bahasa tulis. Penggambaran ini dilakukan agar pembaca mampu memahami dan menbayangkan apa yang sedang ia baca dalam tulisan
deskripsi tersebut. Menulis deskripsi juga tidak boleh dilakukan sembarangan karena memiliki teknik-teknik tertentu agar hasilnya baik.
Menulis dekripsi juga dapat dilakukan dengan melihat suatu gambar. Melalui gambar, seseorang dapat berimajinasi dan mendeskripsikan
gambar yang ia lihat dengan baik.
6. Keterampilan Menulis Deskripsi
Berdasarkan penjelasan mengenai menulis dan menulis deskripsi di atas maka keterampilan menulis deskripsi merupakan keterampilan
berbahasa dalam
bentuk tulisan
yang menggambarkan
atau mendefinisikan suatu obyek secara jelas. Keterampilan menulis deskripsi
merupakan keterampilan yang membangun imajinasi penulis terhadap suatu obyek. hal tersebut kemudian penulis tuangkan dalam sebuah
tulisan berbentuk deskripsi. Keterampilan menulis deskripsi yang menghasilkan suatu karya
tulis ini memberikan informasi kepada pembaca lewat tulisan. Tulisan tersebut tergolong jelas dalam mendefinisikan sesuatu. Pemaparan obyek
dalam keterampilan ini dapat dikatakan jelas dan tepat.
7. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini melakukan masa uji coba di
beberapa sekolah pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mulai diterapkan
di SD, SMP, dan SMA. Pada jenjang Sekolah Dasar diterapkan di kelas I, II, IV dan V, jenjang Sekolah Menengah Pertama di kelas VII dan VIII
sedangkan jenjang SMA di kelas X dan XI Wikipedia. Definisi kurikulum itu sendiri merupakan perangkat pendidikan yang merupakan
jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan 1997. Kurikulum dapat terus berganti sesuai dengan perkembangan jaman dan kebijakan dari
pemerintah setempat. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 dikembangkan agar mampu menumbuhkan nilai-nilai
Pancasila pada peserta didik. Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta
didik untuk menjadi pribadi yang berkarakter, produktif, dan inovatif. Hal ini membuat guru harus bekerja lebih keras agar tujuan tersebut tercapai
untuk anak didiknya. Adapun landasan pengembangan Kurikulum 2013 dibagi menjadi
tiga Mulyasa, 2013, yaitu: a. Landasan filosofis
Dalam landasan ini, filosofis yang digunakan adalah Filosofis Pancasila dan Filosofis Pendidikan. Filosofis Pancasila memberikan
dasar-dasar membangun pendidikan. Filosofis Pendidikan mengarah kepada akademik dan nilai keluhuran.
b. Landasan yuridis Dalam landasan ini mengarah kepada aturan dalam Undang-
Undang yaitu RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan mengenai
Perubahan Metodologi Pembelajaran Dan Penataan Kurikulum. Kemudian PP No. 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional
Pendidikan, serta INPRES Nomor 1 Tahun 2010 mengenai Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional. INPRES Nomor 1
tahun 2010 yang berisi Tentang Standar Nasional Pendidikan Prioritas Pembangunan Nasional juga termasuk dalam landasan Kurikulum
2013. c. Landasan konseptual
Landasan ini berkaitan dengan relevansi pendidikan. Ada juga kurikulum berbasis kompetensi dan karakter. Selain itu pembelajaran
konseptual, pembelajaran aktif, dan penilaian valid. Pengembangan struktur dalam Kurikulum 2013 diperlukan
agar kurikulum berjalan sesuai dengan rencana. Pengembangan ini mencakup
tiga langkah
yaitu mengidentifikasi
kompetensi, mengembangkan struktur kurikulum, dan mendeskripsikan mata
pelajaran. Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum pengganti KTSP ini menyuguhkan tujuan yang berbasis pendidikan karakter.
Tujuan tersebut ditekankan agar para peserta didik dapat mengamalkan filosofis Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kurikulum ini dinilai memudahkan guru karena semua nahan ajar sudah tertera dan diatur dalam buku guru dan buku siswa, namun tak
sedikit pula guru yang merasa kesulitan.