Kerangka Berfikir KERANGKA TEORI

26 keaktifan peserta didik dengan persentase 55,56 peserta didik sangat aktif dan 44,44 peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian tersebut perlu dilakukan pengembangan alat peraga kimia sebagai media pembelajaran sehingga dapat digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi kimia yang diajarkan. Penelitian ini akan dikembangkan alat peraga kimia berbasis kearifan lokal sebagai media pembelajaran kimia di SMAMA Kelas X.

C. Kerangka Berfikir

Penggunaan alat peraga penting dalam keterlaksanaan proses pembelajaran yang diharapkan dapat mempertinggi pemahaman peserta didik pada materi yang diajarkan dan mempertinggi pencapaian hasil belajar. Alat peraga mempunyai jenis yang beragam mulai dari alat peraga dua dan tiga dimensi serta alat peraga yang diproyeksikan. Pengelompokan alat peraga menjadi beberapa jenis ini ditinjau dari fungsi dan tujuan dalam pembelajaran. Pemilihan alat peraga juga harus memperhatikan tingkat kemampuan berpikir peserta didik mulai dari kemampuan berpikir kongkrit sampai kemampuan berpikir abstrak. Beberapa kriteria pemilihan alat peraga telah dikemukakan oleh para ahli, seperti keterkaitan dengan bahan ajar, bernilai pendidikan, ketahanan alat, keakuratan dan efisiensi alat, keamanan bagi peserta didik, dan mempunyai nilai estetika. Implementasi kurikulum 2013 menuntut pembelajaran yang interaktif dan pembelajaran berpusat pada siswa student center, sehingga peserta didik harus aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Peserta didik harus bisa menemukan konsep sendiri dan mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan 27 kehidupan sehari-hari kontekstual, dengan ini pembelajaran akan lebih bermakna dan mudah diingat oleh peserta didik. Peran pendidik dalam proses pembelajaran hanya sebagai fasilitator, motivator, dan mediator untuk peserta didik. Penggunaan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa alam proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi kimia yang sebagian besar konsepnya bersifat abstrak. Selain itu, alat peraga kimia yang berbasis kearifan lokal ini akan mempermudah peserta didik mengaitkan materi kimia dengan kehidupan di sekitar. Pembelajaran berbasis kearifan lokal penting untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan di sekitarnya dan membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya sehingga lebih mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, dan budayanya. Penggunaan alat peraga juga dapat mengatasi perbedaan gaya belajar siswa, memberikan motivasi belajar, mengatasi keterbatasan daya indera, ruang dan waktu, perbedaan intelegensi, dan mengatasi sifat pasif siswa. Di samping itu, untuk materi kimia di kelas X penggunaan alat peraga sangat diperlukan karena materi-materi tersebut membutuhkan banyak hafalan dan pemahaman yang kuat, dengan menggunakan alat peraga peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Alat peraga kimia berbasis kearifan lokal merupakan media pembelajaran inovatif yang dapat membantu pendidik dalam menyampaikan materi kimia. 28 Selain itu, alat peraga ini dilengkapi dengan buku petunjuk pembuatan dan penggunaan alat peraga, sehingga pendidik juga dapat mengajarkan kepada peserta didik untuk membuat alat peraga dan meningkatkan daya kreatif peserta didik. Penyusunan alat peraga kimia diawali dengan pengumpulan referensi dari berbagai sumber dan pembuatan alat peraga sebanyak 4 jenis. Alat peraga yang telah dibuat diberi masukan oleh ahli media dan ahli materi. Sebelum dinilai, alat peraga kimia diberi masukan oleh peer reviewer untuk mendapatkan revisi dari segi produk. Selanjutnya alat peraga kimia dinilai oleh guru kimia SMAMA dan peserta didik SMAMA kelas X dengan kriteria penilaian sesuai dengan yang telah ditentukan. Penilaian kualitas alat peraga meliputi aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi, kepraktisan dan keluwesan, efisiensi waktu, ketahanan alat, keamanan bagi peserta didik, estetika dan kotak kit untuk memudahkan penyimpanan alat peraga. Untuk buku petunjuk pembuatan dan penggunaan alat peraga kimia penilaiannya didasarkan pada kriteria kelayakan isi buku, kelayakan penyajian isi buku, serta ketepatan penggunaan bahasa dan gambar. Pembuatan alat peraga kimia berbasis kearifan lokal ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang inovatif dan dapat digunakan pendidik dalam proses pembelajaran kimia SMAMA kelas X. 29

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Model ADDIE Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation dikembangkan oleh Dick and Carry Mulyatiningsih, 2012. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah alat peraga kimia untuk SMAMA kelas X dan buku petunjuk pembuatan dan penggunaan alat peraga kimia.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian dilakukan melalui lima tahap pengembangan, yaitu: analisis analysis, desain design, pengembangan development, implementasi implementation dan evaluasi evaluation. Tahapan-tahapan ADDIE, peneliti jabarkan menjadi beberapa langkah yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan alat peraga kimia dan buku petunjuk pembuatan dan penggunaan alat peraga kimia.

1. Tahap Analisis Analysis

a. Melakukan analisis masalah perlunya pengembangan media pembelajaran alat peraga kimia yang inovatif dan menentukan tujuan pengembangan produk. b. Melakukan tinjauan terhadap Kompetensi Dasar KD mata pelajaran kimia kelas X.