57
Prambanan di depan kelas kemudian bertanya jawab dengan
siswa tentang
candi Prambanan
sebagai peninggalan sejarah kerajaan Hindu.
2 Setelah itu guru memberikan motivasi kepada siswa
dengan mengarahkan siswa supaya tertarik pada pelajaran yang diajarkan, yaitu menjelaskan bahwa pada jaman
dahulu bangunan tersebut digunakan sebagai tempat ibadah penganut agama Hindu.
3 Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4 Guru memutarkan music klasik untuk menumbuhkan
perasaan tenang dan nyaman. b
Alami 1
Guru menjelaskan materi peninggalan sejarah kerajaan Hindu, Budha dan Islam dengan metode ceramah
sedangkan siswa menyimak penjelasan guru. 2
Siswa dibantu oleh guru membuat kelompok satu kelompok 4-5 anak.
3 Siswa perwakilan setiap kelompok maju memilih materi
yang berisi gambar acak peninggalan sejarah Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
4 Siswa membaca rangkuman materi yang dibagikan guru.
5 Siswa berdiskusi menyusun potongan puzzle gambar
yang sesuai dengan peninggalan sejarah Hindu, Budha
58
dan Islam pada kertas karton kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS. Guru mengamati
diskusi siswa. c
Namai 1
Siswa membuat laporan hasil diskusi berupa peta konsep sesuai dengan materi puzzle yang diperoleh.
2 Kelompok yang mendapatkan gambar peninggalan
sejarah Budha membuat peta konsep sejarah kerajaan yang bercorak agama Budha.
d Demonstrasikan
1 Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
2 Setiap kelompok menunjuk satu siswa untuk
mempresentasikan hasil
diskusi dengan
cara menempelkan lembar diskusi di papan tulis. Siswa dari
kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya atau memberikan tambahan jawaban pada kelompok penyaji.
e Ulangi
1 Sebelum pelajaran diakhiri siswa menjawab pertanyaan
guru tentang pelajaran yang sudah dipelajari misalnya 2
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
59
f Rayakan
1 Guru memberikan bintang prestasi dan pujian pada setiap
kelompok. 2
Siswa dan guru memberikan tepuk tangan kepada seluruh siswa yang telah berusaha keras untuk belajar.
3 Siswa diingatkan untuk belajar di rumah, salah satu siswa
memimpin doa dan mengucapkan salam.
2 Siklus I pertemuan 2
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan hari, Kamis, tanggal 11 September 2015 dengan alokasi waktu 3
jam pelajaran 3x35 menit. Materi yang dibahas tentang mengenal peninggalan sejarah kerajaan Hindu, Budha, dan Islam
di Indonesia
yang terdiri
dari tiga
indikator yaitu
mengidentifikasi peninggalan sejarah kerajaan yang bercorak Hindu, mengidentifikasi peninggalan sejarah yang bercorak
agama Budha, dan mengidentifikasi peninggalan sejarah yang bercorak agama Islam. Secara rinci proses kegiatan pembelajaran
sebagai berikut: a
Tumbuhkan 1
Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam, meminta ketua kelas memimpin berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing, setelah itu guru melakukan presensi.
60
2 Guru mempersiapkan media buku contoh kumpulan
kaligrafi.. 3
Guru menanyakan kabar siswa kemudian melakukan apresiasi.
4 Guru melanjutkan apersepsi menunjukkan miniatur candi
contoh kaligrafi di depan kelas kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
5 Guru memutarkan musik klasik untuk menumbuhkan
perasaan tenang dan nyaman. b
Alami 1
Guru menjelaskan tentang materi peninggalan sejarah kerajaan Hindu, Budha dan Islam.
2 Siswa berkelompok satu kelompok 4-5 anak. Setiap
kelompok untuk memilih amplop yang berisi gambar peninggalan sejarah hindu, budha, dan islam di
Indonesia. 3
Siswa membaca rangkuman materi yang dibagikan guru. 4
Siswa berdiskusi memberi keterangan tentang gambar dan menempelkan gambar pada kertas yang sudah
disediakan. c
Namai 1
Siswa membuat laporan hasil diskusi berupa peta konsep sesuai dengan LKS yang sudah diberikan.
