65
2. Penilaian Kualitas produk
Penilaian alat peraga kimia dan buku petunjuk dilakukan oleh 6 reviewer dan 5 peserta didik kelas X SMA N 1 Sanden. Penilaian kualitas alat peraga serta
buku petunjuk pembuatan dan penggunaan alat peraga kimia oleh reviewer menggunakan instrumen penilaian yang telah divalidasi oleh dosen ahli.
Sementara itu, penilaian produk oleh peserta didik berupa tanggapan mengenai alat peraga yang dikembangkan. Instrumen penilaian yang digunakan merupakan
angket terbuka yang telah divalidasi logis oleh dosen ahli. a.
Penilaian Kualitas Produk oleh Reviewer 1
Alat Peraga Kimia Penilaian kualitas alat peraga kimia yang dikembangkan meliputi 8 aspek,
yaitu: kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi, kepraktisan dan keluwesan, efisiensi waktu, ketahanan alat, keamanan bagi
peserta didik, estetika, dan kotak kit. Kategori kualitas dan persentase keidealan setiap alat peraga pada berbagai aspek secara singkat disajikan pada Tabel 14 dan
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.
66
Tabel 14. Kategori Kualitas dan Persentase Keidealan Alat Peraga berbagai
Aspek berdasarkan Penilaian Reviewer
Aspek Hasil
Analisis Alat Peraga
Poster Metode
Ilmiah Molymod
Electrolyte Tester
Alat Electro- plating
A Kualitas
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
keidealan
86,7 88,3
86,7 91,7
B Kualitas
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
Baik B Sangat Baik
SB
keidealan
87,8 86,67
83,3 90
C Kualitas
Baik B Sangat Baik
SB Sangat Baik
SB Sangat Baik
SB
keidealan
82,5 84,15
85,65 86,65
D Kualitas
Baik B Baik B
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
keidealan
81,7 83,3
88,3 86,7
E Kualitas
Sangat Baik SB
Baik B Baik B
Sangat Baik SB
keidealan 85
83,3 83,3
86,7 F
Kualitas
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
keidealan 86,7
88,3 86,7
86,7 G
Kualitas
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
Baik B Sangat Baik
SB
keidealan 85
88,3 83,3
86,7 H
Kualitas Baik B
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
Sangat Baik SB
keidealan 82,2
85,53 85,53
90
Secara keselu-
ruhan
Kualitas Sangat Baik
SB Sangat Baik
SB Sangat Baik
SB Sangat Baik
SB keidealan
84,5 85,83
85,17 88,17
Keterangan:
Aspek A = Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Aspek B = Kesesuaian dengan materi
Aspek C = Kepraktisan dan keluwesan
Aspek D = Efisiensi waktu
Aspek E = Ketahanan alat
Aspek F = Keamanan bagi peserta didik
Aspek G = Estetika
Aspek H = Kotak kit
67 a
Poster Metode Ilmiah Kualitas alat peraga poster metode ilmiah berdasarkan penilaian yang
ditampilkan pada Tabel 14 menunjukkan bahwa secara keseluruhan poster metode ilmiah memiliki kualitas sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 84,5.
Data penilaian reviewer selengkapnya disajikan pada Lampiran 4. Perbandingan lebih jelas tentang kualitas poster metode ilmiah pada keseluruhan aspek dapat
dilihat pada Gambar 24.
Gambar 24.
Grafik skor poster metode ilmiah pada keseluruhan aspek terhadap persentase keidealan berdasarkan penilaian oleh reviewer
Berdasarkan analisis kualitas alat peraga poster metode ilmiah pada keseluruhan aspek, yang memiliki persentase keidealan tertinggi adalah aspek
kesesuaian dengan materi, persentase keidealannya sebesar 87,8 yang merupakan kategori kualitas sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
materi yang disajikan dalam poster metode ilmiah sudah sesuai dengan konsep- konsep yang diajarkan pada subbab metode ilmiah. Sesuai dengan standar
pengujian kelayakan alat peraga pada aspek keterkaitan dengan bahan ajar yang
86,7 87,8 82,5 81,7
85 86,7 85 82,2
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K eid
ea la
n
Aspek
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian dengan materi Kepraktisan dan keluwesan
Efisiensi waktu Ketahanan alat
Keamanan bagi peserta didik Estetika
Kotak kit
68 disampaikan dalam Depdikbud 2011 bahwa alat peraga digunakan untuk
membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang dipelajarinya. Oleh karena itu, alat peraga harus dapat menampilkan objek dan fenomena yang
diperlukan untuk mempelajari konsep-konsep tersebut. Dalam poster ini langkah- langkah metode ilmiah diaplikasikan dalam objek yang ada di lingkungan sekitar
peserta didik, yaitu penanganan limbah cair industri baik. Sehingga peserta didik lebih mudah memahami konsep metode ilmiah dengan objek yang nyata.
Sementara itu, persentase keidealan terendah adalah efisiensi waktu yaitu sebesar 81,7, namun masih dalam kategori kualitas baik. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan poster dalam proses pembelajaran membutuhkan waktu yang relatif lama, karena pendidik harus menjelaskan setiap langkah metode ilmiah.
Akan tetapi, langkah metode ilmiah dalam poster ini sudah dibuat dengan alur yang jelas dan dilengkapi gambar agar memudahkan pendidik ketika menjelaskan
materi dan peserta didik mampu memahami konsep yang diajarkan dengan baik. Secara keseluruhan, poster metode ilmiah ini merupakan media pembelajaran
yang inovatif, yaitu menerapkan masalah yang ada di lingkungan sekitar peserta didik ke dalam langkah-langkah metode ilmiah.
b Molymod
Kualitas molymod berdasarkan penilaian oleh reviewer yang disajikan pada Tabel 14 menunjukkan bahwa secara keseluruhan alat peraga molymod memiliki
kualitas sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 85,83. Data penilaian reviewer selengkapnya disajikan pada Lampiran 4. Perbandingan lebih jelas
tentang kualitas molymod pada keseluruhan aspek dapat dilihat pada Gambar 25.
69
Gambar 25. Grafik skor molymod pada keseluruhan aspek terhadap persentase
keidealan berdasarkan penilaian oleh reviewer Hasil analisis kualitas alat peraga molymod pada keseluruhan aspek,
menunjukkan bahwa aspek yang memiliki persentase keidealan tertinggi adalah aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, aspek keamanan bagi peserta didik,
dan aspek estetika dengan persentase keidealan sebesar 83,3 yang merupakan kategori kualitas sangat baik. Molymod yang dikembangkan sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Penggunaan molymod dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi bentuk
molekul. Kita ketahui bahwa konsep bentuk molekul merupakan konsep yang abstrak. Apabila tanpa menggunakan alat peraga peserta didik akan kesulitan
dalam memahami konsep ini. Akan tetapi, dengan menggunakan alat peraga molymod peserta didik dapat mengetahui bentuk molekul secara 3-dimensi
sehingga peserta didik mudah memahami konsepnya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saritas 2015 tentang penggunaan teknologi
virtual reality VR untuk mengilustrasikan geometri molekul. Hasil penelitiannya
88,3 86,67 84,15 83,3 83,3
88,3 88,3 85,53
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K eid
ea la
n
Aspek
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
Kepraktisan dan keluwesan Efisiensi waktu
Ketahanan alat Keamanan bagi peserta didik
Estetika Kotak kit
70 menunjukkan bahwa pembelajaran tentang geometri molekul menggunakan
virtual reality VR menjadi lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
Bulatan-bulatan pada molymod ini dibuat dari bahan tanah liat, sedangkan tangkai penghubungnya menggunakan kawat yang dilapisi dengan selang plastik
sehingga aman ketika digunakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Bulatan-bulatan dicat dengan warna yang berbeda-beda sesuai jenis atomnya
sehingga lebih menarik. Hal ini dapat memotivasi peserta didik untuk mau belajar dengan menggunakan alat peraga molymod. Widiyatmoko 2013 dalam
penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan alat peraga yang menarik dapat meningkatkan perhatian, dan peserta didik lebih fokus dalam pembelajaran,
sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami konsep yang diajarkan. Sementara itu, hasil analisis kualitas alat peraga molymod menunjukkan
bahwa persentase keidealan terendah adalah aspek efisiensi waktu dan ketahanan alat dengan persentase keidealan sebesar 83,3, tetapi masih dalam kategori
kualitas baik. Molymod yang dikembangkan yaitu sama dengan model ball and stick sehingga penggunaannya membutuhkan waktu yang relatif lama karena
peserta didik harus merangkai sendiri bentuk molekul yang diinginkan. Akan tetapi, dalam merangkai bentuk molekul sangat mudah karena sudah dilengkapi
dengan petunjuk pemakaiannya. Bulatan-bulatan pada molymod dibuat dari bahan dasar tanah liat, sehingga ketahanan alat ini masih terbatas. Namun dalam
pembuatan bulatan-bulatan tersebut, tanah liat yang sudah kering dan dibakar juga telah dilapisi semen putih kemudian dicat sebanyak 3 kali agar bulatan lebih kuat
71 dan tidak mudah pecah. Di sisi lain alat ini tahan terhadap cuaca dan mudah dalam
perawatannya, seperti dijelaskan dalam Depdikbud 2011 bahwa alat peraga yang baik yaitu tidak mudah aus, tahan terhadap perubahan cuaca atau terhadap zat-zat
di udara, dan tahan terhadap panas. Secara keseluruhan molymod ini telah memenuhi kriteria alat peraga sehingga layak digunakan dalam proses
pembelajaran.
c Electrolyte Tester
Kualitas electrolyte tester berdasarkan penilaian yang ditampilkan pada Tabel 14 menunjukkan bahwa secara keseluruhan electrolyte tester memiliki
kualitas sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 85,17. Data penilaian reviewer selengkapnya disajikan pada Lampiran 4. Perbandingan lebih jelas
tentang kualitas electrolyte tester pada keseluruhan aspek dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26. Grafik skor electrolyte tester pada keseluruhan aspek terhadap
persentase keidealan berdasarkan penilaian oleh reviewer
86,7 81,13
85,65 88,3
83,3 86,7
83,3 85,53
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K eid
ea la
n
Aspek
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian dengan materi Kepraktisan dan keluwesan
Efisiensi waktu Ketahanan alat
Keamanan bagi peserta didik Estetika
Kotak kit
72 Hasil analisis data penilaian electrolyte tester yang diberikan oleh enam
reviewer, menunjukkan aspek yang memiliki persentase keidealan tertinggi adalah aspek efisiensi waktu dengan persentase keidealan sebesar 88,3 yang
merupakan kategori kualitas sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga electrolyte tester sesuai dengan standar kelayakan alat peraga pada aspek efisiensi
penggunaan alat. Depdikbud 2011 menyatakan bahwa efisiensi penggunaan alat diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan pembelajaran, yaitu akan
menghemat waktu praktik sehingga keterbatasan waktu pembelajaran dapat diatasi dan pembelajaran dapat dituntaskan dalam waktu yang tersedia. Electrolyte
tester ini memang didesain secara sederhana, rangkaian alat yang sudah jadi kemudian dimasukkan ke dalam wadah board marker agar lebih praktis.
Penggunaan alat ini sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama karena hanya mencelupkan logam elekrode ke dalam larutan yang diuji dan
mengamati nyala lampu LED. Sementara itu, persentase keidealan terendah dari penilaian kualitas
electrolyte tester adalah aspek kesesuaian dengan materi dengan persentase keidealan sebesar 81,13, tetapi masih dalam kategori kualitas baik. Hasil ini
menunjukkan bahwa electrolyte tester ini masih mempunyai keterbatasan dalam mendeteksi larutan elektrolit. Electrolyte tester hanya mampu mendeteksi sifat
larutan berdasarkan nyala lampu LED, tetapi belum mampu mendeteksi adanya gelembung saat melakukan uji larutan. Hal ini disebabkan karena elektroda yang
digunakan dalam alat ini hanya logam jack antena yang bentuknya kecil dan praktis. Secara keseluruhan, electrolyte tester ini layak digunakan dalam proses
73 pembelajaran karena dapat mendukung pemahaman materi tentang sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya.
