4. Pelaksanaan Tes Akhir dan Pengisian Kuesioner
Pelaksanaan tes akhir diikuti oleh 24 siswa dan diawali dengan berdoa. Siswa menyelesaikan soal dengan tenang dan tertib. Setelah
pelaksanaan tes akhir peneliti mengajak siswa untuk mengisi kuesioner mengenai motivasi belajar siswa sesudah diterapkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Pengisian kuesioner berlangsung selama 25 menit.
C. Data Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu: 1.
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran Data hasil observasi ini berguna untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran melalui implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2.
Data hasil pengisian kuesioner motivasi belajar siswa Data hasil kuesioner berguna untuk mengetahui motivasi belajar siswa
setelah pelaksanaan pembelajaran melalui implementasi pembelajaran kooperati tipe STAD.
3. Data hasil belajar siswa
Data tes hasil belajar berguna untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam mempelajari materi operasi hitung bilangan bulat setelah diterapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Analisis Data Hasil Penelitian
1. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Selama proses
pelaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD, dilakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh dua orang
observer
. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
observer
1 dan 2 dapat dilihat di
lampiran 23
. Dalam pemberian skor untuk kegiatan yang terlaksana diberi skor 1 dan kegiatan yang tidak terlaksana
diberi skor 0. Berikut ini adalah analisis terhadap keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran dari pertemuan 1, 2, dan 3.
Tabel 4.8 Keterlaksanaan Proses Pembelajaran
Observer Rata-Rata
1 2
Persentase Keterlaksanaan
Pembelajaran Pertemuan 1
Kategori
Cukup Cukup
Cukup Persentase
Keterlaksanaan Pembelajaran
Pertemuan 2
Kategori Sangat Baik
Sangat Baik Sangat Baik
Persentase Keterlaksanaan
Pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan 3
Kategori Sangat Baik
Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa: a.
Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama terlaksana dengan cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh
observer
1 sebesar dan masuk dalam kategori cukup baik.
Sedangkan hasil observasi yang diperoleh dari
observer
2 adalah dan masuk dalam kategori cukup baik. Setelah dicari rata-rata
keterlaksanaan pembelajaran
keseluruhannya diperoleh
hasil keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama sebesar
dan masuk dalam kategori cukup baik. b.
Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua terlaksana dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh
observer
1 dan
observer 2
adalah sebesar dan masuk dalam
kategori keterlaksanaan pembelajaran yang sangat baik. Setelah dicari rata-rata keterlaksanaan pembelajaran keseluruhannya diperoleh bahwa
hasil keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik.
c. Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga terlaksana dengan
sangat baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh
observer
1 dan
observer
2 yaitu sebesar dan masuk dalam kategori
sangat baik. Setelah dicari rata-rata keterlaksanaan pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keseluruhannya diperoleh bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebesar
dan masuk dalam kategori sangat baik. d.
Berdasarkan hasil analisis diatas, diperoleh keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan adalah sebagai berikut:
� � � �
Berdasarkan hasil skor keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan sebesar menunjukan bahwa keterlaksanaan pembelajaran tersebut masuk
dalam kategori baik.
2. Analisis Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Data hasil kuesioner motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran pada materi operasi hitung bilangan bulat dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja dianalisis sebagai berikut.
a. Analisis motivasi belajar siswa pada setiap indikator
Data hasil kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat di
lampiran 25
. Berikut ini adalah data hasil analisis motivasi belajar siswa pada setiap indikator.
