Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan
143
Bab 12 Menjaga Kebersihan Lingkungan
Kam u Per l u Tahu
Limbah Rumah Tangga Penyebab Ut ama Pencemaran Air
Manusia hidup tidak terlepas dari alam. Namun, sering kita tidak menyadari bahwa kita sudah menjadi musuh alam nomor satu dari seluruh pengisi bumi ini. Kita minum air yang dihasilkan oleh alam, makan makanan hasil
produksi alam. Namun, di era milenium ini, sudah sangat jarang diperoleh air jernih yang siap diminum seperti yang dapat kita temukan di daerah pegunungan. Begitu juga dengan makanan yang kita konsumsi, sudah
banyak mengandung pestisida dan pupuk kimia.
Terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya, air bersih sudah sangat jarang ditemukan. Salah satu adalah kota Jakarta. Pencemaran air di kota besar ini sudah sangat parah. Demikian diutarakan oleh
Mukhayar
, kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah BPLHD DKI Jakarta.
Saat ini sedang diupayakan bagaimana mengendalikan pencemaran air. Hal ini dapat dimulai dari pengendalian limbah domestik atau rumah tangga. Salah satu penyebab utama pencemaran air adalah penggunaan
deterjen keras yang mengandung kadar phosfat yang tinggi. Phosfat adalah merupakan unsur hara yang membuat fitoplankton dan mikroorganisme di air berebut untuk memakannya. Dengan fitoplankton dan
mikroorganisme yang gemuk akibat kelebihan makanan maka suplai oksigen di dalam air berkurang. Padahal makhluk hidup di dalam sungai, seperti ikan, membutuhkan oksigen. Akibatnya, segelintir saja ikan yang
dapat bertahan hidup di sungai-sungai.
Setiap rumah tangga menghasilkan limbah domestik. Limbah cair yang masuk dalam saluran air berupa grey
water. Air ini berupa air bekas beraktivitas, seperti mencuci, mandi, membersihkan rumah, atau membersihkan mobil. Air ini begitu saja dibuang dan masuk saluran air tanpa melalui pengolahan. Air ini akan tersalurkan
menuju sungai dan bermuara di laut. Tanpa kita sadari sama-sama memberikan kontribusi yang buruk untuk air kita. Oleh karena itu, pencemaran ini seharusnya dikurangi dengan cara melakukan pengolahan kembali
limbah domestik. Di samping itu, paling tidak mengurangi penggunaan deterjen keras.
Dalam satu hari, berdasarkan catatan BPLHD Jakarta, satu orang warga Jakarta menggunakan 150 liter. Berarti sekitar 547,5 juta meter kubik per tahun air yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Dari jumlah ini,
kata
Mukhayar
, akan terpakai dan akhirnya menjadi kotor. Dengan demikian, semua warga harus sudah mulai memikirkan kualitas air di Jakarta.
Sumber:
www.Republika online
Penyakit dapat ditularkan melalui hewan. Di antaranya adalah nyamuk dan unggas. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan bisa membahayakan kesehatan manusia. Oleh
karena itulah, sumber-sumber penyakit harus dibasmi.