Tabel 20. Distribusi Frekuensi Lingkungan Sekolah No.
Interval Kelas Frekuensi
1. 45 48
2 2.
49 52 18
3. 53 56
18 4.
57 60 29
5. 61 64
25 6.
65 68 7
7. 69 72
1 Jumlah
100 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data Lingkungan Sekolah tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai berikut:
Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Lingkungan Sekolah. Perhitungan kecenderungan atau
tinggi rendahnya variabel dengan menggunakan nilai Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi dapat dilihat pada Lampiran 4 Hal.
192-193. Klasifikasi kecenderungan variabel disajikan dalam tabel sebagai berikut:
2 18
18 29
25
7 1
5 10
15 20
25 30
35
F re
k u
en si
Kelas Interval
Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Lingkungan Sekolah
44,5 48,5 52,5 56,5 60,5 64,5 68,5 72,5
Tabel 21. Distribusi Kategori
Kecenderungan Lingkungan
Sekolah
No Kelas
Interval Rentang
Skor Frekuensi
Kategori 1
63 X 63
22 22
Sangat Kondusif 2
52,5 X 63 53 62
58 58
Kondusif 3
42 X 52,5 42 52
20 20
Kurang Kondusif 4
X 42 41
Tidak Kondusif Jumlah
100
100
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel distribusi kategori kecenderungan variabel
Lingkungan Sekolah tersebut dapat digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut:
Berdasarkan diagram
lingkaran di
atas diketahui
kecenderungan terhadap Lingkungan Sekolah siswa kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMKN 1 Bantul pada kategori sangat kondusif
sebesar 22, kategori kondusif sebesar 58, dan kategori kurang kondusif sebesar 20. Data tersebut menunjukkan kecenderungan
terbesar Lingkungan Sekolah siswa kelas XII Paket Keahlian
22
58 20
Sangat Kondusif Kondusif
Kurang Kondusif
Gambar 9. Pie Chart Kecenderungan
Akuntansi SMKN 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016 pada kategori kondusif.
B. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Komogorov-Smirnov. Berdasarkan analisis data dengan bantuan program
komputer yaitu software Statistic Programme for Social Scient SPSS 20.0 for windows dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukkan
normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga koefisien Asym. Sig. pada output Kolmogorov Smirnov
test lebih besar dari Alpha yang ditentukan yaitu 5 0,05. Hasil uji normalitas Lampiran 5: Hal. 195 adalah sebagai berikut :
Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No Nama Variabel
Asym. Sig.
Alpha Kondisi
Ketrangan Distribusi
Data 1
Prestasi Belajar Akuntansi 0,522
0,05 S A
Normal 2
Motivasi Belajar 0,673
0,05 S A
Normal 3
Kebiasaan Belajar 0,091
0,05 S A
Normal 4
Lingkungan Sekolah 0,293
0,05 S A
Normal Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 22 di atas nilai signifikansi variabel Prestasi Belajar Akuntansi sebesar 0,522; variabel Motivasi Belajar sebesar 0,673;
variabel Kebiasaan Belajar sebesar 0,091; dan variabel Lingkungan Sekolah sebesar 0,293. Nilai signifikansi dari empat variabel tersebut lebih
besar dari Alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel tersebut berdistribusi normal.
Dari hasil uji normalitas tersebut dapat diketahui bahwa penyebaran data atau sampel yang digunakan berdistribusi normal.
Penyebaran data yang normal menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat mewakili populasi yaitu siswa kelas XII Paket
Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20152016. Terwakilinya populasi penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil
penelitian mengenai pengaruh Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar, dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Akuntansi akan
memberikan manfaat, karena hasil tersebut memang menunjukkan keadaan siswa kelas XII Paket Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun
Ajaran 20152016.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan linier atau tidak.
Terjadinya linier antara variabel bebas terhadap variabel terikat jika kenaikan skor variabel bebas diikuti dengan kenaikan skor variabel terikat.
Uji linearitas dapat diketahui menggunakan uji F. Kriterianya apabila harga F
hitung
lebih kecil atau sama dengan F
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka hubungan antara variabel bebas dikatakan linier. Hasil uji linearitas
dengan bantuan program komputer yaitu software Statistic Programme for