d Alat Electroplating
Kualitas alat electroplating berdasarkan penilaian yang ditampilkan pada Tabel 14 menunjukkan bahwa secara keseluruhan alat electroplating memiliki
kualitas sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 88,17. Data penilaian reviewer selengkapnya disajikan pada Lampiran 4. Perbandingan lebih jelas
tentang kualitas alat electroplating pada keseluruhan aspek dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 27. Grafik skor alat electroplating pada keseluruhan aspek terhadap
persentase keidealan berdasarkan penilaian oleh reviewer Berdasarkan analisis hasil penilaian kualitas alat electroplating oleh enam
reviewer, aspek yang memiliki persentase kualitas tertinggi adalah aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran. Persentase keidealannya sebesar 91,7
yang merupakan kategori kualitas sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
91,7 90 86,65 86,7 86,7 86,7 86,7
90
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K eid
ea la
n
Aspek
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian dengan materi Kepraktisan dan keluwesan
Efisiensi waktu Ketahanan alat
Keamanan bagi peserta didik Estetika
Kotak kit
74 alat electroplating yang dikembangkan dapat mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran. Alat electroplating ini dikembangkan dengan rangkaian yang sederhana sehingga sesuai dengan taraf berfikir peserta didik. Depdikbud 2011
menyatakan bahwa pengembangan alat peraga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik, agar objek dan fenomena yang
ditampilkan oleh alat dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik. Sedangkan persentase keidealan alat electroplating terendah adalah aspek
kepraktisan dan keluwesan yaitu sebesar 86,65, namun masih dalam kategori kualitas sangat baik. Hal ini disebabkan karena dalam pembuatan alat
electroplating ini membutuhkan waktu yang agak lama dan harus mempunyai keterampilan dalam merangkai setiap komponennya. Akan tetapi, penggunaan alat
electroplating dalam proses pembelajaran ini sangat mudah karena peserta didik tidak perlu merangkai alat secara keseluruhan. Sesuai dengan kriteria
pengembangan alat peraga yang dinyatakan dalam Depdikbud 2011 bahwa kriteria alat peraga itu harus mudah dalam perakitannya tidak memerlukan
keterampilan khusus dan mudah dioperasikan. Secara keseluruhan alat electroplating ini layak untuk digunakan karena penggunaan alat peraga ini
mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2 Buku Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Kimia
Penilaian kualitas buku petunjuk pembuatan dan penggunaan alat peraga kimia yang dikembangkan meliputi 3 aspek, yaitu: aspek kelayakan isi, aspek
penyajian isi buku, serta aspek bahasa dan gambar. Kategori kualitas dan
75 persentase keidealan buku petunjuk pada berbagai aspek secara singkat disajikan
pada Tabel 15 dan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.
Tabel 15. Kategori Kualitas dan Persentase Keidealan Buku Petunjuk
berbagai Aspek berdasarkan Penilaian Reviewer
Aspek Data Hasil Analisis Kualitas Buku
Kategori Kualitas Keidealan
Kelayakan Isi Sangat Baik SB
87,23
Penyajian Isi
Sangat Baik SB 89,56
Bahasa dan Gambar Sangat Baik SB
89
Secara Keseluruhan Sangat Baik SB
88,8
Kualitas buku petunjuk pembuatan dan penggunaan alat peraga kimia berdasarkan penilaian oleh reviewer yang disajikan pada Tabel 15. menunjukkan
bahwa secara keseluruhan buku petunjuk memiliki kualitas sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 88,8. Data penilaian reviewer selengkapnya
disajikan pada Lampiran 4. Berdasarkan hasil analisis kualitas buku petunjuk pada keseluruhan aspek,
aspek penyajian isi buku memiliki persentase keidealan tertinggi yaitu sebesar 89,56 yang merupakan kategori kualitas sangat baik. Hal ini menunjukkan
bahwa isi buku disajikan secara logis dan sistematis, keterkaitan antar bagian buku dan keruntutan penyajian isi mulai dari kearifan lokal yang terkait,
kompetensi dasar, materi kimia yang sesuai dengan alat peraga yang dibuat, alat dan bahan, prosedur pembuatan alat sampai langkah-langkah penggunaan alat
peraga sehingga pendidik mudah untuk memahami isi buku. Penjelasan tentang kearifan lokal disajikan secara lengkap disertai dengan gambar-gambar kearifan
lokal, selain itu penjelasan tentang kearifan lokal juga dikaitkan dengan alat peraga yang akan dikembangkan sehingga pembaca akan mengetahui bagaimana
keterkaitan antara materi kimia dengan kehidupan di sekitarnya.
76 Penyajian isi buku dilengkapi dengan informasi alat dan bahan serta
gambarnya. Isi buku ini juga dilengkapi prosedur kerja yang ditampilkan tiap tahap pembuatan alat peraga yang disertai dengan gambar. Prosedur kerja
disajikan secara praktis sehingga pembaca akan mudah untuk menerapkannya. Penyajian isi yang praktis dan mudah untuk dilakukan akan mendorong pembaca
untuk melakukan kerja kreatif membuat alat-alat peraga yang dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran.
Sedangkan persentase keidealan terendah adalah aspek kelayakan isi dengan persentase keidealan sebesar 87,23 namun masih dalam kategori kualitas sangat
baik. Hal ini karena isi buku belum tentu mampu mendorong jiwa kewirausahaan pembaca, karena jiwa kewirausahaan akan tergantung pada masing-masing
individu. Di sisi lain, isi buku dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan, antara lain dapat mengembangakn ilmu, kecakapan, kreativitas, dan kemandirian.
Selain itu, isi buku juga sesuai dengan perkembangan IPTEK, sesuai dengan kenyataan dan bersifat faktual, sesuai dengan ketersediaan alat dan bahan serta isi
sesuai dengan kearifan lokal.
3 Penilaian Produk oleh Peserta Didik
Peserta didik diminta untuk menilai produk yang dikembangkan dengan diberikan pertanyaan terbuka yang dikemas dalam instrumen penilaian. Penilaian
pertanyaan tersebut digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan peserta didik terhadap alat peraga kimia yang dikembangkan.
Pertanyaan terbuka untuk peserta didik diberikan pilihan jawaban ya atau tidak. Peserta didik diminta untuk memberikan alasan atas jawaban yang dipilih.
77 Data mengenai tanggapan peserta didik terhadap alat peraga yang dikembangkan
dapat dilihat pada Tabel 12. Berdasarkan hasil penilaian, semua peserta didik senang dan termotivasi untuk belajar ketika pembelajaran kimia di sekolah
menggunakan alat peraga kimia. Selain itu, peserta didik menyatakan bahwa alat peraga yang dikembangkan dapat memperjelas konsep-konsep kimia yang
diajarkan dan memudahkan peserta didik untuk mengaitkan materi kimia dalam kehidupan sehari-hari terutama keterkaitannya dengan kearifan lokal. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kimia menggunakan alat peraga sangat efektif karena pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan peserta didik
dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Widiyatmoko dan Nurmasitah 2013 mengungkapkan manfaat
penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran yaitu peserta didik akan lebih mudah memahami konsep yang diajarkan, meningkatkan keterampilan peserta
didik dan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Secara ringkas, tanggapan peserta didik terhadap alat peraga yang
dikembangkan yaitu: a.
Penggunaan alat peraga membuat proses pembelajaran lebih inovatif dan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.
b. Pembelajaran kimia menggunakan alat peraga seperti belajar sambil bermain
sehingga tidak membosankan. c.
Alat peraga unik sehingga akan menarik perhatian peserta didik untuk belajar kimia.
78 d.
Penggunaan alat peraga dapat membuat konsep-konsep kimia yang abstrak menjadi lebih nyata sehingga peserta didik mudah memahami materi kimia
yang diajarkan. e.
Alat peraga dapat menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kajian Produk Akhir