Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

44 yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini memuat dua kemampuan yakni kemampuan mengingat dan memahami. Sebelum instrumen disusun menjadi item-item instrumen, perlu dibuat kisi-kisi instrumen atau matriks pengembangan instrumen supaya penyusunan instrumen lebih sistematis sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi, dan dikonsultasikan pada ahli Sugiyono, 2011: 113. Berikut ini adalah matriks pengembangan instrumen dari kedua kemampuan yang akan diteliti. Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen No Variabel Aspek Indikator Nomor Soal 1 Mengingat Mengidentifikasi Mengidentifikasi sifat-sifat benda padat, cair, dan gas 1 Mengingat kembali Menyebutkan contoh-contoh benda padat, cair, dan gas 2 Mengenali Mengenali berbagai peristiwa berdasarkan sifat-sifat benda padat, cair, dan gas 3 Mengambil Mengambil contoh peristiwa berdasarkan sifat benda padat, cair, atau gas 2 Memahami Menafsirkan Menafsirkan peristiwa yang sesuai dengan sifat benda padat, cair, atau gas 4 Memberi contoh Memberi contoh peristiwa berdasarkan sifat benda padat, cair, atau gas Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan peristiwa berdasarkan sifat benda padat, cair, atau gas 5 Menjelaskan Menjelaskan alasan yang sesuai dengan sifat benda padat, cair, atau gas Selain matriks pengembangan instrumen, peneliti juga membuat rubrik penilaian. Rubrik penilaian digunakan peneliti guna dijadikan acuan untuk menilai setiap indikator dalam instrumen penelitian. Adapun rubrik penilaian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 3.3.

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian ini perlu diujicobakan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada responden dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang dimengerti oleh responden, kurang jelas, maupun pertanyaan yang ambigu atau mengandung dua makna. Pengujian instrumen dilakukan sekali yaitu di kelas IV SD Negeri 1 Panjangrejo yang beralamat di Nglembu, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Peneliti memilih SD tersebut karena sama-sama mempunyai kelas paralel dan terakreditasi A. Dalam pengujian instrumen peneliti juga menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Berikut ini penjabarannya. 45

3.7.1 Validitas

Penelitian ini menggunakan validitas muka, validitas konstruk dan validitas isi untuk mengetahui validitas instrumen tes. Sugiyono 2011: 267 mengungkapkan bahwa validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Sugiyono 2011: 121 mengemukakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data atau mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sugiyono 2011: 123 mengatakan bahwa validitas instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct validity validitas konstruksi dan content validity validitas isi. Cohen 2007: 163 mengungkapkan bahwa validitas isi dicapai dengan penilaian profesional dari para ahli atau expert judgement, sedangkan validitas muka adalah kejelasan tampilan soal. Validitas konstruk dicapai dengan uji empiris untuk memastikan adanya keterkaitan yang jelas dari item tes Cohen, 2007: 163. Peneliti menggunakan validitas muka, isi, dan konstruk pada instrumen penelitian ini. Validitas muka dilakukan dengan mengujikan soal pada enam siswa kelas IV di sekolah yang sama. Mereka rata-rata mengerjakan soal dalam waktu 60 menit atau 1 jam. Sugiyono 2011: 129 mengungkapkan bahwa validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas isi instrumen dalam penelitian ini diperoleh dari pendapat lima ahli yakni dua dosen mata kuliah Fisika dan tiga guru kelas IV SD Sokowaten Baru. Validitas konstruk digunakan untuk mengukur kesesuaian setiap butir soal dengan indikator Arikunto, 2012: 83. Validitas konstruk digunakan dengan uji empiris atau pengalaman. Uji empiris dilakukan pada minimal 30 responden agar mendapatkan distribusi data normal Field, 2009: 42. Peneliti melakukan uji empiris atau mengujikan soal instrumen kepada 47 siswa kelas IV SD N 1 Panjangrejo untuk memperoleh validitas konstruk. Setelah diujikan data tersebut ditabulasi dan menghitung validitasnya dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan rumus Pearson Correlation dengan tingkat kepercayaan 95. Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk uji validitas berdasarkan Pearson Correlation 46 adalah sebagai berikut jika Sig 2-tailed 0,05 item tersebut dikatakan valid; Jika Sig 2-tailed 0,05 item tersebut dikatakan tidak valid. Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen penelitian Hasil perhitungan validitas instrumen secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 3.5.5. Tabel 3.4 Hasil Validitas Instrumen No Variabel Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keputusan 1 Mengingat 0,814 0,000 Valid 2 Memahami 0,819 0,000 Valid Uji validitas di atas dilakukan dengan mengorelasikan total seluruh skor dengan total dari masing-masing variabel. Berikut ini adalah hasil uji aspek setiap variabel. Hasil perhitungan aspek setiap variabel dapat dilihat pada Lampiran 3.5.1; 3.5.2. Tabel 3.5 Hasil Uji Aspek Setiap Variabel No Variabel Aspek Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keputusan 1 Mengingat Mengidentifikasi 0,827 0,000 Valid Mengingat kembali 0,691 0,000 Valid Mengenali 0,862 0,000 Valid Mengambil 0,859 0,000 Valid 2 Memahami Menafsirkan 0,551 0,000 Valid Memberi contoh 0,519 0,000 Valid Mengklasifikasikan 0,770 0,000 Valid Menjelaskan 0,790 0,000 Valid Tabel 3.5 menunjukkan hasil uji validitas untuk setiap aspek dalam variabel mengingat dan memahami. Dari hasil uji validitas tersebut maka variabel mengingat dan memahami dapat dinyatakan valid karena nilai Sig. 2-tailed 0,05 pada seluruh aspek yakni mengidentifikasi, mengingat kembali, mengenali, dan mengambil untuk aspek kemampuan mengingat, sedangkan menafsirkan, memberi contoh, mengklasifikasikan dan menjelaskan untuk aspek kemampuan memahami.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menunjukkan berapa kali pun data tersebut diambil akan memberikan hasil yang sama atau konsisten dan adanya keterandalan suatu tes Setyosari, 2010: 180. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan 47 data yang sama Sugiyono, 2013: 168. Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan teknik pengujian untuk memeriksa internal consistency yaitu dengan Alpha Cronbach. Nunnally dalam Ghozali, 2009: 46 mengungkapkan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika harga Alpha Cronbach ᦫ 0,60. Masidjo 2007: 209 mengemukakan klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah Peneliti menghitung reliabilitas instrumen dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan rumus Alpha Cronbach. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen penelitian lihat Lampiran 3.6. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Cronbach’s Alpha N Keterangan Uji reliabilitas instrumen 0,811 47 Reliabel Tabel 3.7 menunjukkan hasil dari uji reliabilitas instrumen variabel mengingat, memahami, mengevaluasi, dan mencipta. Teknik pengujian reliabilitas instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik konsistensi internal. Berdasarkan perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach dari keempat variabel yang valid memiliki nilai Alpha sebesar 0,811 sehingga semua instrumen dinyatakan reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 148

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195