61
2 Kelompok yang mendapatkan gambar peninggalan
sejarah Hindu membuat peta konsep peninggalan yang bercorak agama Hindu. Siswa dapat menghias peta
konsep yang dibuat agar terlihat menarik. 3
Kelompok yang sudah selesai membuat kartu tanya yang berisi 5 pertanyaan mengenai materi kelompok
tersebut. d
Demonstrasikan 1
Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan
kelas. 2
Semua anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan lembar diskusi ditempel di papan tulis. Siswa
dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya atau memberikan tambahan jawaban pada kelompok
penyaji. 3
Kartu tanya ditukarkan kepada kelompok lainnya untuk dikerjakan,
kemudian kelompok
yang membuat
pertanyaan mencocokkan jawabannya. e
Ulangi 1
siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi peninggalan sejarah bercorak agama Hindu, Budha dan
Islam.
62
2 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami f
Rayakan 1
Guru memberikan bintang prestasi dan pujian pada setiap kelompok.
2 Siswa dan guru memberikan tepuk tangan kepada seluruh
siswa yang telah berusaha keras untuk belajar. 3
Di akhir pelajaran siswa dan guru memberikan tepuk tangan kepada seluruh siswa yang telah berusaha keras
untuk belajar. 4
Siswa diberikan soal evaluasi siklus I untuk dikerjakan secara individu. Selanjutnya soal tersebut ditukarkan
secara acak yang kemudian dicocokkan secara bersama- sama.
5 Guru mengakhir pelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam
penutup untuk
mengakhir pembelajaran IPS pada hari itu.
Soal tes evaluasi Siklus I yang dikerjakan oleh siswa sejumlah 20 soal pilihan ganda. Siswa yang mengikuti tes evaluasi siklus I berjumlah
23 karena ada 2 siswa yang sedang sakit. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri Balong pada siklus 1 pertemuan kedua terlihat
pada tabel berikut:
63
Tabel 9. Hasil Belajar IPS Siklus I Jumlah
Siswa Ketuntasan
Persentase Rata-rata nilai
siswa T
BT T
BT 23
18 5
78 22
78,6
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 78,6. Siswa yang memperoleh nilai sesuai
standar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sejumlah 18 siswa atau sebesar 78. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari standar Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM sejumlah 5 siswa atau sebesar 22.
Gambar 2. Persentase Jumlah Siswa yang mencapai KKM Siklus I Dari hasil tes Siklus I yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran Siklus I selesai menunjukkan prestasi belajar selama siklus I pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran
Quantum Teaching pada siswa kelas V SD Negeri Balong ternyata mengalami peningkatan yang baik. Perkembangan prestasi belajar IPS
dari pra tindakan dan siklus I adalah sebagai berikut:
20 40
60 80
100
Tuntas KKM Belum Tuntas KKM
78
22
64
Tabel 10. Perkembangan Hasil belajar IPS pada pra Tindakan dan Siklus I Jumlah
Siswa Pra tindakan
Rata- rata
Nilai Siklus I
Rata- rata
Nilai Ketuntasan Persentase
Ketuntasan Persentase
T BT
T BT
T BT
T BT
23 23
100 46,5
18 5
78 22 78,6
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh data bahwa nilai rata-rata kelas pada pra tindakan hanya 46,5 dan pada siklus I meningkat menjadi 78,6.
