Profil dan Observasi Informan PT

dari ungkapannya yang enggan diwawancarai tentang anak laki-laki. Namun, setelah peneliti memberikan penjelasan dan memberi waktu kepada informan untuk berpikir, akhirnya TN mau menceritakan pengalamannya selama ini. Saat menjawab pertanyaan, tampak TN meneteskan air matanya. Namun, saat menceritakan anaknya yang kembar tiga, TN tampak lebih tenang.

c. Struktur Dasar Pengalaman Pasangan PT dan TN

Pada struktur dasar pengalaman terdapat temuan mengenai adat budaya suku Batak Toba, proses penerimaan diri masing-masing informan, proses saling mempengaruhi penerimaan diri masing-masing informan terhadap pasangannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri.

i. Adat Budaya Suku Batak Toba

i.1. Pemahaman Mengenai Nilai 3H Hagabeon, Hamoraon dan Hasangapon

Pemahaman nilai 3H hagabeon, hamoraon dan hasangapon pasangan PT dan TN terbagi dalam dua bagian yaitu pemahaman nilai dari 3H dan cara mencapai 3H. Menurut PT, seseorang yang memiliki ketiga nilai 3H ini yaitu hamoraon, hagabeon dan hasangapon dianggap sudah mencapai kesempurnaan. Nilai hamoraon berkaitan dengan perekonomian atau kekayaan harta benda yang dimiliki oleh seseorang. Nilai hasangapon yaitu nilai yang berkaitan dengan harga diri atau kehormatan yang dimiliki seseorang. Nilai hagabeon yaitu terkait dengan mempunyai keturunan secara lengkap yakni laki- laki dan perempuan. Namun, PT menambahkan bahwa seseorang dapat dikatakan gabe lengkap berketurunan selain memiliki anak laki-laki dan perempuan tetapi anak-anaknya tersebut juga harus memiliki keturunan secara lengkap. Berikut pernyataan pasangan PT dan TN terkait pemahaman nilai 3H: “Maksudnya hagabeon, hamoraon dan hasangapon dipandang dari e udah sempurna, sempurna. Hagabeon itu berarti punya keturunan, anak dari ee cucu dari anak perempuan, cucu dari anak laki-laki, anak laki-laki dan perempuan. Nah hagabeon itu namanya. Hamoraon ya dari segi materinya, termasuk kekayaan lah. Nah itu lah intinya. Hagabeon hamoraon nah itulah kan hasangapon, semua itu yang dua itu tadi dilengkapi dengan hasangapon termasuk. Maksudnya ee apa ya termasuk ee apa ya kalo bahasa Indonesianya hasangapon itu e dihormati” 23-27, PT. “Hagabeon itu e sedapat mungkin ada yang dua tadi itu, anak laki-laki dan anak perempuan. Kalo nomor satunya ya hagabeon itu tadi lalu yang kedua ya hasangapon itu. Kalo hasangapon itu e kalo ada sama kita walaupun sedikit rejeki kita, kita memberi sama orang tua dan tingkah laku kita menghormati orang tua. Nah, itulah e menurut saya yang saya tau, dari tingkah laku dan ee kemampuan kita atau menghormati orang tua supaya orang tua bangga mempunyai anak sehingga dia jadi terpandang-hasangapon. Itulah tadi hamoraon itu harta” 2-6, 9, TN. Menurut pasangan PT dan TN nilai-nilai tersebut dapat tercapai dengan bekerja keras hamoraon dan hagabeon sendiri didapat atas pemberian Tuhan. Menurut PT nilai hasangapon tercapai dengan memiliki keturunan yang lengkap disertai dengan perilaku dan perekonomian yang baik. Sedangkan, bagi TN nilai hasangapon dapat tercapai dengan mendidik anak menjadi anak yang beriman dan berpendidikan. Selain itu, anak menghormati orang tua dan berkelakuan baik sehingga orang tua menjadi bangga. Berikut kutipan wawancara pasangan PT dan TN: “Hamoraon ya termasuk lah tadi kalo kita dalam pekerjaan udah sukses udah mapan ekonomi pun. Kalo hamoraon itu nanti tergantung rejeki kita nantinya. hasangapon gimana kita mau dihargai orang kita enggak punya keturunan. Kalo hamoraon, hamoraon itu kan kekayaan kalo kekayaan itu kan pada umumnya kalo orang kaya kan udah otomatis dipandang orang tapi biarpun dia kaya kalo dia enggak punya keturunan, kekayaan itu hartanya itu mau ditaruh kemana kan nantinya. Tapi kalo itu tadi dilengkapi dengan itu semua, itu sudah pasti terpandang” 7-8, 14-15, 20-22, 40-41, PT. “Kalo saya ya harus bekerja keras lah supaya anak-anak ini bisa bersekolah. Ee kalo hasangapon, supaya kita tuh e sangab hasangapon tadi itu, ya kita mendidik anak menjadi anak-anak Tuhan yang beriman supaya anak- anak ini menjadi anak yang baik di depan kita sesama manusia dan lebih di hadapan Tuhan. Jadi mengajarkan anak ini supaya jadi anak yang beriman, pengikut Tuhan Yesus Kristus” 11-14, TN.

i.2. Arti Dan Peranan Anak Dalam Adat Budaya Suku Batak Toba

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasangan PT dan TN terkait arti dan peranan anak dalam suku Batak Toba