71
Dimana T.P. adalah daya lempar dan M adalah rasio berat logam diendapkan pada katoda.
Untuk meningkatkan daya lempar, anoda sesuai dapat dibentuk untuk membawa anoda lebih dekat ke daerah kepadatan rendah saat ini. Hal ini
memungkinkan untuk jauh meningkatkan ketebalan deposito di daerah dengan solusi yang buruk lemparan.
2.6. Konduktivitas
Konduktivitas larutan tergantung kepada konsentrasi ion yang besar atau konsentrasi molekul. Makin besar konsentrasi ion makin besar
konduktivitasnya sehingga meningkatkan laju elektroplating.
2.7. Nilai pH
Nilai pH merupakan faktor penting dalam menjaga kestabilan proses pelapisan. Setiap elektrolit memiliki pH optimum yang berbeda-beda. Oleh
karena itu untuk memperoleh hasil yang diinginkan perlu menjaga kestabilan pH pada kondisi optimum sesuai dengan elektrolit yang digunakan dalam
elektroplating.
2.8. Pasivitas
Gejala pasivitas sering ditemui pada logam yang mengalami korosi, karena itu elektroda harus benar-benar bersih dan bebas dari korosi. Elektroda yang
kurang bersih akan meningatkan pasivitas sehingga dapat menurunkan laju elektroplating.
2.9. Waktu Pelapisan
Waktu pelapisan sangat berperngaruh kepada ketebalan lapisan yang diharapkan, semakin lama waktu pelapisan maka semakin tebal lapisan
yang diperoleh walaupun suatu saat akan tercapai juga masa jenuh, yaitu dimana ketebalan tidak lagi bertambah walaupun waktu pelapisan terus
diperpanjang.
72
3. Macam-macam Logam dalam Elektroplating
Seperti telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa jenis logam yang sering dimanfaatkan sebagai pelapis pada proses elektroplating.
Beberapa macam logam pelapis yang sering digunakan dalam proses pelapisan secara elektroplating adalah tembaga Cu, Nikel Ni, dan krom
Cr.
3.1 Pelapisan Tembaga
Salah satu material pelapis yang dapat digunakan dalam proses pelapisan dengan metode elektroplating adalah tembaga. Pelapisan elektroplating
tembaga dapat diaplikasikan guna mencapai kondisi permukaan yang dikehendaki, baik dari segi kepentingan dekoratif maupun yang berkenaan
dangan elektrifikasi.Secara teoritis, pelapisan dengan cara elektroplating tembaga asam dapat dilakukan pada range rapat arus 2
–5 Adm
2
dan temperatur elektrolit 30
–50C. Apabila proses elektroplating berjalan seimbang maka konsentrasi elektrolit
akan tetap, anoda makin lama makin berkurang, dan terjadi pengendapan logam yang melapisi katoda sebagai benda kerja.
Gambar. 3.3. Bak dan Hasil Pelapisan Tembaga
Sumber: http:mahmudkimia.blogspot.co.id201206pelapisan-tembaga.html
Efisiensi plating pada umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun katoda. Efisiensi katoda merupakan arus yang digunakan untuk
mengendapkan logam pada katoda yaitu disebandingkan dengan total arus masuk. Arus yang tidak dipakai untuk pengendapan digunakan untuk
penguraian air membentuk gas hidrogen, hilang menjadi panas atau pengendapan logam-logam lain sebagai impuritaspengotor yang tak
diinginkan. Efisiensi anoda adalah perbandingan antara jumlah logam yang
73
terlarut dalam elektrolit dan hal ini sebanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday.
Dalam pelapisan tembaga dapat digunakan bermacam-macan larutan elektrolit, yaitu: a Larutan asam, b Larutan sianida, c Larutan fluoborat
dan d Larutan pirofosfat. Diantara empat macam larutan di atas yang paling banyak digunakan adalah larutan asam dan larutan sianida.
3.2 Pelapisan Nikel
Pada saat ini, pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilakukan baik untuk tujuan pencegahan karat maupun untuk tujuan dekoratif yakni menambah
keindahan. Dengan hasil lapisannya yang mengkilap maka dari segi ini nikel adalah yang paling banyak diinginkan untuk melapis permukaan.
Sebenarnya dalam pelapisan nikel terdapat juga jenis pelapisan yang buram hasilnya. Akan tetapi tampak permukaan yang buram inipun dapat juga
digosok hingga halus dan memberikan hasil akhir mengkilap. Jenis lain dari pelapisan nikel adalah pelapisan yang berwarna hitam. Warna hitam inipun
tampak menarik dan digunakan biasanya untuk melapis laras senapan dan lainnya.
Selanjutnya untuk memperdalam pengetahuan Saudara tentang proses pelapisan nikel, termasuk bagaimana mengendalikan limbah yang dihasilkan
dari proses pelapisan nikel, bacalah
buku sumber berjudul “Nickel Plating Handbook
” yang
dapat diunduh
pada laman
https:www.nickelinstitute.org~MediaFilesTechnicalLiteratureNPH_14101 5.pdf
. Setelah itu buatlah catatan-catatan penting mengenai proses dasar
elektrodeposisi, kecepatan deposisi, serta hal lain yang berpengaruh terhadap elektrodeposisi ion logam.
3.3 Pelapisan Krom
Selain nikel dan tembaga, pelapisan krom juga banyak dilakukan untuk mendapatkan permukaan yang menarik. Sebagaimana diketahui bahwa sifat
khas krom sangat tahan karat, sehingga pelapisan krom mempunyai