Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Implementasi Pembelajaran

E. Pembahasan

1. Keterlaksanaan Pembelajaran Melalui Implementasi Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran matematika yang menerapkan pembelajaran kooperatif STAD telah dilaksanakan di Kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja yang berjumlah 24 orang. Proses pelaksanaan pembelajaran dilangsungkan selama 3 kali dan dalam setiap pertemuan dilakukan observasi terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut ini adalah pembahasan hasil keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisisnya. a. Pertemuan Pertama Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama diperoleh keterlaksanaan pembelajaran keseluruhannya sebesar dan masuk dalam kategori cukup baik. Dari hasil yang diperoleh, peneliti menyadari bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama belum berlangsung secara maksimal sehingga perlu dievaluasi dan diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Beberapa hal yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut: 1 Peneliti belum maksimal dalam memberikan motivasi kepada siswa. Pada tahap ini, peneliti bermaksud untuk melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai manfaat mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat namun ada 21 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang tidak mengetahuinya, sehingga peneliti harus menyampaikan manfaatnya kepada siswa. 2 Peneliti belum maksimal saat proses pembagian siswa dalam beberapa kelompok dikarenakan 3 orang siswa yang lebih senang mengobrol dengan teman sebangku dan tidak mendengarkan pembagian kelompok yang dibacakan oleh peneliti. Sehingga siswa tersebut bertanya lagi kepada peneliti mengenai kelompok mereka masing- masing. Siswa juga masih mengalami kebingungan dan tidak mengetahui aktivitas siswa yang harus diselesaikan selama diskusi kelompok. Hal ini membuat peneliti membacakan lagi pembagian kelompok dan menyampaikan aktivitas siswa yang harus dilakukan selama pelaksanaan diskusi kelompok. 3 Peneliti belum maksimal saat proses penyampaian materi mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dikarenakan hanya 6 orang siswa yang aktif selama pembelajaran sedangkan yang lainnya belum berani untuk menyampaikan pendapat. Siswa juga masih melakukan kesalahan saat menyelesaikan contoh soal mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Misalnya, seharusnya jawabannya adalah , namun siswa melakukan keslahan dengan menjawab hasilnya adalah 7. Hal ini menunjukan bahwa siswa belum memahami dengan baik penyampaian materi yang disampaikan peneliti mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 4 Peneliti belum mengontrol siswa selama pelaksanaan diskusi kelompok. Hal ini menyebabkan 3 siswa tidak mengerjakan lembar kerja siswa bersama-sama dalam kelompok dan lebih senang ngobrol bersama teman-temannya. Peneliti juga belum membimbing siswa secara maksimal selama diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang diabaikan saat hendak bertanya. 5 Peneliti belum maksimal saat mengajak kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok karena ada dua kelompok yang belum aktif dalam menanggapi hasil presentasi yang disampaikan oleh kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi. 6 Peneliti belum maksimal dalammemberikan penghargaan terhadap kelompok yang memiliki perkembangan skor tertinggi saat pelaksanaan kuis. Hal ini dikarenakan peneliti belum memeriksa hasil kuis tersebut. Selama proses pembelajaran peneliti hanya memberikan pujian kepada siswa maupun kelompok yang telah berpartisipasi secara aktif saat proses belajar mengajar. 7 Peneliti belum menyampaikan informasi mengenai pembelajaran yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya. Pada tahap ini peneliti hanya menyampaikan kepada siswa mengenai jadwal pelaksaanaan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Karena terdapat beberapa kendala seperti yang telah disampaikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah terlaksana namun tidak terlaksana dengan maksimal. b. Pertemuan Kedua Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan kedua sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dianalisis tersebut, peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran masih terdapat 2 langkah pembelajaran yang belum terlaksana secara maksimal dan perlu untuk dievaluasi serta diperbaiki oleh peneliti. Hal-hal yang perlu untuk diperbaiki oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1 Peneliti belum maksimal dalam membimbing siswa saat pelaksanaan diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari sikap yang ditunjukan oleh dua orang siswa yang berusaha untuk bertanya kepada peneliti namun belum sempat ditanggapi karena peneliti masih membimbing siswa lain. Peneliti kemudian meminta dua orang siswa yang dianggap mampu untuk membantu kedua siswa tersebut. 2 Peneliti masih belum maksimal dalam pemberian penghargaan kepada peserta didik. Hal ini dikarenakan peneliti belum memeriksa hasil kuis siswa dan menentukan kategori kelompok yang berhak untuk mendapatkan penghargaan. Namun, selama pelaksanaan pembelajaran peneliti memberikan pujian kepada siswa dan kelompok yang sudah aktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan uraian beberapa kendala yang terjadi selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD di atas maka dapat disimpulkan pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sudah terlaksana dengan cukup maksimal. c. Pertemuan Ketiga Hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pertemuan ketiga adalah sebesar dan masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga terlaksana dengan sangat baik dan berlangsung sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran koopertaif tipe STAD. Dari pembahasan di atas, diperoleh hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran keseluruhan yaitu sebesar sebesar dan dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran melalui implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja terlaksana dengan baik.

2. Motivasi Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT.

0 0 42

Motivasi dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja tahun ajaran 2016/2017.

0 0 325

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 221

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajara

0 0 219

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD Di SDN Kubangputat 01 Tanjung Brebes.

0 0 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIAGRAM VENN DAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII MTs ALKHAIRAAT BOBO | Ruslan | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadu

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII SMP NEGERI 14 PALU | Muin | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8446 27751 1 PB

0 0 7

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SD NEGERI 2 PANUSUPAN

0 0 12