Pendekatan Saintifik Kajian Pustaka 1. Kartu Kata Bergambar

c. Melatih siswa mengkomunikasikan ide Mengkomunikasikan ide merupakan hal yang wajib dilakukan dalam pendekatan saintifik agar masalah cepat terselesaikan. Tidak semua siswa dapat mengkomunikasikan ide melalui bahasa lisan, maka bahasa tulis diperlukan. Melalui bahasa tulis juga, siswa dapat mengkomunikasikan ide sekaligus diarahkan untuk membuat karya tulis ilmiah. Kegiatan dalam pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasimengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Mengamati merupakan proses yang mengembangkan ketelitian dalam mencari informasi. Menanya berarti mengajukan pertanyaan untuk informasi yang belum jelas diketahui. Mengumpulkan informasi merupakan kegiatan berupa ekperimen, wawancara, atau membaca sumber lain. Mengolah informasi berarti melakukan pengolahan terhadap informasi-informasi yang sudah didapat. Mengkomunikasikan merupakan tahap terakhir di mana semua informasi yang sudah diolah disampaikan dan disimpulkan. Proses pembelajaran pada pendekatan ini menyentuh tiga ranah yaitu ranah pengetahuan, ranahsikap, dan ranah keterampilan. Ranah pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Ranah sikap untuk mengetahui sikap-sikap apa yang harus ditunjukan saat pembelajaran sedang berlangsung. Dan ranah keterampilan untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik didefinisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang tercantum dalam Kurikulum 2013. Pendekatan ini memiliki tahapan-tahapan wajib yang harus dilakukan. Tahapan tersebut merupakan langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah secara sistematis. Secara keseluruhan, pendekatan saintifik ini menuntun siswa untuk cerdas.

10. Penilaian Autentik

Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan merupakan acuan dalam penilaian Kurikulum 2013. Permendikbud berpendapat bahwa standar penilaian merupakan kriteria hasil belajar peserta didik. Standar penilaian ini memiliki tujuan menjamin, diantaranya perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip penilaian. Penilaian mempunyai definisi sebagai proses pengumpulan data yang dibuat untuk menunjukkan perkembangan siswa Kunandar, 2014. Salah satu dari proses pengumpulan data tersebut adalah penilaian autentik. Penilaian autentik sangat ditekankan dalam Kurikulum 2013. Kunandar 2014 mendefinisikan penilaian autentik sebagai kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi atau Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Penilaian autentik mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses serta hasil. Penilaian ini mengacu pada Penilaian PAP Penilaian Acuan Patokan, sehingga pencapaian kompetensi peserta didik dibandingkan dengan nilai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. Keseimbangan antara kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sangat diperhatikan dalam penilaian autentik. Hal ini dilakukan agar karateristik peserta didik berkembang sesuai jenjangnya. Ciri-ciri penilaian autentik Kunandar, 2014 yaitu, pertama, mengukur semua aspek pembelajaran. Penilaian ini mengukur aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kedua, dilaksanakan selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dapat dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung untuk menilai proses, dan dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung untuk menilai hasilproduk. Ketiga, menggunakan berbagai cara dan sumber. Keempat, tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian. Agar dapat memahami serta melaksanakan penilaian autentik dengan baik, maka kita harus mempelajari jenis-jenis penelitian ini Abdul, 2014 yaitu: a. Penilaian Proyek Merupakan salah satu jenis penilaian autentuk yang menggunakan sistem penugasan dalam kelompok. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan proyek akademik pada siswa. Penilaian ini merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan menurut waktu tertentu. Yang dimaksud dalam penyelesaian tugas adalah investigasi yang dilakukan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. b. Penilaian Kinerja Penilaian ini melibatkan proses dan hasil dari kinerja siswa. Guru dapat meminta siswa menyebutkan unsur-unsur yang digunakan dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja adalah daftar cek, catatan anekdot, skala penilaian, dan ingatan. c. Penilaian Portofolio Penilaian ini merupakan kumpulan tugas-tugas siswa dalam periode waktu yang dibatasi. Penilaian ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih luas berkembang. Selain itu melalui penelitian ini, guru dapat lebih mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswanya.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 02 KOTA SEMARANG

5 78 194

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Premulung Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERBAHASA PERANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

1 11 48

Peningkatan keterampilan menulis konsonan melalui permainan kartu kata bergambar pada siswa kelas I SD Negeri 3 Mersi Purwokerto.

0 1 1

penggunaan media realita untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas II SD Negeri 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016.

0 0 19

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Setono No. 95, Pajang, Laweyan, Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015).

0 0 22

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SD

2 7 13

Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar di Kelas I Sekolah Dasar - Repository Unja

1 1 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN MARGOANYAR - UMG REPOSITORY

0 1 7

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian - MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN MARGOANYAR - UMG REPOSITORY

0 0 9