Penjumlahan pada bilangan bulat

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat : 1. Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan benar dan tepat waktu. 2. Menyelesaikan operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan benar dan tepat waktu. 3. Menentukan sifat- sifat operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dan menggunakannya dalam pemecahan masalah dengan benar dan tepat waktu.

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan

1. Disiplin Discipline 2. Rasa Hormat dan Perhatian respect 3. Tekun diligence 4. Tanggung Jawab responbility

F. Materi Pembelajaran

1. Penjumlahan pada bilangan bulat

a. Penjumlahan dengan alat bantu Menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat, dapat menggunakan garis bilangan. Bilangan yang dijumlahkan digambarkan dengan anak panah dengan arah sesuai dengan bilangan tersebut. Apabila bilangan positif, anak panah menunjuk ke arah kanan. Sebaliknya, apabila bilangan negatif, anak panah menunjuk ke arah kiri. Contoh: Hitunglah hasil penjumlahan berikut dengan menggunakan garis bilangan. 1 Penyelesaian: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk menghitung dapat menggunakan alat peraga garis bilangan dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:  Letakan boneka tepat pada angka 0.  Boneka berjalan sejauh enam langkah ke kanan dan berhenti di angka 6.  Perhatikan angka yang terletak setelah operasi penjumlahan yaitu . Sehingga boneka berbalik arah menghadap ke arah bilangan negatif. Karena operasinya adalah penjumlahan maka boneka bergerak maju sejauh 8 langkah ke kiri dan berhenti tepat pada angka .  Gambar garis bilangannya adalah: Jadi, 2 Penyelesaian: Untuk menghitung dapat menggunakan alat peraga garis bilangan dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:  Letakan boneka tepat pada angka 0.  Boneka berjalan sejauh tiga langkah ke kiri dan berhenti di angka .  Perhatikan angka yang terletak setelah operasi penjumlahan yaitu . Sehingga boneka berbalik menghadap ke arah bilangan negatif. Karena operasinya adalah penjumlahan maka boneka bergerak maju sejauh 4 langkah ke kiri dan berhenti tepat pada angka . 3 -8 -2 -1 -10 10 1 - 7 2 -6 4 -5 5 -4 6 -3 7 8 9 -9 6 -8 -2  Gambar garis bilangannya adalah: Jadi, b. Penjumlahan tanpa alat bantu Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang bernilai besar, hal itu kurang efektif untuk dilakukan. Oleh karena itu, kita harus dapat menjumlahkan bilangan bulat tanpa alat bantu. 1 Kedua bilangan bertanda sama Jika kedua bilangan bertanda sama kedua bilangan positif atau kedua bilangannya negatif, jumlahkan kedua bilangan tersebut dan berilah tanda sesuai dengan tanda pada kedua bilangan tersebut. Contoh: 3 4 2 Kedua bilangan berlawanan tanda 3 -8 -2 -1 -10 10 1 -7 2 -6 4 -5 5 -4 6 -3 7 8 9 -9 -3 -4 -7 Jika kedua bilangan berlawanan tanda bilangan positif dan bilangan negatif, kurangi bilangan yang bernilai lebih besar dengan bilangan yang bernilai lebih kecil tanpa meperhatikan tanda pada kedua bilangan tersebut. Hasilnya, berilah tanda sesuai bilangan yang bernilai lebih besar. Contoh:   c. Sifat-sifat penjumlahan Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat adalah sebagai berikut: 1 Sifat tertutup Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut: Contoh: a dan 25 merupakan bilangan bulat. 9 juga merupakan bilangan bulat. b Untuk setiap bilangan bulat a dan b , berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan bilangan bulat. 16 juga merupakan bilangan bulat. 2 Sifat komutatif Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan bulat selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut: Contoh:   3 Mempunyai unsur identitas Bilangan 0 nol merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya, untuk sebarang bilangan bulat apabila ditambah 0 nol hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut: 4 Sifat asosiatif Asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Sifat ini dapat dituliskan sebagai berikut: Untuk setiap bilangan bulat a dan b , selalu berlaku a + b = b + a . Untuk sebarang bilangan bulat a , selalu berlaku Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c, berlaku a + b + c = a + b + c . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Contoh: a Jadi, b Jadi, 5 Mempunyai invers Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu bilangan dikatakan mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan bilangan tersebut dengan inversnya lawannya merupakan unsur identitas yaitu 0. Dengan kata lain, untuk setiap bilangan bulat selain nol pasti mempunyai lawan, sedemikian sehingga berlaku a + = + a = 0.

2. Pengurangan pada bilangan bulat

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT.

0 0 42

Motivasi dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja tahun ajaran 2016/2017.

0 0 325

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 221

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajara

0 0 219

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD Di SDN Kubangputat 01 Tanjung Brebes.

0 0 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIAGRAM VENN DAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII MTs ALKHAIRAAT BOBO | Ruslan | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadu

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII SMP NEGERI 14 PALU | Muin | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8446 27751 1 PB

0 0 7

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SD NEGERI 2 PANUSUPAN

0 0 12