16
Menggunakan rumus pemfaktoran menjadi = -18 atau = 21. Maka panjang cover adalah 21cm dan lebar cover
21-7 = 14 cm.
E. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada penelitian yang terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan saat ini. Berikut ini
beberapa hasil penelitian yang relevan yang dijadikan bahan telaah bagi peneliti.
Minarti, Kusrini 2013 melakukan peneltian yang berjudul Analisis Tingkat Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Bentuk Soal Cerita
Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan di kelas VIII-A SMP Negeri 2
Buduran, Sidoarjo. Peneliti menggunakan metode pemberian tes pemecahan masalah kepada 35 siswa di kelas VIII-A dan wawancara kepada 5 siswa.
Deskripsi tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah bentuk soal cerita: 1Kemampuan memahami masalah, 2Kemampuan merencakan
masalah, 3Kemampuan melaksanakan masalah, 4Kemampuan memeriksa kembali jawaban. Hasil penelitian ini adalah ada 5 siswa pada tingkatan 1, 9
siswa pada tingkatan 2, 8 siswa pada tingkatan 3, dan 8 siswa pada tingkatan 4. Masrurotullaily,dkk 2013 melakukan penelitian yang berjudul Analisis
kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Keuangan Berdasarkan Model PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Polya Siswa SMK Negeri 6 Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Dalam penelitian ini subjek adalah kelas XI SMK Negeri
6 Jember yang berjumlah 63 siswa yang terdiri dari 34 siswa dari kelas XI AK 1 dan 29 dari kelas XI PM 1. Hasil penelitian ini adalah 52,97 siswa
berkemampuan tinggi, 15,87 siswa berkemampuan sedang, dan 30,16 siswa berkemampuan rendah.
Widyastuti Nurmalasari 2015 melakukan sebuah penelitian yang berjudul Analisis Pemecahan Masalah Dalam Penyelesaian Soal Pecahan Kelas
VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah 1 Siswa yang memiliki kemampuan tingkat berfikir tinggi dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan lebih memilih menggunakan strategi pemecahan masalah polya. 2 Siswa yang memiliki kemampuan tingkat berfikir rendah
dalam menyelesaikan masalah lebih tidak menggunakan strategi polya. Mereka tidak menggunakan langkah-langkah polya secara keseluruhan karena mereka
belum memahami permasalahan. Siswa yang belum memahami permasalahan dan belum mampu mengubah suatu masalah kedalam bentuk matematika lebih
cenderung mengoperasikan semua angka telah ada tanpa memperdulikan dan memahami.
F. Kerangka Berpikir
Kurikulum 2006
Matematika Siswa memiliki
kemampuan memecahkan
masalah
Problem Based Learning PBL
Deskripsi tentang tingkat berpikir siswa dalam proses
pemecahan masalah, meliputi: kemampuan
memahami masalah, kemampuan memilih
rencana penyelesaian, kemampuan menerapkan
rencana penyelesaian, kemampuan memeriksa
jawaban.