Hipotesis Tindakan LANDASAN TEORI

48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian ini dipercaya sebagai penelitian yang prosedurnya mudah dan tidak mengganggu proses belajar mengajar. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK berkembang dari istilah penelitian tindakan Sanjaya, 2010. Kemmis 1988 dalam Sanjaya, 2010, mengatakan bahawa penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Penelitian ini memiliki cakupan lebih luas dari PTK namun jika dilaksanakan dalam bidang pendidikan dan berada pada kawasan kelas maka penelitian tindakan ini disebut PTK. Adapun definisi PTK menurut Bahri 2012 adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik. Kemmis dan Mc. Taggart dalam Sanjaya, 2010 berpendapat pula bahwa PTK adalah gerakan diri sepenuhnya yang dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman. Lain lagi definisi yang diungkapkan oleh Arikunto dalam Suyadi, 2012 yang mengungkapkan bahwa PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Kelas adalah tempat di mana sekelompok siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang sama. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengamati kejadian-kejadian yang terjadi didalam kelas saat pembelajaran. Kejadian tersebut sekiranya menganggu kelancaran proses kegiatan belajar mengajar sehingga diperlukan suatu perbaikan sistem mengajar berdasarkan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus. Jumlah periode atau siklus ditentukan dari keberhasilan peneliti saat menangani masalah yang terjadi dalam siklus I. Penelitian Tindakan Kelas PTK memiliki beberapa karakter. Ibnu dalam Aqib, 2009 menyebutkan karateristik PTK yaitu: 1. Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru 2. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya 3. Peneliti sebagai media yang melakukan refleksi 4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional 5. Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode Karateristik lain diungkapkan oleh Tahir 2012 yaitu PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variabel-variabel yang akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan dengan kelas lain. PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata. melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan di kelas tersebut Sanjaya, 2010. Dari semua karakteristik yang disebutkan mencirikan bahwa PTK merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meneliti sebuah objek terbatas satu kelas dengan menggunakan siklus. Dalam PTK terdapat empat tahap yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Keempat tahap tersebut wajib dilakukan pada setiap siklusnya. Penggunaan siklus pada penelitian jenis ini tergantung dari keberhasilan yang dicapai. Model PTK Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam bagan berikut. Gambar 3.1 Model siklus PTK Arikunto , 2006 Perencanaan SIKLUS I Refleksi Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 02 KOTA SEMARANG

5 78 194

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Premulung Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERBAHASA PERANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

1 11 48

Peningkatan keterampilan menulis konsonan melalui permainan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri 3 Mersi Purwokerto.

0 1 1

penggunaan media realita untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas II SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016.

0 0 19

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Setono No. 95, Pajang, Laweyan, Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015).

0 0 22

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SD

2 7 13

Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar di Kelas I Sekolah Dasar - Repository Unja

1 1 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN MARGOANYAR - UMG REPOSITORY

0 1 7

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN MARGOANYAR - UMG REPOSITORY

0 0 9