9 Inteligensi Eksitensial Inteligensi eksitensial berhubungan dengan kepekaan dan
kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam terkait eksitensi manusia. Intelegensi jenis ini tampak
pada para filsuf, terlebih filsuf eksitensialis yang selalu mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksitensi hidup
manusia. Pada umumnya, orang yang menonjol eksitensialnya juga berkemampuan untuk:
a Peka dalam menjawab persoalan eksitensi diri atau manusia b Melakukan refleksi diri
c Kontemplasi diri
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda belum tersedia sumber yang relevan dengan penelitian ini sehingga peneliti mencoba
menggunakan beberapa sumber lain yang hampir sama dengan penelitian pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Berikut ini ada dua
penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan LKS berbasisi kecerdasan ganda:
Penelitian pertama berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran
Berbasis Multiple Intelegences Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vll di Mts Madinatunnajah Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon” penelitian ini dilakukan oleh Aini
2013, mahasiswa Universitas Institut Agama Islam Negeri IAIN Cirebon. Penelitian ini didasarkan atas pemikiran bahwa suatu strategi belajar yang
relevan dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis
multiple intelegences dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas VII pada sub pokok kegiatan ekonomi masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari pra siklus dan 3
siklus dengan subjek penelitian siswa kelas VII di MTs Madinatunnajah Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon yang berjumlah 24
siswa. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa : 1. Penerapan strategi pembelajaran berbasis multiple intelegences
dapat dikategorikan baik dengan presentase 49,17 siswa menyatakan setuju. 2. Aktivitas siswa pada setiap siklus mengalami
peningkatan, pada siklus I diperoleh rata-rata 64, siklus II 74, dan siklus III diperoleh rata-rata 86. 3. Hasil penelitian pada Pra siklus rata-rata
kelas 55,41, dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 29,16, pada siklus I rata-rata 65,41 dengan persentase ketuntasan belajar 41,66. Pada
siklus II rata-rata 72,29 dengan ketuntasan belajar 70,83, dan pada siklus III rata-rata 80 dengan ketuntasan belajar sebesar 87,5. Dari hasil
penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran berbasis multiple intelegences dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas VII MTs Madinatunnajah Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.
Penelitian kedua berupa jurnal yang dilakukan oleh Septiani, Ridlo, Setiati
2013 berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Multiple Intelligences
Pada Materi Pertumbuhan d an Perkembangan”.
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa LKS berbasis multiple intelligences pada materi
pertumbuhan dan perkembangan serta mengukur keefektifan LKS dalam pembelajaran. Penelitian menggunakan metode penelitian pengembangan
Research and Development dimodifikasi dari Sugiyono 2010 berdasarkan hasil identifikasi kecerdasan siswa dan analisis kebutuhan bahan ajar. Hasil
validasi LKS dianalisis dengan deskriptif persentase. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 1 guru dan 12 siswa untuk menilai keterbacaan LKS. Uji
coba skala besar dilakukan terhadap 1 guru dan 36 siswa untuk mengukur efektivitas LKS dalam pembelajaran. Hasil pengembangan LKS berbasis
multiple intelligences aspek kelayakan materi memperoleh skor 96,87 dan
kelayakan media 89,56 dengan kategori sangat layak. Nilai gain ternormalisasi sebesar 0,65 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
dari pretest ke posttest dengan kategori sedang. Ketuntasan klasikal siswa mencapai 88,89. Penggunaan lembar kerja siswa dalam pembelajaran
memperoleh tanggapan sangat baik dari guru dan siswa dengan persentase 100 dan 88,69. Pengembangan lembar kerja siswa berbasis multiple
intelligences pada materi pertumbuhan dan perkembangan layak dan efektif
diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan paparan kedua hasil penelitian tersebut maka
pengembangan lembar kerja siswa yang akan peneliti lakukan memiliki perbedaan dan diperluas sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.
C. Kerangka Berpikir