Pertemuan Pertama Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Pada Setiap Pertemuan

5. Pelaksanaan Pembelajaran Proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan selama 3 pertemuan ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selama proses pelaksanaan pembelajaran, peneliti menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD. 6. Menyebarkan kuesioner mengenai motivasi belajar Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penyebaran dan pengisian kuesioner dilakukan satu kali dan diisi oleh 24 orang siswa kelas VII.

B. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Pada Setiap Pertemuan

1. Pertemuan Pertama

Pembelajaran matematika pada pertemuan pertama dimulai pada pukul 08.35 – 10.35. Pembelajaran ini diawali dengan sapaan awal “selamat pagi” dari peneliti, kemudian peneliti meminta seorang siswa untuk memimpin doa. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 24 orang. Sebelum memulai pembelajaran peneliti memberitahukan kepada siswa bahwa peneliti akan menggantikan guru mata pelajaran matematika dalam menjelaskan materi mengenai operasi hitung bilangan bulat dan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, satu kali tes akhir dan pengisian angket mengenai motivasi belajar siswa. Selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa yaitu siswa diharapkan dapat memahami dan menyelesaikan permasalahan mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta dapat memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat. Peneliti juga menyampaikan selama proses pembelajaran siswa akan menggunakan alat peraga garis bilangan untuk menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, berdisikusi dalam kelompok untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa dan kuis individu. Peneliti mengawali pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam 6 kelompok berdasarkan hasil tes awal yang diperoleh siswa. Kemudian, peneliti menyampaikan materi mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Untuk lebih memahami konsep mengenai penjumlahan dan pengurangan peneliti menggunakan alat peraga garis bilangan. Berikut ini adalah gambar alat peraga garis bilangan: Gambar 4.1 Alat peraga garis bilangan Gambar 4.2 Boneka penunjuk Peneliti menjelaskan cara penggunaaan alat peraga untuk operasi hitung penjumlahan dan juga pengurangan. Cara penggunaannya adalah jika operasi hitung penjumlahan maka boneka bergerak maju dan jika operasi hitung pengurangan boneka bergerak mundur. Jika tanda pada suatu bilangan adalah positif maka boneka menghadap ke arah bilangan positif dan bila tanda pada suatu bilangan adalah negatif maka boneka tersebut menghadap ke arah bilangan negatif. Beberapa siswa terlibat aktif dalam penggunaan alat peraga dan berani untuk menjelaskan hasil dari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa lain dengan menggunakan alat peraga. Penggunaan alat peraga diupayakan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran matematika. Berikut ini adalah gambar penggunaan alat peraga selama proses pembelajaran: Gambar 4.3 Peneliti menjelaskan penggunaan alat peraga garis bilangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.4 Siswa menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan bilangan bulat setelah menggunakan alat peraga garis bilangan Gambar 4.5 Proses pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama Selanjutnya, siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa LKS 1. LKS tersebut berisi soal-soal mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Selama proses diskusi, beberapa siswa aktif untuk menyelesaikan soal dan bertanya kepada peneliti ataupun teman saat mengalami kesulitan. Selesai berdiskusi peneliti mengajak siswa untuk mempersentasikan jawaban dan kelompok lainnya diminta untuk menanggapinya. Dalam proses ini peneliti melihat bahwa siswa belum terbiasa untuk mempersentasikan jawaban di depan kelas. Hal ini membuat peneliti perlu untuk membimbing siswa saat proses penyampaian jawaban dan menumbuhkan semangat serta keberanian siswa. Berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adalah gambar yang menunjukkan kegiatan siswa saat pelaksanan diskusi kelompok dan mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas. Gambar 4.6 Aktivitas siswa saat berdiskusi kelompok Gambar 4.7 Aktivitas siswa saat mempersentasikan hasil diskusi Peneliti juga mengajak siswa untuk bersama-sama menyelesaikan LKS mengenai sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat. Penyelesaian LKS mengenai sifat-sifat operai hitung penjumlahan dan pengurangan dilakukan secara terbimbing dimana peneliti yang menuntun siswa untuk mengisi LKS dan melakukan tanya jawab secara langsung. Hasil penyelesaian LKS mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan serta sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dilihat di lampiran 14 . Diakhir pembelajaran, peneliti memberikan kuis yang harus diselesaikan secara individu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menetapkan kategori masing-masing kelompok berdasarkan skor yang diperoleh. Hasil kuis siswa dapat dilihat di lampiran 17. Perkembangan skor individu disesuaikan dengan Tabel 2.2 dan perhitungan perkembangan skor setiap kelompok berdasarkan Tabel 2.3. Berikut ini adalah tabel nilai kuis dan skor individu yang diperoleh siswa pada pertemuan pertama. Tabel 4.2 Nilai Kuis 1 dan Skor Individu Siswa Nilai Skor Individu 1 80 20 2 65 10 3 45 10 4 70 20 5 25 5 6 70 20 7 40 10 8 20 5 9 40 10 10 60 10 11 80 20 12 75 20 13 25 5 14 20 5 15 60 10 16 75 5 17 60 10 18 100 30 19 15 5 20 25 5 21 75 20 22 10 5 23 70 20 24 40 10 Tabel 4.3 Perkembangan Skor Setiap Kelompok Kelompok Siswa Skor Individu Rata-Rata Skor Setiap Kelompok Kualifikasi 1 2 10 8,75 Tim yang baik good team 3 10 17 10 19 5 2 6 20 11,25 Tim yang baik good team 9 10 13 5 24 10 3 5 5 10 Tim yang baik good team 7 10 14 20 22 5 4 16 20 18,75 Tim yang baik sekali great team 18 30 20 5 21 20 5 4 20 13,75 Tim yang baik good team 8 5 11 10 12 20 6 1 20 15 Tim yang baik good team 10 10 15 10 23 20 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kelompok yang akan diberi penghargaan pada pertemuan pertama adalah kelompok 4 dengan skor rata- rata kelompok adalah 18,75 dan masuk dalam kualifikasi tim yang baik sekali great team . Pada pembelajaran yang pertama peneliti belum memberikan penghargaan karena peneliti belum memeriksa dan menganalisis kuis siswa tersebut. Setelah pelaksanaan kuis peneliti mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.

2. Pertemuan Kedua

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT.

0 0 42

Motivasi dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes Laja tahun ajaran 2016/2017.

0 0 325

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 221

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajara

0 0 219

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD Di SDN Kubangputat 01 Tanjung Brebes.

0 0 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIAGRAM VENN DAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII MTs ALKHAIRAAT BOBO | Ruslan | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadu

0 0 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII SMP NEGERI 14 PALU | Muin | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8446 27751 1 PB

0 0 7

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS IV SD NEGERI 2 PANUSUPAN

0 0 12