AGREEMENTS AR CSAP 2013 Bilingual

PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Annual Report 2013 119 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated

31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN lanjutan

31. FINANCIAL

ASSETS AND LIABILITIES continued Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi tidak disesuaikan dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. • Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. • Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung . The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on quoted prices unadjusted in active markets for identical assets or liabilities. • Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly. • Level 3: Fair values measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair values are not based on observable market data.

32. TUJUAN

DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas dan piutang usaha. Grup juga mempunyai berbagai liabilitas keuangan seperti utang usaha dan lain-lain, beban akrual, utang bank dan pinjaman lainnya serta utang sewa pembiayaan. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk menghasilkan pendanaan untuk operasi Grup. The Group’s principal financial instruments consist of cash and cash equivalents and trade receivables. The Group has also various other financial liabilities such as accounts and other payables, accrued expenses, bank loans and other borrowings and obligations under finance lease. The main purpose of these financial instruments is to finance the Group’s operations. Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko mata uang. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut: The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, credit risk, liquidity risk and foreign currency risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: 120 PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Annual Report 2013 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2013 Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated

32. TUJUAN

DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES continued a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Grup menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan utang bank Grup yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Grup melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Grup. Di samping itu, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mengurangi utang banknya. Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to its bank loans with floating interest rates. The Group evaluates and controls the movements of relevant interest rates in the financial markets to minimize the negative effect to the Group. In addition, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by reducing its bank loans. b. Risiko kredit b. Credit risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya didistribusikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grup memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk pelanggan tertentu. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate its risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Groups policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. Di samping itu, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang telatgagal bayar. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. In addition, the Group ceases the supply of all products to the customer who makes late payment andor defaults in its payments. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan aset keuangan tidak lancar lainnya, risiko kredit yang dihadapi Grup timbul karena wanprestasi dari counterparty. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrument yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. With respect to credit risk arising from the other financial assets, which consist of cash and cash equivalents, short-term investments and other non-current financial assets, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparties. The Group has a policy not to place its funds in investments that have high credit risks and put the investments and funds only in banks with high credit ratings.