a Adanya usaha untuk membina dan mendorong subjek didik dalam
meningkatkan kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.
b Adanya kemampuan guru dalam melakukan peran sebagai
motivator terhadap hal-hal baru di bidang masing-masing dalam proses belajar mengajar.
c Adanya sikap tidak mendominasi kegiatan belajar mengajar. Guru
hanya berfungsi sebagai fasilitator. d
Adanya pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara, irama maupun tingkat kemampuan masing-masing individu.
e Adanya kemampuan untuk menggunakan berbagai macam strategi
belajar mengajar dan menggunakan multimedia maupun multi metode dalam proses belajar mengajar.
3 Aspek program
a Adanya program pengajaran yang memuat tujuan materi, metode
yang dapat memenuhi kebutuhan, minat maupun kemampuan subjek didik.
b Adanya program yang memungkinkan terjadinya pengembangan
konsep dan metode maupun aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
c Program yang luwes dalam penentuan media dan metode sehingga
semua siswa dapat memahami materi dalam proses belajar mengajar.
4 Aspek situasi belajar mengajar
a Adanya situasi belajar mengajar yang di dalamnya terdapat
komunikasi, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, yang berlangsung dengan hangat, akrab, dan terbuka.
b Ada kegairahan maupun kegembiraan belajar siswa dalam proses
belajar mengajar.
8
d. Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif
1 Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat
perencanaan. 2
Adanya keterlibatan intelektual-emosional siswa, baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, atau pembentukan sikap.
3 Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi
yang cocok untuk kelangsungan proses belajar mengajar. 4
Guru bertindak sebagai fasilitator dan koordinator kegiatan belajar siswa, bukan sebagai pengajar atau instruktur yang mendominasi
kegiatan kelas. 5
Menggunakan bermacam-macam metode teknik secara bervariasi, disamping penggunaan alat dan media secara terencana dan
terintegrasi dalam pengajaran.
9
e. Teori Belajar yang Melandasi Belajar Aktif
Salah satu landasan teori pendidikan modern adalah teori kontruktivisme. Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun
sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher
centered .
10
8
Abu Ahmadi, op.cit., h.129-131.
9
Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam Jakarta Selatan: Ciputat Press, 2002, Cet.I, h.27.
10
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Jakarta: Kencana, 2010, Cet. III,
h.111.
Salah satu prinsip kontruktivisme adalah guru tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri
pengetahuan dibenaknya. Guru bertugas memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa.
11
Dengan dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran,
siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru.
12
Untuk itu tugas guru hanya sebagai fasilitator, berikut ini dapat dirincikan
tugas guru tesebut adalah;
1 Menciptakan lingkungan yang inovatif.
2 Menyediakan bahan-bahan sebagai sumber belajar.
3 Membantu siswa mendapatkan pengalaman atau mengekplorasi
pengalaman. 4
Membantu siswa dalam membentuk konsep. 5
Membantu siswa dalam mengemukakan pikirannya. 6
Membantu siswa dalam menyelesaikan masalah.
13
Sebagai kelanjutan dari hal ini metode information search dan role play yang akan dibahas lebih lanjut dapat disebut bagian dari proses ini,
sebagaimana disebutkan bahwa metode ini mengunakan prinsip student centered, yaitu siswa yang aktif sebagai pusat kegiatan belajar mengajar.
11
Trianto, Ibid., h.28.
12
Ibid., h.113.
13
Anisah Baslemen dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: PT Rosda Karya, 2011 Cet.I, h. 130.