Akurasi Pendugaan Status Keberlanjutan

4.3 Akurasi Pendugaan Status Keberlanjutan

Ada beberapa parameter statistik yang diperoleh dari hasil analisis dengan menggunakan metode MDS yang berfungsi sebagai standard untuk menentukan kelayakan pelaksanaan kajian. Secara umum parameter-parameter tersebut menunjukkan akurasi cerminan dimensi yang dikaji terhadap kondisi aktual. Nilai stress dan koefisien determinasi R 2 berfungsi untuk menilai akurasi atribut ataupun parameter atau nilai dari kondisi sebenarnya, yang berarti bahwa kesalahan dalam prosedur, pemahaman terhadap atribut, variasi penentuan skor, stabilitas proses analisis MDS, kesalahan input data akan berpengaruh terhadap nilai parameter statistik yang diatas standard. Acuan yang digunakan untuk nilai stress adalah 0.25 sedangkan untuk koefien determinasi semakin mendekati 1 semakin baik. Tabel berikut menunjukkan nilai stress dan koefisien determinasi R 2 untuk setiap dimensi yang dikaji. Tabel 22 Hasil analisis Rap- INSINYURKANIN untuk berbagai parameter statistik Dimensi Stress R 2 Jumlah iterasi Multi dimensi 0,1536 0,9464 2 Kelembagaan 0,2313 0,8673 2 Ketenagaan 0,2198 0.8989 2 Penyelenggaraan 0,2244 0.9113 2 Sapras-pembiayaan 0,1402 0,9583 3 Sosial 0,2515 0,8777 2 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa secara umum nilai stress dan R 2 untuk masing-masing dimensi yang dikaji telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh atribut yang digunakan dalam analisis keberlanjutan pengembangan sistem penyuluhan perikanan era desentralisasi di Indonesia sudah baik untuk menerangkan dimensi yang dikaji. Pengecualian untuk dimensi sosial, ditemukan nilai stress yang diperoleh sedikit lebih tinggi dibandingkan angka standard namun secara rata-rata tetap berada dibawah kisaran 0.25. Selanjutnya, berdasarkan pertimbangan bahwa nilai R 2 dimensi sosial yang diperoleh relatif tinggi maka evaluasi atribut tidak perlu dilakukan. Analisis Monte Carlo digunakan untuk melihat akurasi pembuatan skor pada setiap atribut masing-masing dimensi, sehingga menjadi indikator utama akurasi analisis MDS yang dilakukan. Akurasi tersebut dipengaruhi oleh prosedur atau pemahaman terhadap setiap atribut, subjektivitas pemberian skor, stabilitas proses analisis MDS, dan kesalahan pemasukan dan perunutan data serta tingginya nilai stess. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Monte Carlo pada selang kepercayaan 95, secara umum tingkat akurasi pengolahan data pada seluruh dimensi relatif tinggi. Hal ini diindikasikan dari deviasi antara analisis MDS dengan hasil analisis Monte Carlo yang relatif kecil Gambar 42. Menurut Kavagh dan Pitcher 2004 selisih antara hasil perhitungan MDS dengan Monte Carlo tidak lebih dari satu maka sistem yang dikaji sudah sesuai dengan kondisi nyata. Perbedaaan hasil analisis yang relatif kecil tersebut menunjukkan bahwa analisis Rap- INSINYURKANIN dengan menggunakan metode MDS untuk menentukan keberlanjutan sistem yang dikaji memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dan dapat pula disimpulkan bahwa metode analisis yang digunakan dapat dipergunakan sebagai salah satu alat evaluasi secara cepat kondisi keberlanjutan pengembangan sistem penyuluhan era desentralisasi di Indonesia. Deviasi antara analisis MDS dengan Monte Carlo pada multi dimensi berkisar antara 0,004-0,062 dengan rata-rata 0,28. Pada dimensi kelembagaan berkisar antara 0,004-1,85 dengan rata-rata 0.39, sedangkan pada dimensi ketenagaan berkisar antara 0.03-1,23 dengan rata-rata 0.30. Adapun kisaran deviasi analisis MDS dan Monte Carlo pada dimensi penyelenggaraan, sapras- pembiayaan dan sosial masing-masing adalah 0.03-0.75 rata-rata 0.25; 0.94-3.14 rata-rata 2.01 dan 0.003-1.26 rata-rata 0.31. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa rata-rata deviasi dimensi sapras-pembiayaan lebih besar dari 1. Hal ini kemungkinan disebabkan karena penyebaran nilai indeks tidak normal dan sangat variatif. Rapfish Ordination Monte Carlo Median with 95 Confidence Interval Error Bars -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Fisheries Status Ot h e r D is ti ngi s h ing F e a tu re s Rapfish Ordination Monte Carlo Median with 95 Confidence Interval Error Bars -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Fisheries Status O the r D is ti ng is hi n g Fe a tur e s Rapfish Ordination Monte Carlo Median with 95 Confidence Interval Error Bars -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Fisheries Status O th er Di sti n g ish in g F eat u res Rapfish Ordination Monte Carlo Median with 95 Confidence Interval Error Bars -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Fisheries Status O the r D is ti n gi s h in g Fe a tu re s Rapfish Ordination Monte Carlo Median with 95 Confidence Interval Error Bars -200 -150 -100 -50 50 100 20 40 60 80 100 120 Fisheries Status O th e r D ist in g ish in g F e at u res RAPFISH Ordination Median with Error Bars showing 95 Confidence of Median -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Fisheries Sustainability Ot he r D is ti ngi s hi ng Fe a tur e s Gambar 42 Analisis Monte Carlo setiap dimensi 1 kelembagaan, 2 ketenagaan, 3 penyelenggaraan, 4 sapras-pembiayaan, 5 sosial dan 6 multidimensi 1 2 4 3 5 6

4.11 Strategi Pengembangan Penyuluhan Perikanan Era Desentralisasi