Metode Tempat dan Waktu

Tabel 4. Kriteria Penilaian Lanskap Jalan Kriteria Skor Kuat 3 Sedang 2 Rendah 1 Asosiasi Kesejarahan 40 Hubungan kesejarahan yang kuat dengan Keraton Surakarta Hubungan kesejarahan yang lemah dengan Keraton Surakarta Tidak memiliki hubungan kesejarahan dengan Keraton Surakarta Kesamaan elemen hardscape 30 Elemen lanskap memiliki detail yang dapat menunjukan ciri khas Keraton Surakarta Elemen lanskap masih memiliki detail yang dapat menunjukan ciri khas masa lalu Elemen lanskap tidak memiliki detail yang dapat menunjukan ciri khas di masa lalu Kesamaan elemen softscape 30 Elemen lanskap memiliki detail yang dapat menunjukan ciri khas Keraton Surakarta Elemen lanskap masih memiliki detail yang dapat menunjukan ciri khas masa lalu Elemen lanskap tidak memiliki detail yang dapat menunjukan ciri khas di masa lalu Keterangan : Skor 1-1,7 = Rendah ; Skor 1,8-2,4 = Sedang; Skor 2,5-3 = Tinggi 4. Analisis pola sebaran lanskap Analisis spasial dilakukan guna mengetahui pola sebaran lanskap. Analisis dilakukan dengan menggunakan peta hasil analisis jenis pengaruh konsep lanskap keraton terhadap Kota Surakarta. Analisis pola sebaran lanskap dilakukan guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran lanskap tersebut. 3.2.4. Konsep dan Arahan Pengembangan Lanskap Setelah dilakukan analisis data didapatkan suatu hasil menyeluruh yang merupakan hasil analisis data baik analisis konsep lanskap keraton, analisis perkembangan Kota Surakarta, analisis sebaran jenis pengaruh lanskap maupun analisis pola sebaran lanskap. Pada tahap sintesis didapatkan formulasi mengenai pengaruh konsep lanskap keraton terhadap lanskap Kota Surakarta dan faktor- faktor yang mempengaruhi sehingga didapatkan kebutuhan pengembangan yang dapat digunakan untuk pengembangan Kota Surakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keraton Surakarta Hadiningrat

4.1.1 Lokasi Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta terletak pada Kelurahan Baluwerti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Keraton Surakarta terletak pada pusat kota Surakarta dengan batas utara adalah Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan utama Kota Surakarta, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Veteran, sebelah timur dan barat berbatasan dengan Jalan Supit Urang. Keraton Surakarta memiliki aksesibilitas yang baik karena letaknya berada pada pusat kota dan juga berdekatan dengan kawasan perekonomian kota. Kawasan Keraton Surakarta memiliki luas wilayah ±55 ha yang meliputi Alun-alun Utara, lingkungan dalam tembok Baluwarti keraton dan perumahan Baluwarti sampai dengan Alun-alun Selatan.

4.1.2 Sejarah Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta merupakan bangunan bersejarah yang merupakan rintisan Kerajaan Mataram. Keraton Surakarta sering juga disebut dengan Keraton Mataram Surakarta Nitinagoro, 2011. Keraton Mataram mengalami perpindahan ibukota kerajaan sebanyak lima perpindahan sebelum akhirnya berdiri Keraton Mataram Surakarta. Pada tahun 1742 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang Cina di Kartasura dan berhasil menduduki Keraton Kartasura yang pada saat itu dipimpin oleh Ingkang Sinuhun Susuhanan Paku Buwono II. Pemberontakaan ini dinamai dengan Geger Pecinan. Peristiwa Geger Pecinan merupakan awal mula hancurnya Keraton Mataram Kartasura. Dengan melihat kondisi Keraton Mataram Kartasura yang telah hancur maka Susuhan Paku Buwono II memberi perintah untuk dilakukan pemindahan keraton. Terdapat tiga tempat untuk dijadikan keraton baru sebagai ganti Keraton Mataram Kartasura, yaitu Kadipolo, Sonosewu dan DesaDusun Sala. Desa Sala terpilih menjadi tempat untuk dibangun keraton baru.