11
d. Apakah kamu menemukan cara dalam bentuk umum untuk masalah ini yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah lain dengan tipe
yang sama? e. Apakah kamu melihat bahwa masalah ini berhubungan dengan masalah
lain yang pernah diselesaikan sebelumnya? Memeriksa kembali dari penyelesaian masalah yang ditemukan dapat
menjadi dasar yang penting untuk penyelesaian masalah yang akan datang. Keempat langkah Polya tersebut akan digunakan sebagai pedoman untuk
mengetahui proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita.
C. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
Pendekatan pembelajaran
berbasis masalah
adalah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal untuk mendapatkan pengetahuan baru. Seperti yang diungkapkan oleh Suyatno
2009:58 bahwa : “Pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai berdasarkan
masalah dalam kehidupan nyata. Siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman telah mereka miliki sebelumnya
prior knowledge untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru”.
Jadi pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Hal serupa juga
dikemukakan oleh Nurhadi 2004:109 :”Pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
12
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensial dari materi pelajaran”. Dalam hal ini pengajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi
berorientasi masalah. Sedangkan menurut Arends dalam Trianto 2007 : 68 menyatakan
bahwa : “Pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang
autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri.”
Dari pendapat-pendapat para ahli, diambil kesimpulan pendekatan pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai titik tolak starting point pembelajaran. Masalah-masalah yang ditemukan di awal pembelajaran berfungsi sebagai
sarana belajar adalah masalah yang kontekstual, yang akrab dengan kehidupan sehari-hari para siswa. Melalui masalah-masalah kontekstual ini diharapkan
para siswa menemukan kembali pengetahuan konsep-konsep dan ide-ide yang esensial dari materi pelajaran dan membangunnya ke dalam struktur kognitif.
D. Tinjauan Materi
Matematika dibedakan menjadi tiga bidang kajian yaitu : aljabar, analisis, dan geometri James, 1976. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan