Dengan demikian kualifikasi dasar bagi seorang penyuluh perikanan “agen perubahan” menurut Ducan dan Zaltman dalam Poernomo 2004 harus memiliki
tiga kompetensi utama diantara sekian banyak kompetensi, yaitu : 1 kualifikasi teknis, yakni kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari misi perubahan yang
terkait, misalnya mengenai budidaya, pengolahan atau penangkapan ikan; 2 kemampuan administratif, yakni persyaratan administrasi yang paling dasar dan
elementer yang biasanya membutuhkan waktu untuk persoalan-persoalan yang relatif perlu mendetail; 3 hubungan antar pribadi yang bersifat empati, sehingga
bisa menghayati misi sosialnya.
2.6.3 Pembiayaan, sarana dan prasarana penyuluhan
Dalam mengemban tugasnya, penyuluh harus dibekali dengan biaya operasional yang cukup, sehingga frekuensi dan intensitas penyelenggaraan
penyuluhan dapat berjalan sesuai perencanaan BPSDM Deptan, 2003, bahkan
Soedijanto 2004 menyarankan agar seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penyelengaraan penyuluhan di kabupaten kota harus menjadi tanggung jawab
kabupatenkota yang bersangkutan. Dalam hal pemerintah pusat memberikan bantuan biaya penyelenggaraan penyuluhan kepada pemerintah kabupatenkota
dalam bentuk dana dekonsentrasi atau bentuk lainnya maka pemerintah kabupaten kota harus menyediakan dana pendamping yang besarnya minimal sama dengan
dana bantuan pemerintah pusat.
Pembiayaan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 disediakan melalui sumber pembiayaan APBN, APBD baik propinsi maupun
kabupatenkota, baik secara sektoral, maupun lintas sektoral, maupun sumber – sumber yang sah dan tidak mengikat. Pembiayaan tersebut disediakan secara
memadai untuk memenuhi biaya penyuluhan sehingga penyelenggaraan penyuluhan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dijelaskan pula dalam
Undang-Undang No.16 tahun 2006 tersebut bahwa diperlukan pembiayaan yang berkaitan dengan tunjangan jabatan fungsional dan profesi, biaya operasional
penyuluh serta sarana dan prasarana. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan dan kinerja
penyuluh diperlukan agar penyelenggaraan penyuluhan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dalam arah dan kebijakan penyuluhan pertanian kedepan disarankan agar penyelenggaraan penyuluhan pertanian dibiayai oleh pemerintah, swasta
dan petani. BPSDM Deptan, 2004. Sejalan dengan pemikiran tersebut, telah
tertuang juga dalam Undang-Undang No.16 tahun 2006 bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah, kelembagaan penyuluhan swasta dan kelembagaan
penyuluhan swadaya meyediakan sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan penyuluhan.
2.6.4 Penyelenggaraan penyuluhan perikanan