Tabel 4.9 Skor Motivasi Belajar Siswa Pada Setiap indikator
No Indikator
No Item
Banyaknya Siswa Pada Setiap Skor Kuesioner
5 4
3 2
1
1
Siswa dapat menunjukan perasaan senang dalam
belajar 1
9 12
3 -
- 8
11 5
3 4
1 15
9 11
2 -
2 Total Siswa
29 28
8 4
3 Skor Indikator 1
145 112
24 8
3 Total Skor Indikator 1
292
2
Siswa dapat lebih bersemangat, ulet dan tekun untuk belajar
3 9
6 2
5 2
10 8
7 6
3 -
13 8
10 5
1 -
Total Siswa 25
23 13
9 2
Skor Indikator 2 125
92 39
18 2
Total Skor Indikator 2 276
3
Siswa dapat memiliki kemauan dan minat untuk mempelajari
sesuatu 5
8 11
5 -
- 7
14 6
2 1
1 17
11 10
3 -
- 19
7 10
4 2
1 Total Siswa
40 37
14 3
2 Skor Indikator 3
200 148
42 6
2 Total Skor Indikator 3
398
4
Siswa dapat memiliki keinginan untuk menambah pengetahuan
dan berprestasi 6
9 11
2 2
- 11
10 12
2 -
- 14
11 8
3 1
1 Total Siswa
30 31
7 3
1 Skor Indikator 4
150 124
21 6
1 Total Skor Indikator 4
302
5
Siswa dapat mempunyai motivasi belajar karena adanya dorongan
dari orang lain 4
12 5
3 4
- 9
8 9
4 2
1 16
7 12
2 2
1 Total Siswa
27 26
9 8
2 Skor Indikator 5
135 104
27 16
2 Total Skor Indikator 5
284
6
Siswa dapat mempunyai keinginan untuk memperoleh
hadiah
reward
atau ganjaran 2
1 2
8 12
1 12
10 9
5 -
- 18
7 11
4 2
- 20
19 4
1 -
- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Total Siswa 37
26 18
14 1
Skor Indikator 6 185
104 54
28 1
Total Skor Indikator 6 372
1 Analisis indikator 1
Skor total pada indikator 1 adalah 360. Dengan demikian, besar skor motivasinya adalah sebagai berikut:
� =
Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu , dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 1 adalah sangat tinggi.
2 Analisis Indikator 2
Skor total pada indikator 2 adalah 360. Dengan demikian, besarnya skor motivasi adalah sebagai berikut:
� Siswa = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 2 adalah tinggi.
3 Analisis indikator 3
Skor total pada indikator 3 adalah 480. Dengan demikian, besarnya motivasi adalah sebagai berikut:
� =
Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 3 adalah sangat tinggi.
4 Analisis Indikator 4
Skor tertinggi pada indikator 4 adalah 360. Dengan demikian, besarnya skor motivasi adalah sebagai berikut:
� = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 4 adalah sangat tinggi.
5 Analisis indikator 5
Skor tertinggi pada indikator 5 adalah 360. Dengan demikian, besar skor motivasinya adalah sebagai berikut:
=
Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 5 adalah tinggi.
6 Analisis indikator 6
Skor tertinggi pada indikator 6 adalah 480. Dengan demikian, besar skor motivasinya adalah sebagai berikut:
=
Berdasarkan besarnya motivasi yang diperoleh yaitu sebesar , dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari skor yang diperoleh pada indikator 6 adalah tinggi.
Data hasil analisis motivasi belajar siswa pada setiap indikator ditunjukan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Setiap Indikator
Indikator Total Skor Pada
Setiap Indikator Besar Motivasi
Siswa Kategori
1 292
81,11 Sangat Tinggi
2 276
76,67 Tinggi
3 398
82,91 Sangat Tinggi
4 302
83,89 Sangat Tinggi
5 284
78,89 Tinggi
6 372
77,5 Tinggi
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan kategori motivasi belajar masing- masing siswa pada semua indikator adalah sebagai berikut.
Tabel 4.11 Motivasi Belajar Masing-Masing Siswa
Siswa Total Skor
Motivasi Besar
Motivasi Siswa
Kategori
1 85
85 Sangat Tinggi
2 90
90 Sangat Tinggi
3 83
83 Sangat Tinggi
4 85
85 Sangat Tinggi
5 74
74 Tinggi
6 83
83 Sangat Tinggi
7 85
85 Sangat Tinggi
8 86
86 Sangat Tinggi
9 78
78 Tinggi
10 87
87 Sangat Tinggi
11 85
85 Sangat Tinggi
12 84
84 Sangat Tinggi
13 73
73 Tinggi
14 80
80 Sangat Tinggi
15 82
82 Sangat Tinggi
16 73
73 Tinggi
17 87
87 Sangat Tinggi
18 88
88 Sangat Tinggi
19 78
78 Tinggi
20 91
91 Sangat Tinggi
21 75
75 Tinggi
22 67
67 Tinggi
23 70
70 Tinggi
24 57
57 Sedang
Total Skor Motivasi
1926 80,25
Sangat Tinggi
3. Analisis Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa yang di analisis adalah kuis pada masing-masing pertemuan dan tes akhir. Analisis dilakukan guna mengetahui hasil belajar
siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data analisis hasil kuis dan tes akhir siswa adalah
sebagai berikut:
a Kuis
Berikut ini adalah tabel nilai kuis dan ketuntasan belajar siswa. Standar ketuntasan belajar siswa disesuaikan dengan KKM yang
berlaku di SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja yaitu .
