10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Siswa Tunagrahita Ringan
1. Pengertian Siswa Tunagrahita Ringan
Tuangrahita ringan merupakan suatu istilah bagi peserta didik yang memiliki keterbelakangan dalam hal intelektual. Menurut Jamila
Muhammad 2008: 96 anak tunagrahita adalah “Anak-anak yang mengalami keadaan perkembangan daya pikir yang kurang atau tidak
l engkap, termasuk kecacatan dalam fungsi intelektual dan sosial”.
Anak tunagrahita ringan memiliki IQ berkisar 50-70, mereka masih dapat dibimbing dalam bidang akademik meski tidak dapat maksimal.
Pengertian lain dikemukakan oleh Jody Maanum 2009: 54 yaitu “Mental retardation refers to a condition resulting in significantly
below-average intellectual functioning and concurrent deficits in adaptive behavior that adversely effect educational performance and
require special education and related services ”. Pendapat tersebut
memiliki arti bahwa keterbelakangan mental merujuk pada sebuah kondisi yang mengakibatkan fungsi kemampuan intelektual dibawah
rata-rata dan kemunduran yang bersamaan dalam perilaku adaptif yang memberikan pengaruh negatif pada prestasi akademik sehingga
membutuhkan pendidikan khusus dan layanan terkait. Selanjutnya AAMR American Association of Mental Retardation menjelaskan
definisi tunagrahita sebagai berikut:
11 Mental retardation is a disability characterized by significant limitation both
intellectual functioning and in adaptive behavior as expressed in conceptual, social and practical adaptive skills. This disability originates before age 18.
Pendapat tersebut memiliki arti retardasi mental ialah suatu ketidakmampuan yang ditandai dengan keterbatasan yang signifikan pada kedua aspek yaitu
fungsi intelektual dan dalam perilaku adaptif sebagaimana diungkapkan pada sebuah konsep, kemampuan sosial dan kemampuan adaptif praktis.
Menurut AAMD dan PP No. 72 Tahun 1991 Moh Amin, 1995: 22 menjelaskan bahwa tunagrahita ringan adalah mereka yang termasuk dalam
kelompok ini meskipun kecerdasan dan adaptasi sosialnya terhambat, namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran
akademik dan penyesuaian sosial. Anak Tunarahita ringanmampu didik menurut Mohammad Efendi 2006: 90 adalah anak tunagrahita yang tidak
mampu mengikuti program sekolah biasa, tetapi ia masih memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun
hasilnya tidak maksimal
. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa anak tunagrahita ringan ialah siswa yang memiliki fungsi kemampuan intelektual dibawah rata-rata dan kemunduran yang
bersamaan dalam perilaku adaptif yang memberikan pengaruh negatif pada prestasi akademik. Siswa tunagrahita ringan masih mampu
dikembangkan kemampuannya dalam beberapa aspek antara lain, aspek akademik fungsional, sosial dan aspek ketrampilan yang
bertujuan untuk menunjang kehidupannya sehari-hari.