Jumlah siswa yang sudah mencapai nilai KKM pada pra tindakan ada 0 siswa atau sebesar 0 dan pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa atau
sebesar 78,. Sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM pada pra tindakan adalah 23 siswa atau sebesar 100 dan pada siklus I
menurun menjadi 5 siswa atau sebesar 22. Evaluasi Tindakan dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan
model pembelajaran Quantum Teaching menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari meningkatnya nilai siswa yang
sudah sesuai KKM sebesar 18 siswa 78 yaitu dari 0 siswa 0 meningkat menjadi 18 siswa 78 dan rata-rata siswa sebesar 32,2 dari
46,4 meningkat menjadi 78,6. Namun demikian berdasarkan indikator keberhasilan pada BAB III hasil tersebut belum dapat dikatakan memenuhi
kriteria karena indikator keberhasilan untuk meningkatkan prestasi belajar adalah 80 dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar
telah mencapai KKM dan nilai rata-rata siswa ≥75.
65
c. Observasi Siklus I
Observasi dilakukan bersamn dengan kegiatan pelaksanaan tindakan penelitian. Peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa serta kesesuaiannnya dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan
observasi dibantu oleh dua orang teman sejawat mahasiswa PGSD yang bernama Rafika Dewi dan Anjar Kumaya . Berdasarkan hasil
observasi siswa selama proses pembelajaran IPS, motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin meningkat untuk setiap
pertemuannya. Begitu juga dengan guru, dalam proses pembelajaran dapat mengaplikasikan model pembelajaran Quantum Teaching dan
penggunaan media dari proses pembelajaran yang sebelumnya. Pada penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana
keaktifan guru dan siswa peneliti menggunakan lembar observasi guru dan siswa dengan sistem ratingscale dengan skor 1-4 untuk
setiap indikatornya. Menurut Sugiyono 2008: 99 untuk menganalisis data kualitatif dengan sistem penilaian ratingscale
dapat dengan cara, sebagai berikut: jumlah skor kriterium = skor tertinggi × jml. item × jml. responden. Perhitungan analisis
keaktifan guru dalam penelitian ini adalah 4×1×1= 4 dan untuk menentukan intervalnya 4:4= 1, dimana
≤1 tidak baik, 2 kurang baik, 3 cukup baik, dan 4 sangat baik. Sedangkan perhitungan analisis
keaktifan siswa adalah 4×1×25= 100 dan untuk menentukan
66
intervalnya 100:4= 25, dimana ≤25 tidak baik, 25-49 kurang baik,
50-74 cukup baik, 75-100 sangat baik. Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan siklus I
menunjukkan guru
belum optimal
dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching yaitu TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan. Pada tahap tumbuhkan cukup baik karena guru menumbuhkan minat belajar siswa dengan
menggunakan media miniatur candi prambanan lalu melakukan tanya jawab tapi siswa belum bisa mengamati media yang dibawa
guru secara detail. Pada tahap tumbuhkan cukup baik karena terlihat siswa bersemangat dan aktif menjawab pertanyaan guru walaupun
ada beberapa anak yang masih belum aktif. Tahap selanjutnya adalah Alami, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan pengalaman
langsung dalam
setiap kegiatan
pembelajaran. Pada tahap alami kurang baik karena pertanyaan yang diberikan guru belum sesuai untuk mengaktifkan pengetahuan awal
siswa. Guru belum dapat menggali dan mengaktifkan pengetahuan siswa karena guru lebih banyak melakukan ceramah dari pada tanya
jawab dengan siswa. Pada tahap Namai kurang baik karena guru belum bisa membimbing
siswa berdiskusi untuk menemukan , menamai, dan memberikan
67
kesimpulan konsep-konsep materi. Ketika siswa berdisikusi guru kurang mengamati serta membimbing proses jalannya diskusi.
Pada tahap demonstrasi guru sudah melakukan dengan baik. Setelah diskusi selesai, siswa mendemontrasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas dengan baik, namun karena keterbatasan waktu guru hanya memberikan kesempatan kepada
beberapa kelompok saja. Kemudian pada tahap ulangi guru bisa membimbing siswa untuk mengulangi materi yang telah dipelajari
dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada siswa dengan sangat baik. Pada setiap pertemuan guru selalu memberikan pujian
dan teriakan yel-yel yang dilakukan bersama-sama oleh guru dan siswa untuk merayakan keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan
hasil observasi di atas guru dalam mengelola pembelajaran siklus I belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari kegiatan guru yang
belum melaksanakan secara keseluruhan tahap-tahap model pembelajaran Quantum Teaching secara maksimal
Tabel 12. Aktivitas siswa Selama Pembelajaran IPS Siklus I
No Aspek Pengamatan
Kriteria Pengamatan Jml
Kriteria 1
2 3
4 1
Keaktifan 5
8 9
2 56
CukupBaik 2
Tanggung Jawab 3
14 5
2 54
Cukup Baik 3
Kemampuan 8
10 5
1 47
Kurang Baik 4
Semangat 8
11 6
2 56
Cukup Baik 5
Kerjasama 7
13 3
2 50
Cukup Baik
68
Dari data tabel observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching. Keaktifan siswa pada saat pembelajaran cukup baik. Pada pembelajaran siklus I siswa sudah cukup antusias dan aktif bertanya saat
guru menggunakan media miniatur candi dalam proses pembelajaran IPS. Siswa aktif mengikuti peoses pembelajaran walaupun masih ada
beberapa siswa yang kurang aktif mengikuti proses pembelajaran. Tanggung jawab siswa saat mengikuti pembelajaran cukup baik karena
siswa aktif mengerjakan semua tugas yang diberikan guru walaupun ada beberapa siswa yang kurang bertanggung jawab saat mengerjakan tugas.
Kemampuan siswa kurang baik karena siswa belum tahu cara membuat peta konsep untuk menjelaskan materi dan pada saat presentasi ada siswa
yang diam saja, hanya beberapa anak saja yang berani menjelaskan materi. Semangat siswa saat mngikuti proses pembelajaran cukup baik.
Siswa semangat serta aktif walaupun masih ada siswa yang pasif tidak berani mengeluarkan pendapatnya. Kerjasama siswa cukup baik karena
siswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu dan siswa dan dapat bersosialisasi dengan anggota kelompok walaupun masih ada siswa yang
belum bisa bekerjasama dalam kelompoknya. Saat presentasi hasil diskusi kesiapan siswa sudah cukup baik namun masih didominasi oleh
siswa yang pandai. Siswa yang tidak maju untuk melakukan presentasi masih belum maksimal dalam membantu kelompoknya jika ada
pertanyaan dari kelompok lain. Pada saat evaluasi masih ada beberapa
69
siswa yang mengeluh kesulitan dalam mengerjakan tugas membuat peta konsep.
d. Refleksi Siklus I
Refleksi pada siklus I dilakukan oleh peneliti dan guru kelas V. Peneliti dan observer mengolah dan mendiskusikan hasil
observasi terhadap guru dan siswa pada saat pembelajaran IPS menggunakan model Quantum Teaching. Berdasarkan hasil diskusi
tersebut, penerapan model Quantum Teaching pada siklus I ini adalah:
1 Guru dalam pelaksanaan pembelajaran kerangka TANDUR
kurang optimal karena berdasakan hasil observasi skor guru pada tahap Tumbuhkan, Alami, dan Namai masih kurang baik.
2 Masih ada 4 siswa yang kurang memperhatikan dan menghargai
pendapat teman kelompok maupun kelompok yang sedang presentasi.
3 Penggunakan media pembelajaran miniature candi prambanan
belum optimal karena siswa belum terlibat langsung menggunakan media yang dibawa guru dan media pembelajaran
contoh kaligrafi yang digunakan guru kurang besar. 4
Waktu yang digunakan untuk melakukan presentasi, dan evaluasi kurang karena banyak waktu yang digunakan untuk diskusi.
70
5 Pada saat diskusi kelompok masih didominasi siswa yang pandai.
Siswa yang lain hanya diam dan kurang aktif menyampaikan pendapat
6 Presentasi hasil diskusi selalu siswa yang sama. Siswa yang lain
tidak berani presentasi di depan kelas. 7
Penjelasan materi yang diberikan guru terlalu cepat karena guru berbicara dengan cepat dan kurang jelas sehingga banyak siswa
yang belum paham. Dari hasil siklus I menunjukkan bahwa setelah pembelajan IPS
dilakukan dengan model Quantum Teaching terjadi peningkatan hasil belajar sebelum tindakan dan setelah tes akhir siklus I. Nilai
rata-rata pada saat dilaksanakan pra tindakan adalah 4,65 meningkat menjadi 7,86 pada siklus I.
Pada siklus I ini menunjukkan hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 78 yaitu dari 25 siswa terdapat 18 siswa
yang nilainya di atas KKM yang ditentukan ≥75. Sedangkan 5
siswa atau sebesar 22 belum mengalami ketuntasan dalam belajar. Namun demikian berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah
ditentukan, hasil tersebut belum dikatakan memenuhi kriteria karena indikator keberhasilan untuk meningkatkan hasil belajar adalah 80
dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar telah mencapai nilai
≥75 .
71
Dengan adanya masalah-masalah yang muncul setelah dilakukan refleksi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka
diperlukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Berikut perbaikan yang perlu dilakukan:
1 Peneliti berdiskusi dengan guru tentang masalah yang dihadapi pada
saat melaksanakan tahap TANDUR dalam pembelajaran kemudaian peneliti menjelaskan kembali langkah-langkah kegiatan pembelajaran
IPS menggunkan tahap TANDUR dalam model pembelajaran Quantum Teaching.
2 Keterampilan guru dalam mengelola kelas dan mengkondisikan siswa
untuk belajar perlu ditingkatkan, guru mengingatkan siswa agar menghargai pendapat teman kelompok dan memperhatikan kelompok
lain yang sedang presentasi. 3
Penggunaan media miniature candi ditingkatkan dengan mengajak siswa mengamati secara langsung media candi. Guru sebaiknya
menggunakan media contoh kaligrafi yang lebih besar agar siswa yang duduk di belakang dapat melihat dengan jelas.
4 Sebaiknya guru megelola waktu pembelajaran dengan baik. Guru
memberi batasan waktu untuk menyelesaikan tugas kelompok sehingga semua kelompok dapat selesai tepat waktu dan langsung
presentasi. 5
Agar seluruh siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok maka siswa yang pandaidominan ditunjuk sebagai ketua kelompok agar lebih
72
mudah mengkoordinasi anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas kelompok.
6 Guru menunjuk siswa yang mempresentasikan hasil tugas kelompok
bergantian dan siswa yang lain membantu wakil kelompoknya apabila ada pertanyaan dari kelompok lain.
7 Guru menjelaskan materi dengan perlahan dan menggunakan intonasi
yang jelas agar siswa dapat dengan mudah memahami materi. Uraian hasil refleksi tersebut, menjadi pertimbangan dari peneliti untuk
memperbaiki pembelajaran
IPS dengan
menerapkan model
pembelajaran Quantum Teaching pada tindakan siklus II berikutnya.
3. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus II
Penelitian pada siklus II ini dimulai pada tanggal 14 September sampai dengan 15 September 2015. Siklus II ini dilaksanakan dengan
dua kali pertemuan. Standar Kompetensi yang digunakan dalam siklus II adalah
“Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia
”. Kompetensi Dasar dalam penelitian ini adalah “Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari
masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia ”. Pokok bahasan pertemuan
pertama tentang peninggalan kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia sedangkan pada pertemuan kedua menghargai peninggalan
73
sejarah kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia. Berikut penjelasan dari pelaksanaan tindakan siklus II:
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan untuk siklus II dilaksanakan berdasarkan pertimbangan dari siklus I. Untuk memperbaiki kelemahan pada
siklus I maka guru juga memberikan motivasi yang lebih banyak kepada siswa yang masih memiliki nilai di bawah KKM. Guru
berusaha membuat siswa lebih aktif pada saat diskusi kelompok sehingga semua siswa dapat berperan aktif dan bekerjasama. Untuk
memperbaiki kelemahan pada siklus I maka guru juga memberikan motivasi yang lebih kepada seluruh siswa agar lebih percaya diri
untuk mengemukakan pendapat. Guru memberikan perhatian dengan porsi yang lebih banyak kepada siswa yang masih memiliki nilai
dibawah KKM. Perencanaan tindakan yang dilakukan peneliti adalah dengan merencanakan beberapa kegiatan sebagai berikut.
1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan
menerapkan langkah-langkah
model pembelajaran
Quantum Teaching. RPP tersebut digunakan peneliti sebagai pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. RPP dalam siklus II ini telah diperbaiki sesuai dengan hasil refleksi siklus I, sebagai berikut:
74
No. Hasil Refleksi Siklus I
Rekomendasi siklus II 1.
Guru kurang dapat memanfaatkan media pembelajaran degan optimal
untuk menarik perhatian siswa Siswa dilibatkan dalam pemanfaatan
media dengan cara meminta siswa memegang , mengamati, dan bertanya
tentang media
2. Penjelasan materi terlalu cepat
Guru menyampaikan materi dengan jelas dan intonasi yang tepat sehingga siswa
mudah memahami materi.
3. Diskusi masih didominasi siswa
yang pandai Pembentukan ketua dalam kelompok,
sehingga ada pembagian tugas untuk semua anggota kelompok
4. Media kaligrafi kurang besar
Media kaligrafi diperbesar 5.
Presentasi hasil diskusi selalu siswa yang sama
Guru menunjuk siswa yang melakukan presentasi diskusi, dipilih siswa yang
belum pernah melakukan presentasi
6 Ada siswa yang kurang
memperhatikan kelompok lain yang presentasi
Guru menegur dan menasehati siswa agar meghargai teman yang sedang
presentasi
7 Ada kelompok yang belum
presentasi karena waktu untuk presenasi sudah habis
Guru memberikan batasan waktu kepada siswa untuk mengerjakan tugas
kelompok sehingga walaupun belum selesai mengerjakan tetapi waktunya
sudah habis siswa harus siap presentasi
2 Mempersiapkan media yang digunakan dan menyusun Lembar
Kerja Siswa LKS dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru kelas.
3 Menjelaskan kepada guru kelas V tentang langkah-langkah
kegiatan pembelajaran IPS dengan mengimplementasikan model pembelajaran Quantum Teaching
4 Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar
siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung dan untuk mengetahui apakah guru dalam mengajarkan materi pelajaran
sudah sesuai dengan langkah-langkah yang sesuai. 5
Menyusun dan mempersiapkan soal post-test siklus II
75
6 Mempersiapkan kamera untuk keperluan dokumentasi aktivitas
guru dan aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Siklus II terdiri dari dua pertemuan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1 Siklus II pertemuan 1
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin tanggal 14 September 2015 dengan
alokasi waktu 3 jam pelajaran 3x35 menit. Materi yang dibahas tentang mengenal peninggalan sejarah kerajaan Hindu, Budha,
dan Islam di Indonesia yang terdiri dari tiga indikator yaitu mengidentifikasi peninggalan sejarah kerajaan yang bercorak
Hindu, menjelaskan bukti peninggalan sejarah agama Budha, dan mengidentifikasi peninggalan kerajaan Islam di Indonesia.
Secara rinci proses kegiatan pembelajaran sebagai berikut: a
Tumbuhkan 1
Guru menumbuhkan semangat dan lingkungan yang positif untuk belajar dengan cara siswa melakukan tepuk
semangat dan bernyanyi “disini senang disana senang”. 2
Guru menanyakan kabar siswa kemudian melakukan apresiasi dengan cara menunjukkan miniatur candi
Borobudur lalu melibatkan siswa menggunakan media