Motivasi Belajar Landasan Teori

Tabel 2.3 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok No Rata-Rata Skor Setiap Kelompok Kualifikasi 1. 2. 3. 4. 0 ≤ S ≤ 5 6 ≤ S ≤ 15 16 ≤ S ≤ 20 21 ≤ S ≤ 30 Kurang baik Tim yang baik good team Tim yang baik sekali great team Tim yang istimewa super team Keterangan : S = Rata-rata skor yang diperoleh kelompok 8 Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh kualifikasi, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya.

3. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakan individu tersebut untuk melakukan kegiatan guna mencapai suatu tujuan Sukmadinata, 2005:61. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut: 1 Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, 2 Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebayanya, 3 Mengarahkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kegiatan belajar, 4 Membesarkan semangat belajar, 5 Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang bersinambungan. Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: 1 Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini, hadiah, pujian, dorongan, atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar. 2 Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, di samping ada yang bersemangat untuk belajar. Diantara yang bersemangat belajar ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil. 3 Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik. 4 Memberi peluang bagi guru untuk melakukan unjuk kerja. Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non- intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar para dirinya tumbuh motivasi. Menurut Sardiman 2001 motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut: a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Motivasi intrinsik dikarenakan orang tersebut senang melakukannya. Adapun ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi intrinsik dalam belajar adalah sebagai berikut: 1 Mempunyai perasaan senang dalam belajar Seseorang yang mempunyai motivasi intrinsik akan merasa senang dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. 2 Bersemangat, ulet dan tekun untuk belajar Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki semangat juang yang tinggi dalam belajar dan selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. 3 Memiliki kemauan dan minat untuk mempelajari sesuatu Seseorang yang mempunyai motivasi intrinsik akan terdorong untuk melakukan aktivitas belajar tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Misalnya seorang siswa yang senang membaca, tanpa ada yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. 4 Memiliki keinginan untuk menambah pengetahuan dan berprestasi Seseorang yang mempunyai motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan dan ahli dalam bidang studi tertentu. Sebagai contoh, seorang siswa belajar karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya dan menambah wawasannya. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi ekstrinsik juga mempunyai peranan penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa. Adapun ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah sebagai berikut: 1 Mempunyai motivasi belajar karena adanya dorongan dari orang lain Misalnya, seseorang akan belajar jika diingatkan oleh orang tuanya ataupun teman-temannya. Contoh lainnya, seseorang akan belajar karena akan ada ulangan ataupun ujian 2 Mempunyai keinginan untuk memperoleh hadiah reward atau ganjaran award Misalnya, seseorang akan belajar karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai yang baik sehingga akan dipuji oleh guru, keluarga ataupun temannya.

4. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT.

0 0 42

Motivasi dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja tahun ajaran 2016/2017.

0 0 325

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 221

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajara

0 0 219

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD Di SDN Kubangputat 01 Tanjung Brebes.

0 0 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIAGRAM VENN DAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII MTs ALKHAIRAAT BOBO | Ruslan | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadu

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII SMP NEGERI 14 PALU | Muin | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8446 27751 1 PB

0 0 7

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SD NEGERI 2 PANUSUPAN

0 0 12