Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Menurut Ryff dalam Wibowo, 2012, penerimaan diri merupakan keadaan dimana seseorang memiliki penilaian positif terhadap dirinya, menerima serta mengakui segala kelebihan maupun segala keterbatasan yang ada dalam dirinya tanpa merasa malu atau merasa bersalah terhadap kodrat dirinya. Ryff juga menjelaskan bahwa individu yang memiliki penerimaan diri yang rendah, apabila ia merasa tidak puas dengan dirinya, merasa kecewa dengan kehidupan yang telah dijalaninya, mengalami kesulitan dengan sejumlah kualitas pribadinya dan ingin menjadi individu yang berbeda dari dirinya sendiri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri adalah persepsi yang dimiliki oleh seseorang terkait kemampuannya dalam menerima dan memahami diri sendiri atas segala kelebihan dan keterbatasan yang dimilikinya serta kesediaan untuk hidup dengan segala karakteristik dirinya tanpa merasa terganggu.

2. Aspek-aspek Penerimaan Diri

Penerimaan diri memiliki beberapa aspek. Sheerer dalam Cronbach, 1963 mengemukakan beberapa aspek dalam penerimaan diri, yaitu sebagai berikut: a. Memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya dalam menjalani hidup. b. Menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia yang sama atau sederajat dengan orang lain dan tidak memandang diri sebagai orang yang tidak normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Menyadari dan tidak malu atau takut dicela oleh orang lain atas keadaannya. d. Memiliki dan mengikuti prinsipkeyakinan hidupnya sendiri. e. Bertanggung jawab terhadap perbuatannya. f. Menerima pujian atau celaan secara obyektif. g. Tidak menyalahkan atau menghukum diri sendiri atas keterbatasan yang dimiliki ataupun mengingkari kelebihan yang dimiliki. h. Tidak menyangkal impuls dan emosi atau merasa bersalah atas hal-hal tersebut yang ada dalam dirinya.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri

Hurlock 1974 menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi yang menentukan seseorang dapat menyukai dan menerima dirinya sendiri. Faktor-faktor tersebut diantaranya, yaitu: a. Pemahaman diri Pemahaman diri seorang individu tidak ditentukan oleh kapasitas intelektualnya tapi melalui kesempatan yang dimiliki untuk menggali potensi-potensi yang ada di dalam dirinya. Individu harus memiliki kesempatan untuk mencoba kemampuannya tanpa harus dihalangi oleh orang lain. Pemahaman dan penerimaan diri saling berhubungan. Semakin baik seseorang memahami dirinya, semakin dapat ia menerima dirinya sendiri, dan sebaliknya. Kurangnya pemahaman diri dapat mengarahkan pada kesenjangan antara konsep diri yang ideal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI