35
belajar siswa melalui model pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran IPS. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses
penelitian yang di dalamnya terdapat kegiatan antara guru dan siswa tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil belajar.
B. Setting Penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas V SD Negeri Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Model Quantum Teaching menggunakan
diskusi dalam pelaksanaannya sehingga tata ruang kelas dibuat mendukung pelaksanaan kerja kelompok. Tempat duduk siswa dibuat
melingkar pek kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Sedangkan guru mengelilingi tempat duduk siswa untuk membimbing
dan mengawasi siswa saat melakukan kegiatan diskusi kelompok. b.
Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus-September
semester ganjil tahun 20152016, alasannya karena materi peninggalan sejarah kerajaan Hindu, Budha, dan Islam terdapat dalam semester
ganjil. Berikut ini adalah perincian rencana pelaksanaan kegiatan penelitian:
36
Tabel 3. Rencana Kegiatan Penelitian
Kegiatan Juli
Agustus Septembe
r Oktober
Nnovmbe r
Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencaan √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelak- sanaan
√ √ √ √ Analisis
Data √ √ √ √ √ √
Pelapor-an √ √ √ √ √
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research ini adalah siswa kelas V SD Negeri Balong tahun ajaran 20152016 yang
berjumah 25 siswa. Peneliti mengambil kelas V SD Negeri Balong sebagai subjek penelitian karena hasil pengamatan peneliti bahwa hasil belajar siswa
mata pelajaran IPS masih rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Balong yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 siswa
perempuan dan 15 siswa laki-laki.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti memperoleh jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang digunakakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Desain penelitian yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini mengadopsi desain penelitian Kemmis dan Mc Taggart karena dengan jenis penelitian ini apabila dalam pelaksanaan
37
tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya sehingga dapat dilaksanakan
secara optimal. Desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart menggunakan siklus
system spiral yang masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan planning, tindakan action, observasi observing, dan refleksi
reflecting Sujati, 2000: 23. Keempat kegiatan ini berlangsung berualang dalam bentuk siklus. Berikut ini adalah gambar siklus tindakan kelas model
Lemmis dan Mc Taggart yang digunakan dalam penelitian ini Sujati, 2000:
24.
Gambar 1. Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Taggart
Siklus I
1. Perencanaan Planning
Pada tahap perencanaan dilakukan kolaborasi antara peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki, meningkatkan proses dan hasil belajar. Pada
Keterangan: Siklus I
1 = Perencanaan 2 = Tindakan dan Pengamatan
3 = Refleksi Siklus II
4 = Perencanaan 5 = Tindakan dan Pengamatan
6 = Refleksi