TS dan pasangannya ST memiliki relasi yang baik. Selama 32
tahun hidup berkeluarga dengan pasangannya, semua permasalahan yang ada dapat diatasi bersama-sama. Saat ini, informan sudah pension
dan menikmati hari tuanya dengan berkebun dan mengurusi seorang cucu laki-lakinya yang diajak oleh informan untuk tinggal bersama.
Sedangkan, pasangannya ST masih aktif bekerja yaitu mengajar di salah satu sekolah dasar negeri yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Bagi TS, ST merupakan sosok yang hebat. Kehadiran ST menguatkan TS saat mengalami patah semangat dan selalu mendukung
dalam segala hal. Saat dalam keadaan terpuruk karena tidak memiliki keturunan laki-laki, TS pernah mendapat saran dari pasangannya ST
untuk menikah lagi. Saran ini diberikan agar TS memiliki keturunan laki-laki. Namun, ditolak karena TS hanya ingin merawat anak
kandungnya sendiri dan ingin hidup dengan ST sekarang ini hingga akhir hayat.
Pada saat peneliti datang ke rumah TS, TS mengenakan pakaian rapi yaitu celana panjang berbahan kain dan baju kaos berkerah. Pada
saat peneliti tiba, TS sedang menonton bersama dengan cucu dan anak perempuannya yang bungsu. Sedangkan, pasangannya sedang tidak
berada di rumah karena ada pertemuan anggota lingkungan gerejanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saat peneliti melakukan wawancara, TS sedang tidak enak badan karena sakit flu. Sebelum memulai wawancara, peneliti memastikan
apakah informan tetap ingin melakukan wawancara atau tidak dan TS mengatakan agar dilakukan saja.
Selama wawancara berlangsung, TS tampak bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaa dari peneliti namun mata TS sempat
berkaca-kaca saat diajukan pertanyaan terkait reaksinya saat mengetahui jenis kelamin anak bungsu. TS juga terlihat tidak menutupi
perasaannya. Saat pertanyaan terkait adat budaya suku Batak Toba, TS memperlihatkan ketidaksetujuannya terhadap prinsip yang selama ini
ada tentang anak laki-laki. Hal ini tampak dari TS yang menjawab dengan semangat dan nada bicaranya lebih keras.