Data Penelitian Keterbatasan Penelitian

4. Pelaksanaan Tes Akhir dan Pengisian Kuesioner

Pelaksanaan tes akhir diikuti oleh 24 siswa dan diawali dengan berdoa. Siswa menyelesaikan soal dengan tenang dan tertib. Setelah pelaksanaan tes akhir peneliti mengajak siswa untuk mengisi kuesioner mengenai motivasi belajar siswa sesudah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pengisian kuesioner berlangsung selama 25 menit.

C. Data Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu: 1. Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran Data hasil observasi ini berguna untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran melalui implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Data hasil pengisian kuesioner motivasi belajar siswa Data hasil kuesioner berguna untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran melalui implementasi pembelajaran kooperati tipe STAD. 3. Data hasil belajar siswa Data tes hasil belajar berguna untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam mempelajari materi operasi hitung bilangan bulat setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Analisis Data Hasil Penelitian

1. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD, dilakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh dua orang observer . Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh observer 1 dan 2 dapat dilihat di lampiran 23 . Dalam pemberian skor untuk kegiatan yang terlaksana diberi skor 1 dan kegiatan yang tidak terlaksana diberi skor 0. Berikut ini adalah analisis terhadap keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran dari pertemuan 1, 2, dan 3. Tabel 4.8 Keterlaksanaan Proses Pembelajaran Observer Rata-Rata 1 2 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Kategori Cukup Cukup Cukup Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pertemuan 3 Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa: a. Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama terlaksana dengan cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer 1 sebesar dan masuk dalam kategori cukup baik. Sedangkan hasil observasi yang diperoleh dari observer 2 adalah dan masuk dalam kategori cukup baik. Setelah dicari rata-rata keterlaksanaan pembelajaran keseluruhannya diperoleh hasil keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama sebesar dan masuk dalam kategori cukup baik. b. Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua terlaksana dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer 1 dan observer 2 adalah sebesar dan masuk dalam kategori keterlaksanaan pembelajaran yang sangat baik. Setelah dicari rata-rata keterlaksanaan pembelajaran keseluruhannya diperoleh bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. c. Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga terlaksana dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer 1 dan observer 2 yaitu sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. Setelah dicari rata-rata keterlaksanaan pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keseluruhannya diperoleh bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. d. Berdasarkan hasil analisis diatas, diperoleh keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan adalah sebagai berikut: � � � � Berdasarkan hasil skor keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan sebesar menunjukan bahwa keterlaksanaan pembelajaran tersebut masuk dalam kategori baik.

2. Analisis Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Data hasil kuesioner motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran pada materi operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja dianalisis sebagai berikut. a. Analisis motivasi belajar siswa pada setiap indikator Data hasil kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat di lampiran 25 . Berikut ini adalah data hasil analisis motivasi belajar siswa pada setiap indikator. Tabel 4.9 Skor Motivasi Belajar Siswa Pada Setiap indikator No Indikator No Item Banyaknya Siswa Pada Setiap Skor Kuesioner 5 4 3 2 1 1 Siswa dapat menunjukan perasaan senang dalam belajar 1 9 12 3 - - 8 11 5 3 4 1 15 9 11 2 - 2 Total Siswa 29 28 8 4 3 Skor Indikator 1 145 112 24 8 3 Total Skor Indikator 1 292 2 Siswa dapat lebih bersemangat, ulet dan tekun untuk belajar 3 9 6 2 5 2 10 8 7 6 3 - 13 8 10 5 1 - Total Siswa 25 23 13 9 2 Skor Indikator 2 125 92 39 18 2 Total Skor Indikator 2 276 3 Siswa dapat memiliki kemauan dan minat untuk mempelajari sesuatu 5 8 11 5 - - 7 14 6 2 1 1 17 11 10 3 - - 19 7 10 4 2 1 Total Siswa 40 37 14 3 2 Skor Indikator 3 200 148 42 6 2 Total Skor Indikator 3 398 4 Siswa dapat memiliki keinginan untuk menambah pengetahuan dan berprestasi 6 9 11 2 2 - 11 10 12 2 - - 14 11 8 3 1 1 Total Siswa 30 31 7 3 1 Skor Indikator 4 150 124 21 6 1 Total Skor Indikator 4 302 5 Siswa dapat mempunyai motivasi belajar karena adanya dorongan dari orang lain 4 12 5 3 4 - 9 8 9 4 2 1 16 7 12 2 2 1 Total Siswa 27 26 9 8 2 Skor Indikator 5 135 104 27 16 2 Total Skor Indikator 5 284 6 Siswa dapat mempunyai keinginan untuk memperoleh hadiah reward atau ganjaran 2 1 2 8 12 1 12 10 9 5 - - 18 7 11 4 2 - 20 19 4 1 - - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Total Siswa 37 26 18 14 1 Skor Indikator 6 185 104 54 28 1 Total Skor Indikator 6 372 1 Analisis indikator 1 Skor total pada indikator 1 adalah 360. Dengan demikian, besar skor motivasinya adalah sebagai berikut: � = Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu , dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 1 adalah sangat tinggi. 2 Analisis Indikator 2 Skor total pada indikator 2 adalah 360. Dengan demikian, besarnya skor motivasi adalah sebagai berikut: � Siswa = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 2 adalah tinggi. 3 Analisis indikator 3 Skor total pada indikator 3 adalah 480. Dengan demikian, besarnya motivasi adalah sebagai berikut: � = Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 3 adalah sangat tinggi. 4 Analisis Indikator 4 Skor tertinggi pada indikator 4 adalah 360. Dengan demikian, besarnya skor motivasi adalah sebagai berikut: � = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 4 adalah sangat tinggi. 5 Analisis indikator 5 Skor tertinggi pada indikator 5 adalah 360. Dengan demikian, besar skor motivasinya adalah sebagai berikut: = Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 5 adalah tinggi. 6 Analisis indikator 6 Skor tertinggi pada indikator 6 adalah 480. Dengan demikian, besar skor motivasinya adalah sebagai berikut: = Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 6 adalah tinggi. Data hasil analisis motivasi belajar siswa pada setiap indikator ditunjukan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Setiap Indikator Indikator Total Skor Pada Setiap Indikator Besar Motivasi Siswa Kategori 1 292 81,11 Sangat Tinggi 2 276 76,67 Tinggi 3 398 82,91 Sangat Tinggi 4 302 83,89 Sangat Tinggi 5 284 78,89 Tinggi 6 372 77,5 Tinggi Berikut ini adalah tabel yang menunjukan kategori motivasi belajar masing- masing siswa pada semua indikator adalah sebagai berikut. Tabel 4.11 Motivasi Belajar Masing-Masing Siswa Siswa Total Skor Motivasi Besar Motivasi Siswa Kategori 1 85 85 Sangat Tinggi 2 90 90 Sangat Tinggi 3 83 83 Sangat Tinggi 4 85 85 Sangat Tinggi 5 74 74 Tinggi 6 83 83 Sangat Tinggi 7 85 85 Sangat Tinggi 8 86 86 Sangat Tinggi 9 78 78 Tinggi 10 87 87 Sangat Tinggi 11 85 85 Sangat Tinggi 12 84 84 Sangat Tinggi 13 73 73 Tinggi 14 80 80 Sangat Tinggi 15 82 82 Sangat Tinggi 16 73 73 Tinggi 17 87 87 Sangat Tinggi 18 88 88 Sangat Tinggi 19 78 78 Tinggi 20 91 91 Sangat Tinggi 21 75 75 Tinggi 22 67 67 Tinggi 23 70 70 Tinggi 24 57 57 Sedang Total Skor Motivasi 1926 80,25 Sangat Tinggi

3. Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa yang di analisis adalah kuis pada masing-masing pertemuan dan tes akhir. Analisis dilakukan guna mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data analisis hasil kuis dan tes akhir siswa adalah sebagai berikut: a Kuis Berikut ini adalah tabel nilai kuis dan ketuntasan belajar siswa. Standar ketuntasan belajar siswa disesuaikan dengan KKM yang berlaku di SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja yaitu . Tabel 4.12 Hasil Analisis Kuis Siswa Pada Setiap Pertemuan Siswa Kuis 1 Kuis 2 Kuis 3 Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan 1 80 Tuntas 60 Tidak Tuntas 100 Tuntas 2 65 Tidak Tuntas 100 Tuntas 46,67 Tidak Tuntas 3 45 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 73,33 Tuntas 4 70 Tuntas 60 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 5 25 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 13,33 Tidak Tuntas 6 70 Tuntas 100 Tuntas 73,33 Tuntas 7 40 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 86,67 Tuntas 8 20 Tidak Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas 9 40 Tidak Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 10 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 46,67 Tidak Tuntas 11 80 Tuntas 85 Tuntas 73,33 Tuntas 12 75 Tuntas 75 Tuntas 46,67 Tidak Tuntas 13 25 Tidak Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 14 20 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 46,67 Tidak Tuntas 15 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 46,67 Tidak Tuntas 16 75 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 17 60 Tidak Tuntas 85 Tuntas 60 Tidak Tuntas 18 100 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 19 15 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 13,33 Tidak Tuntas 20 25 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 21 75 Tuntas 70 Tuntas 73,33 Tuntas 22 10 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 73,33 Tuntas 23 70 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 24 40 Tidak Tuntas 85 Tuntas 73,33 Tuntas Tabel 4.13 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Semua Siswa Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kualifikasi Kuis 1 Kurang Baik Kuis 2 Cukup Baik Kuis 3 Cukup Baik Rata- Rata Cukup Baik b Tes Akhir Data hasil tes akhir siswa dapat dilihat di lampiran 27. Berikut ini adalah ketuntasan belajar siswa dalam mempelajari materi operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ketuntasan belajar siswa disesuaikan dengan KKM yang berlaku di SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja yaitu N ≥ 70. Tabel 4.14 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siswa Nilai Ketuntasan 1 65,71 Tidak Tuntas 2 45,71 Tidak Tuntas 3 71,43 Tuntas 4 57,14 Tidak Tuntas 5 82,86 Tuntas 6 60,00 Tidak Tuntas 7 80,00 Tuntas 8 34,29 Tidak Tuntas 9 34,29 Tidak Tuntas 10 57,14 Tidak Tuntas 11 54,29 Tidak Tuntas 12 80,00 Tuntas 13 74,29 Tuntas 14 42,86 Tidak Tuntas 15 45,71 Tidak Tuntas 16 51,43 Tidak Tuntas 17 62,86 Tidak Tuntas 18 82,86 Tuntas 19 54,29 Tidak Tuntas 20 42,86 Tidak Tuntas 21 51,43 Tidak Tuntas 22 62,86 Tidak Tuntas 23 71,43 Tuntas 24 71,43 Tuntas Persentase ketuntasan belajar semua siswa adalah sebagai berikut: � � � � � PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Pembahasan

1. Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Implementasi Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran matematika yang menerapkan pembelajaran kooperatif STAD telah dilaksanakan di Kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja yang berjumlah 24 orang. Proses pelaksanaan pembelajaran dilangsungkan selama 3 kali dan dalam setiap pertemuan dilakukan observasi terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut ini adalah pembahasan hasil keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisisnya. a. Pertemuan Pertama Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama diperoleh keterlaksanaan pembelajaran keseluruhannya sebesar dan masuk dalam kategori cukup baik. Dari hasil yang diperoleh, peneliti menyadari bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama belum berlangsung secara maksimal sehingga perlu dievaluasi dan diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Beberapa hal yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut: 1 Peneliti belum maksimal dalam memberikan motivasi kepada siswa. Pada tahap ini, peneliti bermaksud untuk melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai manfaat mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat namun ada 21 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang tidak mengetahuinya, sehingga peneliti harus menyampaikan manfaatnya kepada siswa. 2 Peneliti belum maksimal saat proses pembagian siswa dalam beberapa kelompok dikarenakan 3 orang siswa yang lebih senang mengobrol dengan teman sebangku dan tidak mendengarkan pembagian kelompok yang dibacakan oleh peneliti. Sehingga siswa tersebut bertanya lagi kepada peneliti mengenai kelompok mereka masing- masing. Siswa juga masih mengalami kebingungan dan tidak mengetahui aktivitas siswa yang harus diselesaikan selama diskusi kelompok. Hal ini membuat peneliti membacakan lagi pembagian kelompok dan menyampaikan aktivitas siswa yang harus dilakukan selama pelaksanaan diskusi kelompok. 3 Peneliti belum maksimal saat proses penyampaian materi mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dikarenakan hanya 6 orang siswa yang aktif selama pembelajaran sedangkan yang lainnya belum berani untuk menyampaikan pendapat. Siswa juga masih melakukan kesalahan saat menyelesaikan contoh soal mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Misalnya, seharusnya jawabannya adalah , namun siswa melakukan keslahan dengan menjawab hasilnya adalah 7. Hal ini menunjukan bahwa siswa belum memahami dengan baik penyampaian materi yang disampaikan peneliti mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 4 Peneliti belum mengontrol siswa selama pelaksanaan diskusi kelompok. Hal ini menyebabkan 3 siswa tidak mengerjakan lembar kerja siswa bersama-sama dalam kelompok dan lebih senang ngobrol bersama teman-temannya. Peneliti juga belum membimbing siswa secara maksimal selama diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang diabaikan saat hendak bertanya. 5 Peneliti belum maksimal saat mengajak kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok karena ada dua kelompok yang belum aktif dalam menanggapi hasil presentasi yang disampaikan oleh kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi. 6 Peneliti belum maksimal dalammemberikan penghargaan terhadap kelompok yang memiliki perkembangan skor tertinggi saat pelaksanaan kuis. Hal ini dikarenakan peneliti belum memeriksa hasil kuis tersebut. Selama proses pembelajaran peneliti hanya memberikan pujian kepada siswa maupun kelompok yang telah berpartisipasi secara aktif saat proses belajar mengajar. 7 Peneliti belum menyampaikan informasi mengenai pembelajaran yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya. Pada tahap ini peneliti hanya menyampaikan kepada siswa mengenai jadwal pelaksaanaan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Karena terdapat beberapa kendala seperti yang telah disampaikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah terlaksana namun tidak terlaksana dengan maksimal. b. Pertemuan Kedua Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan kedua sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dianalisis tersebut, peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran masih terdapat 2 langkah pembelajaran yang belum terlaksana secara maksimal dan perlu untuk dievaluasi serta diperbaiki oleh peneliti. Hal-hal yang perlu untuk diperbaiki oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1 Peneliti belum maksimal dalam membimbing siswa saat pelaksanaan diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari sikap yang ditunjukan oleh dua orang siswa yang berusaha untuk bertanya kepada peneliti namun belum sempat ditanggapi karena peneliti masih membimbing siswa lain. Peneliti kemudian meminta dua orang siswa yang dianggap mampu untuk membantu kedua siswa tersebut. 2 Peneliti masih belum maksimal dalam pemberian penghargaan kepada peserta didik. Hal ini dikarenakan peneliti belum memeriksa hasil kuis siswa dan menentukan kategori kelompok yang berhak untuk mendapatkan penghargaan. Namun, selama pelaksanaan pembelajaran peneliti memberikan pujian kepada siswa dan kelompok yang sudah aktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan uraian beberapa kendala yang terjadi selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD di atas maka dapat disimpulkan pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sudah terlaksana dengan cukup maksimal. c. Pertemuan Ketiga Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan ketiga adalah sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga terlaksana dengan sangat baik dan berlangsung sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran koopertaif tipe STAD. Dari pembahasan di atas, diperoleh hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan yaitu sebesar sebesar dan dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran melalui implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja terlaksana dengan baik.

2. Motivasi Belajar Siswa

Data hasil analisis motivasi belajar semua siswa pada seluruh indikator yang ditunjukan pada Tabel 4.10 adalah sebesar dan masuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi pada pembelajaran matematika jika dilihat dari motivasi belajar siswa pada semua indikator. Tabel 4.11 menunjukan besarnya motivasi siswa dan kategori motivasi belajar pada masing-masing masing-masing siswa. Hasil analisis tersebut dapat ditunjukan pada diagram sebagai berikut: Gambar 4.13 Diagram motivasi belajar siswa Dari diagram di atas diketahui bahwa banyaknya siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 15 orang, banyaknya siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 8 orang, banyaknya siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 1 orang dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah maupun sangat rendah. Berdasarkan Tabel 4.11 juga diketahui hasil skor pada kuisioner motivasi belajar siswa secara keseluruhan adalah sebesar 80,25 sehingga motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD masuk dalam kategori yang sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, motivasi belajar sebagian besar siswa kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja sangat tinggi dalam mempelajari matematika setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Hasil Belajar Siswa

a Kuis Berdasarkan data yang telah dianalisis, ketuntasan nilai kuis siswa pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat ditunjukan pada diagram berikut. Gambar 4.14 Diagram Ketuntasan Kuis Siswa Diagram di atas menunjukan banyaknya ketuntasan siswa yang mengikuti kuis selalu mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Uraian hasil ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut: 1 Ketuntasan hasil belajar siswa pada kuis pertama adalah 9 orang siswa yang tuntas dan 15 orang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar siswa adalah sebesar dan masuk dalam kualifikasi yang kurang baik. Perolehan tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa masih di bawah 50 . 2 Ketuntasan hasil belajar pada pertemuan kedua adalah 13 orang yang tuntas dan 11 orang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar siswa adalah sebesar dan masuk dalam kualifikasi yang cukup baik. Perolehan tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar pada pertemuan kedua lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada pertemuan pertama dan ketuntasan belajar siswa juga sudah berada di atas . 3 Ketuntasan hasil belajar pada pertemuan ketiga adalah 14 orang yang tuntas dan 10 orang yang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar siswa adalah sebesar dan masuk dalam kualifikasi yang cukup baik. Perolehan tersebut menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pertemuan ketiga sudah berada di atas . 4 Persentase ketuntasan belajar keseluruhan yang diperoleh adalah sebesar dan masuk dalam kategori cukup baik. b Tes Akhir Berdasarkan Tabel 4.13, hasil analisis ketuntasan belajar siswa juga dapat dilihat pada diagram dibawah ini: Gambar 4.15 Diagram data ketuntasan hasil belajar siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari diagram di atas diketahui bahwa 8 orang siswa telah tuntas dan 16 orang siswa tidak tuntas dalam mempelajari materi operasi hitung bilangan bulat. Besarnya persentase ketuntasan belajar seluruh siswa juga sebesar dan masuk dalam kualifikasi yang kurang baik. Hal ini meunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa masih dibawah 50 peresen dan mengalami penurunan dari ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari hasil kuis siswa. Berdasarkan hasil wawancara lisan dengan siswa kelas VII dan hasil analisis tes hasil belajar siswa diperoleh beberapa kendala yang dihadapi siswa yaitu sebagai berikut. 1 Berdasarkan hasil wawancara lisan dengan siswa ketahui bahwa: a Siswa merasa kelelahan dan kurang konsentrasi saat menyelesaikan soal tes akhir. Hal ini dikarenakan kondisi fisik siswa yang kurang baik saat mengikuti pelajaran karena ada beberapa siswa yang belum sarapan pagi dan juga kelelahan karena jarak dari sekolah dan rumah yang cukup jauh serta siswa harus berjalan kaki saat berangkat ke sekolah. Selama pelaksanaan penelitian peneliti melihat beberapa siswa mengeluh pusing dan lemas karena lapar serta kelelahan. b Semangat dan motivasi belajar siswa yang tinggi namun tidak didukung oleh kondisi lingkungan yang memungkinkan bagi mereka untuk belajar. Hal ini dikarenakan ada beberapa siswa yang setelah pulang sekolah harus membantu kedua orang tuanya untuk bekerja di ladang dan memasak. Sehingga mereka kurang memiliki waktu untuk belajar. Dari jawaban siswa di atas peneliti menduga bahwa rendahnya hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir adalah karena kelelahan dan kondisi fisik siswa yang kurang baik serta kurangnya dukungan untuk belajar dari lingkungan disekitar siswa. Selain itu, kendala lain yang memengaruhi rendahnya tes hasil belajar adalah: kurangnya waktu belajar saat hendak mengikuti tes akhir. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan sekolah yang mewajibakan seluruh siswa untuk mengikuti latihan berbagai cabang olahraga dalam rangka menyongsong perlombaan antar sekolah menengah pertama se-kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT yang akan diselenggarakan pada tanggal 11 sampai 17 Agustus 2016. 2 Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar diperoleh: a Kurangnya ketelitian siswa dalam menyelesaikan soal tes akhir. Ketidaktelitian siswa tersebut ditunjukan pada tabel berikut. Tabel 4.15 Ketelitian Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Tes Hasil Belajar Pada Setiap Indikator Soal Banyaknya Siswa Keterangan 1 8 orang Soal nomor satu dengan indikator menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Berdasarkan hasil kuis 1 siswa sudah benar dalam menyelesaikan soal mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Namun, saat menyelesaikan soal tes akhir siswa kurang teliti dalam menentukan hasil operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Berikut ini adalah gambar jawaban siswa yang menunjukan ketidaktelitian siswa dalam menyelesaikan soal dilihat dari hasil kuis 1 dan tes akhir. Jawaban Kuis 1 siswa 10: Jawaban Tes Akhir Siswa 10: 2 10 orang Soal nomor 2 dengam indikator menentukan sifat- sifat operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Berdasarkan jawaban dari tes akhir siswa diketahui bahwa, siswa masih belum teliti dalam menyelesaikan soal. Berikut ini adalah gambar yang menunjukan ketidaktelitian siswa dalam menyelesaikan soal nomor 2. Jawaban Siswa 23: Berdasarkan jawaban siswa 23 di atas diketahui bahwa, siswa menjawab dengan benar soal tes akhir nomor 2a dan 2b. Namun, soal nomor 2c siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kurang teliti dalam menyelesaikannya sehingga jawabannya salah. 3 11 orang Soal nomor 3 dengan indikator menyelesaikan operasi hitung perkalian dan pembagian operasi hitung bilangan bulat. Berdasarkan hasil kuis 2 siswa sudah benar dalam menyelesaikan soal mengenai operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat. Namun, saat menyelesaikan soal tes akhir siswa kurang teliti dalam menentukan hasil operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat. Berikut ini adalah gambar jawaban siswa yang menunjukan ketidaktelitian siswa dalam menyelesaikan soal dilihat dari hasil kuis 2 dan tes akhir. Jawaban kuis 2 siswa 8: Jawaban tes akhir siswa 8: 5 7 orang Soal nomor 5 dengan indikator menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat. Berdasarkan hasil kuis 3 siswa sudah benar dalam menyelesaikan soal mengenai operasi hitung campuran bilangan bulat. Namun, saat menyelesaikan soal tes akhir siswa kurang teliti dalam menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan bulat. Berikut ini adalah gambar jawaban siswa yang menunjukan ketidaktelitian siswa dalam menyelesaikan soal dilihat dari hasil kuis 2 dan tes akhir. Jawaban kuis 3 siswa 1: Jawaban tes akhir siswa 1: b Keluasan materi yang diberikan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi rendahnya hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir. Materi yang diberikan adalah sebagai berikut:  Materi kuis 1 adalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan serta sifat-sifatnya.  Materi kuis 2 adalah operasi hitung perkalian dan pembagian serta sifat-sifatnya.  Materi kuis 3 adalah operasi hitung campuran bilangan bulat dan menyelesaikan penerapan operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.  Materi tes akhir mencakup keseluruhan materi yaitu materi kuis 1, kuis 2 dan kuis 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berikut ini adalah tabel yang menunjukan ketuntasan siswa saat menyelesaikan soal-soal tes berdasarkan indikator yang diberikan. Tabel 4.16 Ketuntasan Siswa Pada Setiap Indikator Hasil Belajar Indikator Keterangan Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya siswa yang tuntas saat menyelesaikan soal mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah 9 orang sedangkan tes akhir sebanyak 11 orang Menentukan sifat-sifat operasi hitung penjumalahan dan pengurangan bilangan bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya siswa yang tuntas saat menyelesaikan soal mengenai sifat-sifat operasi hitung penjumalahan dan pengurangan bilangan bulat adalah 1 orang sedangkan tes akhir sebanyak 8 orang. Menyelesaikan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya siswa yang tntas saat menyelesaikan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat adalah 24 orang sedangkan tes akhir sebanyak 18 orang. Menentukan sifat-sifat operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya siswa yang tuntas saat menyelesaikan sifat-sifat operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat adalah 9 orang sedangkan tes akhir adalah tidak ada siswa yang tuntas. Menyelesaikan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya siswa yang tuntas saat menyelesaikan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat adalah 11 orang sedangkan tes akhir adalah tidak ada siswa yang tuntas. Menyelesaikan penerapan operasi hitung campuran bilangan bulat dalam kehidupan sehari- hari Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya siswa yang tuntas saat menyelesaikan penerapan operasi hitung campuran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari adalah 18 orang sedangkan tes akhir adalah 3 orang . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari tabel di atas, diketahui bahwa ketidaktuntasan siswa pada saat tes akhir lebih tinggi dari hasil kuis 1, kuis 2 dan kuis 3. Dengan demikian peneliti menduga bahwa keluasan materi juga memengaruhi hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir. Analisis hasil kuis dan tes akhir tersebut diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat ditunjukan pada diagram berikut. Gambar 4.16 Diagram Data Ketuntasan Siswa Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD masih belum cukup baik bila ditinjau dari hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi hasil belajar siswa dan perlu untuk dievaluasi serta diperbaiki agar menjadi lebih baik.

F. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dialami oleh penelti yaitu sebagai berikut: 1. Waktu yang terbatas sehingga peneliti tidak melakukan observasi dan wawancara yang mendalam terhadap situasi dan kondisi subjek penelitian setelah pelaksanaan penelitian. 2. Saat pelaksanaan wawancara untuk melengkapi latar belakang serta wawancara mengenai penyebab rendahnya hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara dan tidak merekam hasil wawancara tersebut. 3. Kurangnya persiapan siswa untuk mengikuti tes akhir sehingga hasil tes akhir siswa kurang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa disibukan oleh kegiatan sekolah untuk melaksanaan latihan dalam berbagai bidang olahraga menyongsong pelaksanaan perlombaan tingkat kecamatan. 4. Pada saat pelaksanaan pembelajaran peneliti hanya sedikit merekam proses pembelajaran dan hanya mengambil foto dari proses pembelajaran tersebut. 5. Pembagian kelompok lebih didasarkan pada hasil tes siswa dan kurang mempertimbangkan faktor lain sehingga terdapat beberapa kelompok yang kurang dapat berdinamika dengan baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT.

0 0 42

Motivasi dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja tahun ajaran 2016/2017.

0 0 325

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 221

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajara

0 0 219

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD Di SDN Kubangputat 01 Tanjung Brebes.

0 0 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIAGRAM VENN DAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII MTs ALKHAIRAAT BOBO | Ruslan | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadu

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII SMP NEGERI 14 PALU | Muin | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8446 27751 1 PB

0 0 7

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SD NEGERI 2 PANUSUPAN

0 0 12