c. Melatih siswa mengkomunikasikan ide Mengkomunikasikan ide merupakan hal yang wajib dilakukan
dalam pendekatan saintifik agar masalah cepat terselesaikan. Tidak semua siswa dapat mengkomunikasikan ide melalui bahasa lisan,
maka bahasa tulis diperlukan. Melalui bahasa tulis juga, siswa dapat mengkomunikasikan ide sekaligus diarahkan untuk membuat karya
tulis ilmiah. Kegiatan dalam pendekatan saintifik meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah
informasimengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Mengamati merupakan proses yang mengembangkan ketelitian dalam mencari
informasi. Menanya berarti mengajukan pertanyaan untuk informasi yang belum jelas diketahui. Mengumpulkan informasi merupakan
kegiatan berupa ekperimen, wawancara, atau membaca sumber lain. Mengolah informasi berarti melakukan pengolahan terhadap
informasi-informasi yang sudah didapat. Mengkomunikasikan merupakan tahap terakhir di mana semua informasi yang sudah diolah
disampaikan dan disimpulkan. Proses pembelajaran pada pendekatan ini menyentuh tiga ranah
yaitu ranah pengetahuan, ranahsikap, dan ranah keterampilan. Ranah pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman siswa
terhadap materi yang sedang dipelajari. Ranah sikap untuk mengetahui sikap-sikap apa yang harus ditunjukan saat pembelajaran sedang
berlangsung. Dan ranah keterampilan untuk mengembangkan kemampuan keterampilan
siswa dalam
pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik didefinisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang tercantum
dalam Kurikulum 2013. Pendekatan ini memiliki tahapan-tahapan wajib yang harus dilakukan. Tahapan tersebut merupakan langkah untuk
menyelesaikan sebuah masalah secara sistematis. Secara keseluruhan, pendekatan saintifik ini menuntun siswa untuk cerdas.
10. Penilaian Autentik
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan merupakan acuan dalam penilaian Kurikulum 2013.
Permendikbud berpendapat bahwa standar penilaian merupakan kriteria hasil belajar peserta didik. Standar penilaian ini memiliki tujuan
menjamin, diantaranya perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip penilaian.
Penilaian mempunyai definisi sebagai proses pengumpulan data yang dibuat untuk menunjukkan perkembangan siswa Kunandar, 2014.
Salah satu dari proses pengumpulan data tersebut adalah penilaian autentik. Penilaian autentik sangat ditekankan dalam Kurikulum 2013.
Kunandar 2014 mendefinisikan penilaian autentik sebagai kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai,
baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang
sesuai dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi atau Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Penilaian autentik mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses serta hasil. Penilaian ini mengacu pada
Penilaian PAP Penilaian Acuan Patokan, sehingga pencapaian kompetensi peserta didik dibandingkan dengan nilai KKM Kriteria
Ketuntasan Minimal.
Keseimbangan antara
kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sangat diperhatikan dalam penilaian autentik. Hal ini dilakukan agar karateristik peserta didik berkembang
sesuai jenjangnya. Ciri-ciri penilaian autentik Kunandar, 2014 yaitu, pertama,
mengukur semua aspek pembelajaran. Penilaian ini mengukur aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kedua, dilaksanakan selama dan
setelah proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dapat dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung untuk menilai proses, dan dilaksanakan
setelah pembelajaran berlangsung untuk menilai hasilproduk. Ketiga, menggunakan berbagai cara dan sumber. Keempat, tes hanya salah satu
alat pengumpul data penilaian. Agar dapat memahami serta melaksanakan penilaian autentik dengan
baik, maka kita harus mempelajari jenis-jenis penelitian ini Abdul, 2014 yaitu:
a. Penilaian Proyek Merupakan salah satu jenis penilaian autentuk yang
menggunakan sistem penugasan dalam kelompok. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan proyek akademik pada siswa. Penilaian ini
merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan menurut waktu tertentu. Yang dimaksud dalam penyelesaian tugas
adalah investigasi yang dilakukan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan
penyajian data. b. Penilaian Kinerja
Penilaian ini melibatkan proses dan hasil dari kinerja siswa. Guru dapat meminta siswa menyebutkan unsur-unsur yang
digunakan dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk merekam hasil penilaian
berbasis kinerja adalah daftar cek, catatan anekdot, skala penilaian, dan ingatan.
c. Penilaian Portofolio Penilaian ini merupakan kumpulan tugas-tugas siswa dalam
periode waktu yang dibatasi. Penilaian ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih luas berkembang. Selain itu melalui
penelitian ini, guru dapat lebih mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswanya.