26
Berdasarkan karakteristik perkembangan kognitif dari piaget, siswa kelas V SD termasuk dalam tahap operasional konkret. Oleh karena itu
media yang digunakan untuk menjelaskan materi harus bersifat nyata. Siswa dapat menyentuh dan mengamati media secara langsung sehingga
dapat memudahkan siwa dalam memahami materi. Media miniature candi prambanan dan candi Borobudur dapat diamati secara langsung oleh siswa
sehingga siswa mengetahui contoh nyata peningalan sejarah kerjaan Hindu dan Budha.
2. Karakteristik Siswa Menurut J.S Bruner
Bruner memahami karakteristik perkembangan kognitif tidak didasarkan pada usia tertentu, namun berdasarkan pengamatannya
terhadap perilaku anak Slameto, 2013:11. Tahap perkembangan kognitif siswa kelas V menurut J.S Bruner berada pada tahap simbolik 8 tahun.
Pada tahap ini, tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman perseptual sudah berkembang. Bahasa, logika, matematika memegang
peranan penting. Tahap simbolik ini memberikan peluang anak untuk menyusun gagasannya secara padat, misalnya menggunakan gambar yang
saling menghubungkan bentuk-bentuk rumus tertentu. Siswa dapat memahami sesuatu tanpa harus mengalaminya langsung. Namun dengan
penjelasan yang cukup atau menyertakan simbol-simbol tertentu gambar siswa sudah mengerti.
Berdasarkan penjelasan di atas maka tahap perkembangan anak berkembangan dari yang bersifat konkret ke abstrak sehingga untuk
27
mempelajari sesuatu harus disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa agar pembelajaran menjadi efektif. Guru diharapkan dapat memfasilitasi
siswa dengan benda konkret agar siswa dapat mudah mengerti. Untuk pembelajaran di SD hendaknya membuat siswa aktif dan menggunakan
alat peragamedia yang konkret. Dilihat dari teori perkembangan kognitif Piaget, siswa kelas V
SD berada pada tahap operasional konkret sehingga dalam belajar masih memerlukan benda konkret untuk memudahkan pemahaman.
Sedangkan dalam teori Bruner siswa kelas V SD berada pada tahap simbolik sehingga memerlukan mediaalat peraga dalam bentuk
simbolgambar agar siswa cepat memahami pelajaran. Siswa kelas V SD termasuk siswa kelas tinggi yang mempunyai
sifat aktif, rasa ingin tahu yang tinggi, dan suka belajar dalam kelompok. Dalam pembelajaran guru berusaha membangkitkan
keinginan belajar siswa dengan menyajikan pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
E. Pembelajaran IPS dengan menggunakan Quantum Teaching
Menurut Bobbi DePotter 2014: 128-136 Pembelajaran Quantum Teaching meliputi tahap-tahap tanamkan, alami, namai, demonstrasikan,
ulangi, dan rayakan TANDUR. Dengan tahap-tahap pembelajaran seperti ini siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat. Pembelajaran IPS dengan materi peninggalan sejarah kerajaan Hindu, Budha, dan Islam yang banyak hafalannya dapat dipelajari