9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat memperoleh sesuatu. Belajar dapat
didefinisikan secara sederhana sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.
Para pakar di bidang ilmu tentang belajar juga mengemukakan berbagai variasi batasan tentang belajar, tentunya didasarkan pada
pemahaman dan alirann yang mereka anut. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai belajar yaitu:
1 Muhibbin 2006 berpendapat bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
2 Morgan dalam
Introduction to Psychology
1978 berpendapat bahwa belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai hasil dari latihan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Menurut Winkel, belajar adalah proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan skill, kebiasaan atau sikap yang
semuanya diperoleh, disimpan dan dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
4 Mudzakir 1997 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri
seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan keterampilan dan sebagainya.
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses menuju perubahan yang bersifat menetap atau
permanen melalui proses latihan dalam interaksi dengan lingkungan dan meliputi perubahan baik fisik maupun mental.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang memengaruhi seseorang dalam belajar dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sedangkan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari lingkungan luar dan dapat
memengaruhi seseorang dalam proses belajarnya. Faktor eksternal dibedakan menjadi tiga yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat. 1
Faktor keluarga, mencakup cara orang tua mendidik, relasi antara angota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar
belakang kebudayaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Faktor sekolah, mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah. 3
Faktor guru, mencakup metode mengajar guru, karakter, dan gaya mengajar guru yang sesuai dengan budaya daerah. Selain itu, dalam
relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa
berusaha mempelajarinya sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya, maka ia segan mempelajari
mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju. Proses belajar di sekolah akan berhubungan erat dengan
pembelajaran. Penerapan beberapa teori belajar dapat memberikan banyak manfaat baik itu bagi pendidik, bagi peserta didik dan bagi proses
pembelajaran. Proses belajar merupakan jalan baru yang ditempuh oleh seseorang untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui atau
diketahui tetapi belum menyeluruh tentang suatu hal. Melalui belajar seseorang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan seperti yang
dikemukakan sebelumnya. Apabila di dalam proses belajar seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka
dapat dikatakan orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar.
Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong motivasi
dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Proses belajar memerlukan metode yang tepat. Penggunaan metode belajar yang tepat
sangat penting bagi guru dan siswa, karena dengan metode belajar yang tepat akan memungkinkan seorang siswa menguasai ilmu yang lebih
mudah dan lebih cepat sesuai dengan tenaga dan pikiran yang dikeluarkan.
2. Pembelajaran dan Jenis-Jenisnya a. Pengertian Pembelajaran