Tabel 4.12 Hasil Analisis Kuis Siswa Pada Setiap Pertemuan
Siswa Kuis 1
Kuis 2 Kuis 3
Nilai Ketuntasan
Nilai Ketuntasan
Nilai Ketuntasan
1 80
Tuntas 60
Tidak Tuntas 100
Tuntas 2
65 Tidak Tuntas
100 Tuntas
46,67 Tidak Tuntas
3 45
Tidak Tuntas 60
Tidak Tuntas 73,33
Tuntas 4
70 Tuntas
60 Tidak Tuntas
40 Tidak Tuntas
5 25
Tidak Tuntas 60
Tidak Tuntas 13,33
Tidak Tuntas 6
70 Tuntas
100 Tuntas
73,33 Tuntas
7 40
Tidak Tuntas 60
Tidak Tuntas 86,67
Tuntas 8
20 Tidak Tuntas
90 Tuntas
100 Tuntas
9 40
Tidak Tuntas 100
Tuntas 100
Tuntas 10
60 Tidak Tuntas
60 Tidak Tuntas
46,67 Tidak Tuntas
11 80
Tuntas 85
Tuntas 73,33
Tuntas 12
75 Tuntas
75 Tuntas
46,67 Tidak Tuntas
13 25
Tidak Tuntas 100
Tuntas 100
Tuntas 14
20 Tidak Tuntas
60 Tidak Tuntas
46,67 Tidak Tuntas
15 60
Tidak Tuntas 60
Tidak Tuntas 46,67
Tidak Tuntas 16
75 Tuntas
100 Tuntas
100 Tuntas
17 60
Tidak Tuntas 85
Tuntas 60
Tidak Tuntas 18
100 Tuntas
100 Tuntas
100 Tuntas
19 15
Tidak Tuntas 60
Tidak Tuntas 13,33
Tidak Tuntas 20
25 Tidak Tuntas
60 Tidak Tuntas
60 Tidak Tuntas
21 75
Tuntas 70
Tuntas 73,33
Tuntas 22
10 Tidak Tuntas
60 Tidak Tuntas
73,33 Tuntas
23 70
Tuntas 100
Tuntas 100
Tuntas 24
40 Tidak Tuntas
85 Tuntas
73,33 Tuntas
Tabel 4.13 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Semua Siswa
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
Kualifikasi
Kuis 1 Kurang Baik
Kuis 2 Cukup Baik
Kuis 3
Cukup Baik
Rata- Rata
Cukup Baik
b Tes Akhir
Data hasil tes akhir siswa dapat dilihat di
lampiran 27.
Berikut ini adalah ketuntasan belajar siswa dalam mempelajari materi operasi hitung
bilangan bulat dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketuntasan belajar siswa disesuaikan dengan KKM yang berlaku di SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja yaitu
N
≥ 70. Tabel 4.14 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siswa Nilai
Ketuntasan
1 65,71
Tidak Tuntas 2
45,71 Tidak Tuntas
3 71,43
Tuntas 4
57,14 Tidak Tuntas
5 82,86
Tuntas 6
60,00 Tidak Tuntas
7 80,00
Tuntas 8
34,29 Tidak Tuntas
9 34,29
Tidak Tuntas 10
57,14 Tidak Tuntas
11 54,29
Tidak Tuntas 12
80,00 Tuntas
13 74,29
Tuntas 14
42,86 Tidak Tuntas
15 45,71
Tidak Tuntas 16
51,43 Tidak Tuntas
17 62,86
Tidak Tuntas 18
82,86 Tuntas
19 54,29
Tidak Tuntas 20
42,86 Tidak Tuntas
21 51,43
Tidak Tuntas 22
62,86 Tidak Tuntas
23 71,43
Tuntas 24
71,43 Tuntas
Persentase ketuntasan belajar semua siswa adalah sebagai berikut: � � �
� � PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pembahasan
1. Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Implementasi Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran matematika yang menerapkan pembelajaran kooperatif STAD telah dilaksanakan di Kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes
Laja yang berjumlah 24 orang. Proses pelaksanaan pembelajaran dilangsungkan selama 3 kali dan dalam setiap pertemuan dilakukan observasi
terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut ini adalah pembahasan hasil keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari
hasil analisisnya. a.
Pertemuan Pertama Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan
pertama diperoleh keterlaksanaan pembelajaran keseluruhannya sebesar dan masuk dalam kategori cukup baik. Dari hasil yang diperoleh,
peneliti menyadari bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama belum berlangsung secara maksimal sehingga perlu dievaluasi dan
diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Beberapa hal yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut:
1 Peneliti belum maksimal dalam memberikan motivasi kepada siswa.
Pada tahap ini, peneliti bermaksud untuk melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai manfaat mempelajari operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat namun ada 21 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang tidak mengetahuinya, sehingga peneliti harus menyampaikan manfaatnya kepada siswa.
2 Peneliti belum maksimal saat proses pembagian siswa dalam beberapa
kelompok dikarenakan 3 orang siswa yang lebih senang mengobrol dengan teman sebangku dan tidak mendengarkan pembagian
kelompok yang dibacakan oleh peneliti. Sehingga siswa tersebut bertanya lagi kepada peneliti mengenai kelompok mereka masing-
masing. Siswa juga masih mengalami kebingungan dan tidak mengetahui aktivitas siswa yang harus diselesaikan selama diskusi
kelompok. Hal ini membuat peneliti membacakan lagi pembagian kelompok dan menyampaikan aktivitas siswa yang harus dilakukan
selama pelaksanaan diskusi kelompok. 3
Peneliti belum maksimal saat proses penyampaian materi mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini
dikarenakan hanya 6 orang siswa yang aktif selama pembelajaran sedangkan yang lainnya belum berani untuk menyampaikan pendapat.
Siswa juga masih melakukan kesalahan saat menyelesaikan contoh soal mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Misalnya, seharusnya jawabannya adalah , namun
siswa melakukan keslahan dengan menjawab hasilnya adalah 7. Hal ini menunjukan bahwa siswa belum memahami dengan baik
penyampaian materi yang disampaikan peneliti mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
4 Peneliti belum mengontrol siswa selama pelaksanaan diskusi
kelompok. Hal ini menyebabkan 3 siswa tidak mengerjakan lembar kerja siswa bersama-sama dalam kelompok dan lebih senang ngobrol
bersama teman-temannya. Peneliti juga belum membimbing siswa secara maksimal selama diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari adanya
siswa yang diabaikan saat hendak bertanya. 5
Peneliti belum maksimal saat mengajak kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok karena ada dua kelompok yang
belum aktif dalam menanggapi hasil presentasi yang disampaikan oleh kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi.
6 Peneliti belum maksimal dalammemberikan penghargaan terhadap
kelompok yang memiliki perkembangan skor tertinggi saat pelaksanaan kuis. Hal ini dikarenakan peneliti belum memeriksa hasil
kuis tersebut. Selama proses pembelajaran peneliti hanya memberikan pujian kepada siswa maupun kelompok yang telah berpartisipasi
secara aktif saat proses belajar mengajar. 7
Peneliti belum menyampaikan informasi mengenai pembelajaran yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya. Pada tahap ini peneliti
hanya menyampaikan kepada siswa mengenai jadwal pelaksaanaan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Karena terdapat beberapa kendala seperti yang telah disampaikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama pembelajaran
matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah terlaksana namun tidak terlaksana dengan maksimal.
b. Pertemuan Kedua
Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan kedua
sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dianalisis tersebut, peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran masih terdapat 2 langkah pembelajaran yang
belum terlaksana secara maksimal dan perlu untuk dievaluasi serta diperbaiki oleh peneliti. Hal-hal yang perlu untuk diperbaiki oleh peneliti
yaitu sebagai berikut: 1
Peneliti belum maksimal dalam membimbing siswa saat pelaksanaan diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari sikap yang ditunjukan oleh dua
orang siswa yang berusaha untuk bertanya kepada peneliti namun belum sempat ditanggapi karena peneliti masih membimbing siswa
lain. Peneliti kemudian meminta dua orang siswa yang dianggap mampu untuk membantu kedua siswa tersebut.
2 Peneliti masih belum maksimal dalam pemberian penghargaan kepada
peserta didik. Hal ini dikarenakan peneliti belum memeriksa hasil kuis siswa dan menentukan kategori kelompok yang berhak untuk
mendapatkan penghargaan. Namun, selama pelaksanaan pembelajaran peneliti memberikan pujian kepada siswa dan kelompok yang sudah
aktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan uraian beberapa kendala yang terjadi selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif
tipe STAD di atas maka dapat disimpulkan pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sudah terlaksana dengan cukup maksimal.
c. Pertemuan Ketiga
Hasil analisis
keterlaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan ketiga adalah sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga terlaksana dengan sangat baik dan berlangsung sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran koopertaif tipe STAD. Dari pembahasan di atas, diperoleh hasil analisis keterlaksanaan
pembelajaran keseluruhan yaitu sebesar sebesar dan dapat
disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran melalui implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus
Yohanes Laja terlaksana dengan baik.
2. Motivasi Belajar Siswa
Data hasil analisis motivasi belajar semua siswa pada seluruh indikator yang ditunjukan pada Tabel 4.10 adalah sebesar
dan masuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa
memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi pada pembelajaran matematika jika dilihat dari motivasi belajar siswa pada semua indikator.
Tabel 4.11 menunjukan besarnya motivasi siswa dan kategori motivasi belajar pada masing-masing masing-masing siswa. Hasil analisis
tersebut dapat ditunjukan pada diagram sebagai berikut:
Gambar 4.13 Diagram motivasi belajar siswa Dari diagram di atas diketahui bahwa banyaknya siswa yang memiliki
motivasi belajar sangat tinggi adalah 15 orang, banyaknya siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 8 orang, banyaknya siswa yang
memiliki motivasi belajar sedang adalah 1 orang dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah maupun sangat rendah.
Berdasarkan Tabel 4.11 juga diketahui hasil skor pada kuisioner motivasi belajar siswa secara keseluruhan adalah sebesar 80,25 sehingga motivasi
belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD masuk dalam kategori yang sangat
tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, motivasi belajar
sebagian besar siswa kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja sangat tinggi dalam mempelajari matematika setelah melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Hasil Belajar Siswa
a Kuis
Berdasarkan data yang telah dianalisis, ketuntasan nilai kuis siswa pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat ditunjukan pada diagram
berikut.
Gambar 4.14 Diagram Ketuntasan Kuis Siswa Diagram di atas menunjukan banyaknya ketuntasan siswa yang
mengikuti kuis selalu mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Uraian hasil ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut:
1 Ketuntasan hasil belajar siswa pada kuis pertama adalah 9 orang siswa
yang tuntas dan 15 orang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar siswa adalah sebesar
dan masuk dalam kualifikasi yang kurang baik. Perolehan tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa
masih di bawah 50 . 2
Ketuntasan hasil belajar pada pertemuan kedua adalah 13 orang yang tuntas dan 11 orang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar siswa
adalah sebesar dan masuk dalam kualifikasi yang cukup baik.
Perolehan tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar pada pertemuan kedua lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diperoleh
pada pertemuan pertama dan ketuntasan belajar siswa juga sudah berada di atas
. 3
Ketuntasan hasil belajar pada pertemuan ketiga adalah 14 orang yang tuntas dan 10 orang yang tidak tuntas. Persentase ketuntasan belajar
siswa adalah sebesar dan masuk dalam kualifikasi yang cukup
baik. Perolehan tersebut menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pertemuan ketiga sudah berada di atas
. 4
Persentase ketuntasan belajar keseluruhan yang diperoleh adalah sebesar
dan masuk dalam kategori cukup baik. b
Tes Akhir Berdasarkan Tabel 4.13, hasil analisis ketuntasan belajar siswa
juga dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Gambar 4.15 Diagram data ketuntasan hasil belajar siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari diagram di atas diketahui bahwa 8 orang siswa telah tuntas dan 16 orang siswa tidak tuntas dalam mempelajari materi operasi hitung
bilangan bulat. Besarnya persentase ketuntasan belajar seluruh siswa juga sebesar
dan masuk dalam kualifikasi yang kurang baik. Hal ini meunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa masih dibawah
50 peresen dan mengalami penurunan dari ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari hasil kuis siswa. Berdasarkan hasil wawancara lisan
dengan siswa kelas VII dan hasil analisis tes hasil belajar siswa diperoleh beberapa kendala yang dihadapi siswa yaitu sebagai berikut.
1 Berdasarkan hasil wawancara lisan dengan siswa ketahui bahwa:
a Siswa merasa kelelahan dan kurang konsentrasi saat
menyelesaikan soal tes akhir. Hal ini dikarenakan kondisi fisik siswa yang kurang baik saat mengikuti pelajaran karena ada
beberapa siswa yang belum sarapan pagi dan juga kelelahan karena jarak dari sekolah dan rumah yang cukup jauh serta siswa harus
berjalan kaki saat berangkat ke sekolah. Selama pelaksanaan penelitian peneliti melihat beberapa siswa mengeluh pusing dan
lemas karena lapar serta kelelahan. b
Semangat dan motivasi belajar siswa yang tinggi namun tidak didukung oleh kondisi lingkungan yang memungkinkan bagi
mereka untuk belajar. Hal ini dikarenakan ada beberapa siswa yang setelah pulang sekolah harus membantu kedua orang tuanya untuk
bekerja di ladang dan memasak. Sehingga mereka kurang memiliki waktu untuk belajar.
Dari jawaban siswa di atas peneliti menduga bahwa rendahnya hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir adalah karena kelelahan dan
kondisi fisik siswa yang kurang baik serta kurangnya dukungan untuk belajar dari lingkungan disekitar siswa. Selain itu, kendala lain yang
memengaruhi rendahnya tes hasil belajar adalah: kurangnya waktu belajar saat hendak mengikuti tes akhir. Hal ini dikarenakan adanya
kegiatan sekolah yang mewajibakan seluruh siswa untuk mengikuti latihan berbagai cabang olahraga dalam rangka menyongsong
perlombaan antar sekolah menengah pertama se-kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT yang akan diselenggarakan pada
tanggal 11 sampai 17 Agustus 2016. 2
Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar diperoleh: a
Kurangnya ketelitian siswa dalam menyelesaikan soal tes akhir. Ketidaktelitian siswa tersebut ditunjukan pada tabel berikut.
Tabel 4.15 Ketelitian Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Tes Hasil Belajar Pada Setiap Indikator
Soal Banyaknya
Siswa Keterangan
1 8 orang
Soal nomor satu dengan indikator menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Berdasarkan hasil kuis 1 siswa sudah benar dalam menyelesaikan soal mengenai operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Namun, saat menyelesaikan soal tes akhir siswa
kurang teliti dalam menentukan hasil operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Berikut ini adalah gambar jawaban siswa yang menunjukan
ketidaktelitian siswa
dalam menyelesaikan soal dilihat dari hasil kuis 1 dan tes
akhir. Jawaban Kuis 1 siswa 10:
Jawaban Tes Akhir Siswa 10:
2 10 orang
Soal nomor 2 dengam indikator menentukan sifat- sifat operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Berdasarkan jawaban dari tes akhir siswa diketahui bahwa, siswa masih belum teliti
dalam menyelesaikan soal. Berikut ini adalah gambar yang menunjukan ketidaktelitian siswa dalam
menyelesaikan soal nomor 2. Jawaban Siswa 23:
Berdasarkan jawaban siswa 23 di atas diketahui bahwa, siswa menjawab dengan benar soal tes akhir
nomor 2a dan 2b. Namun, soal nomor 2c siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurang teliti dalam menyelesaikannya sehingga jawabannya salah.
3 11 orang
Soal nomor 3 dengan indikator menyelesaikan operasi hitung perkalian dan pembagian operasi
hitung bilangan bulat. Berdasarkan hasil kuis 2 siswa sudah benar dalam menyelesaikan soal mengenai
operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat. Namun, saat menyelesaikan soal tes akhir
siswa kurang teliti dalam menentukan hasil operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Berikut ini adalah gambar jawaban siswa yang menunjukan
ketidaktelitian siswa
dalam menyelesaikan soal dilihat dari hasil kuis 2 dan tes
akhir. Jawaban kuis 2 siswa 8:
Jawaban tes akhir siswa 8:
5 7 orang
Soal nomor 5 dengan indikator menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat. Berdasarkan hasil kuis
3 siswa sudah benar dalam menyelesaikan soal mengenai operasi hitung campuran bilangan bulat.
Namun, saat menyelesaikan soal tes akhir siswa kurang teliti dalam menentukan hasil operasi hitung
campuran bilangan bulat. Berikut ini adalah gambar jawaban siswa yang menunjukan ketidaktelitian
siswa dalam menyelesaikan soal dilihat dari hasil kuis 2 dan tes akhir.
Jawaban kuis 3 siswa 1:
Jawaban tes akhir siswa 1:
b Keluasan materi yang diberikan menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi rendahnya hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir. Materi yang diberikan adalah sebagai berikut:
Materi kuis 1 adalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan serta sifat-sifatnya.
Materi kuis 2 adalah operasi hitung perkalian dan pembagian serta sifat-sifatnya.
Materi kuis 3 adalah operasi hitung campuran bilangan bulat dan menyelesaikan penerapan operasi hitung bilangan bulat
dalam kehidupan sehari-hari. Materi tes akhir mencakup keseluruhan materi yaitu materi
kuis 1, kuis 2 dan kuis 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan ketuntasan siswa saat menyelesaikan soal-soal tes berdasarkan indikator yang diberikan.
Tabel 4.16 Ketuntasan Siswa Pada Setiap Indikator Hasil Belajar
Indikator Keterangan
Menyelesaikan operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya
siswa yang
tuntas saat
menyelesaikan soal mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat adalah 9 orang sedangkan tes akhir sebanyak 11 orang
Menentukan sifat-sifat
operasi hitung
penjumalahan dan
pengurangan bilangan
bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh
banyaknya siswa
yang tuntas
saat menyelesaikan soal mengenai sifat-sifat
operasi hitung
penjumalahan dan
pengurangan bilangan bulat adalah 1 orang sedangkan tes akhir sebanyak 8 orang.
Menyelesaikan operasi
hitung perkalian
dan pembagian
bilangan bulat
Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh banyaknya
siswa yang
tntas saat
menyelesaikan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat adalah 24
orang sedangkan tes akhir sebanyak 18 orang.
Menentukan sifat-sifat
operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan
bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh
banyaknya siswa
yang tuntas
saat menyelesaikan sifat-sifat operasi hitung
perkalian dan pembagian bilangan bulat adalah 9 orang sedangkan tes akhir adalah
tidak ada siswa yang tuntas.
Menyelesaikan operasi
hitung campuran
penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian bilangan
bulat Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh
banyaknya siswa
yang tuntas
saat menyelesaikan operasi hitung campuran
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat adalah 11 orang
sedangkan tes akhir adalah tidak ada siswa yang tuntas.
Menyelesaikan penerapan operasi hitung
campuran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-
hari Berdasarkan hasil kuis siswa diperoleh
banyaknya siswa
yang tuntas
saat menyelesaikan penerapan operasi hitung
campuran bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari adalah 18 orang sedangkan tes
akhir adalah 3 orang . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel di atas, diketahui bahwa ketidaktuntasan siswa pada saat tes akhir lebih tinggi dari hasil kuis 1, kuis 2 dan kuis 3. Dengan demikian
peneliti menduga bahwa keluasan materi juga memengaruhi hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir.
Analisis hasil kuis dan tes akhir tersebut diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat ditunjukan pada diagram berikut.
Gambar 4.16 Diagram Data Ketuntasan Siswa Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe STAD masih belum cukup baik bila ditinjau dari hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor internal maupun
eksternal yang memengaruhi hasil belajar siswa dan perlu untuk dievaluasi serta diperbaiki agar menjadi lebih baik.
F. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dialami oleh penelti yaitu sebagai berikut:
1. Waktu yang terbatas sehingga peneliti tidak melakukan observasi dan
wawancara yang mendalam terhadap situasi dan kondisi subjek penelitian setelah pelaksanaan penelitian.
2. Saat pelaksanaan wawancara untuk melengkapi latar belakang serta
wawancara mengenai penyebab rendahnya hasil belajar siswa saat mengikuti tes akhir peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara dan tidak
merekam hasil wawancara tersebut. 3.
Kurangnya persiapan siswa untuk mengikuti tes akhir sehingga hasil tes akhir siswa kurang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa disibukan oleh kegiatan
sekolah untuk melaksanaan latihan dalam berbagai bidang olahraga menyongsong pelaksanaan perlombaan tingkat kecamatan.
4. Pada saat pelaksanaan pembelajaran peneliti hanya sedikit merekam proses
pembelajaran dan hanya mengambil foto dari proses pembelajaran tersebut. 5.
Pembagian kelompok lebih didasarkan pada hasil tes siswa dan kurang mempertimbangkan faktor lain sehingga terdapat beberapa kelompok yang
kurang dapat berdinamika dengan baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan