marta berarti penawar. Bangsal Wisamarta memiliki makna sebelum masuk ke keraton maka hendaknya menghilangkan maksud-maksud yang tidak baik. Pada
saat ini Setelah melewati Kori Brajanala terdapat sebuah halaman luas dengan perkerasan aspal menuju Kori Kamandungan. Terdapat dua pintu gerbang sebelah
timur dan barat halaman Kamadhungan, di sebelah barat bernama Lawang Gapit Kulon dan di sebelah timur bernama Lawang Gapit Wetan.
6. Kori Kamandhungan
Kamandhungan berasal dari kata Mina dan Andhungan , yang berarti cadangan Nitinegoro, 2011. Di hadapan kori terdapat bangunan berkanopi yang
disebut Bale Rata. Bangunan ini digunakan untuk tempat parkir kendaraan tamu keraton. Pada bagian luar maupun dalam Kori Kamandhungan terdapat bangsal
untuk tempat berjaga para abdi dalem keraton. Kori Kamandhungan dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Kori Kamandhungan Pada bagian dalam Kori Kamandhungan terdapat bangunan bernama
Smarakata. Bangunan beratap limas ini diperuntukkan sebagai tempat upacara wisuda para sentana maupun acara karawitan. Pada bagian timur terdapat
Marchukuda. Terdapat dua buah cermin besar pada pintu masuk Kori Kamandhungan. Keberadaan cermin adalah agar setiap orang yang ingin
memasuki Kori Kamandhunagan untuk berkaca dan mawas diri, baik secara lahiriah maupun batiniah.
7. Kori Srimanganti Lor
Kori Srimanganti terletak tepat di selatan Kori Kamandhungan dengan bentuk atap “Semar Tinandhu”. Kori Srimanganti merupakan tempat tamu
menunggu untuk bertemu dengan Raja. Srimanganti berasal dari kata Sri yang berarti Raja dan Manganti yang berarti menunggu Nitinegoro, 2011. Pada
bagian timur Srimanganti terdapat menara yang dikenal dengan Panggung Sangga Buwana, menara segi delapan dengan empat lantai. Pada puncak menara terdapat
gambar dua orang manusia sedang mengendarai ular. Panggung Sangga Buwana merupakan bangunan tertinggi di Kota Surakarta.
8. Sasana Saweka
Sasana Saweka adalah sebuah pendapa besar berbentuk pangrawit dan dilengkapi sebuah serambi. Sasana Saweka Gambar 11 terdiri dari pilar-pilar
kokoh yang dihiasi oleh ukiran bernuansa emas, merah dan coklat. Sasana Saweka merupakan tempat singgasana Raja untuk duduk di hadapan para abdi dalem
berpangkat tinggi. Pada bagian depan Sasana Saweka terdapat sebuah bangunan berbentuk joglo dengan atap limasan jubang, yaitu tanpa serambi maupun
sakaguru dan memiliki pilar sejumlah delapan. Bangunan ini bernama Maligi. Maligi digunakan sebagai tempat acara sunatankhitanan putra raja Maruti,
2003. Sasana Saweka dikelilingi oleh Paningrat, yaitu serambi yang ketinggiannya lebih rendah. Paningrat dikelilingi oleh tanaman palem kuning
dalam pot cina dan juga dikelilingi oleh patungprasasti bergaya Eropa.
Gambar 11. Sasana Saweka
9. Sasana Parasdya