35
pembelajarannya menerapkan metode inkuiri, sedangkan kelas IVB sebagai kelompok kontrol yang pembelajarannya dengan menerapkan metode ceramah.
Diharapkan kemampuan mengingat dan memahami siswa kelas IVA lebih tinggi yang pembelajarannya menerapkan metode inkuiri dibandingkan dengan kelas
IVB yang menerapkan metode ceramah khususnya pada mata pelajaran IPA materi wujud dan sifat benda. Dengan demikian, jika metode inkuiri diterapkan
pada pembelajaran IPA kelas IV SD materi wujud dan sifat benda, penerapan metode inkuiri akan mempengaruhi kemampuan mengingat dan memahami siswa.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengingat pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta
tahun ajaran 20152016. 2.4.2 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami
pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta
tahun ajaran 20152016.
36
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisikan metode yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Metode penelitian tersebut mengenai jenis penelitian,
setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik
analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian Quasi-Experimental dengan tipe non-equivalent control group design.
Quasi experimental design merupakan pengembangan dari true experimental design yang mana desain ini memiliki kelompok kontrol tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2011: 73-77. Desain ini hampir sama dengan
pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random Sugiyono, 2011: 79.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Quasi-Experimental karena adanya kelompok kontrol dan treatment, sedangkan responden tidak dipilih secara
random atau acak. Hal ini disebabkan peneliti tidak memiliki otoritas atau kewenangan untuk mengubah kondisi kelas yang ada. Penelitian ini termasuk
dalam tipe non-equivalent control group design karena kelompok kontrol menggunakan rancangan pembelajaran yang berbeda dengan kelompok
eksperimental yakni dengan menggunakan metode ceramah, sedangkan kelompok eksperimental dengan metode inkuiri. Tipe ini menunjukkan bahwa responden
kelompok kontrol jelas berbeda dengan responden kelompok eksperimental. Jenis penelitian ini memiliki dua kelompok yakni kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kedua kelompok yaitu kelompok kontrol kelas IVB dan kelompok eksperimen kelas IVA diberikan pretest untuk mengetahui keadaan
awal sebelum adanya perlakuan treatment. Setelah diberikan pretest, hasil kedua kelompok yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dibandingkan. Hasil
pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan