Resin Fosil Amber Molekul kecil alami

89 lebih murni. Pada proses asam lemak, ketiga komponen asam lemak, alkohol polihidrat, dan asam polikarboksilat dipanaskan bersama pada suhu sekitar 240°C sampai esterifikasi polimerisasi selesai. Pada proses alkoholisis, alkohol polihidrat dan minyak modifikasi pertama- tama direaksikan bersama kemudian ditambahkan asam polikarboksilat. Kedua proses menghasilkan alkil minyak termodifikasi yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan tipe minyak yang digunakan. Drying dan semidrying alkyd mengering dengan cara auto-oksidasi, sehingga dapat digunakan untuk formula cat yang kering pada suhu ruang. Nondrying oil alkyds sebagian berupa resin dengan rantai minyak yang pendek short-oil resins yang membutuhkan panas untuk proses pengeringan. Dapat juga digunakan sebagai plasticizers untuk sistem resin sintetik lainnya. Komposisi dan struktur dari short, medium, dan long oil alkyd adalah sebagai berikut.

1.3.2. Poliester

Resin poliester adalah sistem resin yang paling banyak digunakan, khususnya di industri kelautan. Sejauh ini mayoritas sampan, kapal pesiar dan kapal kerja dibangun pada komposit menggunakan sistem resin ini. Resin poliester yang digunakan untuk keperluan tersebut adalah dari jenis tak jenuh. Resin poliester tak jenuh termasuk termoset, mampu menjadi awet dari keadaan cair atau padat ketika berada pada kondisi yang tepat. Poliester tak jenuh berbeda dari poliester jenuh seperti Terylene, yang tidak dapat diawetkan dengan cara ini. Dalam kimia anorganik, reaksi basa dengan asam menghasilkan garam. Dalam kimia organik reaksi alkohol dengan asam organik menghasilkan ester dan air. Dengan menggunakan alkohol khusus, seperti glikol, dalam reaksi dengan asam dwibasa, poliester dan air akan diproduksi. Reaksi ini, bersama-sama dengan penambahan senyawa seperti asam dwibasa jenuh dan monomer silang, membentuk proses dasar pembuatan poliester. Akibatnya ada berbagai macam poliester terbuat dari asam yang berbeda, glikol dan monomer, semua memiliki sifat yang berbeda-beda.