Korosi sumuran Tipe Korosi Berdasarkan Penampilan

18 maka logam akan mengalami serangan korosi selanjutnya. Sebagai contoh, gas klorin akan menyerang perak dan membentuk sebuah lapisan film pelindung perak klorida pada permukaan logam. Reaksinya dituliskan sebagai berikut. �� � + � � → ��� �

3.2. Korosi elektrokimia atau korosi basah

Korosi basah terjadi karena adanya proses elektrokimia yang terjadi pada logam akibat kelembaban dan keberadaan oksigen. Besi menduduki tempat terpenting dalam korosi logam yang berkaitan dengan serangan elektrokimia. Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan proses perkaratan besi dengan baik yakni: Teori pembentukan sel Galvanik dan teori aerasi deferensial teori sel konsentrasi. 4. Teori Pembentukan Sel Galvanik dan Teori Aerasi Deferensial 4.1. Teori Pembentukan Sel Galvanik Jika suatu logam yang tidak murni terpapar udaraatmosfer maka akan terbentuk sebuah sel Galvani mini. Besi dengan atmosfer akan membentuk sebuah elektroda anoda, sementara kandungan logam lain seperti tembaga, timah, kotoran dan lain sebagainya sebagai wujud ketidakmurnian logam dengan atmosfer juga membentuk sebuah elektroda yang lain katoda. Pada sel Galvanik ini tentunya terdapat dua reaksi utama yang masing- masing terjadi di anoda sementara yang lainnya terjadi di katoda. Reaksi yang terjadi pada masing-masing elektroda dapat dijelaskan seperti berikut ini.

4.1.1. Reaksi anodik

Pada teori pembentukan sel Galvanik ini, besi merupakan logam yang lebih elektropositif. Oleh karena itu besi akan bertindak sebagai elektroda positif atau anoda. Sebagai anoda, besi akan teroksidasi menjadi ion besi Fe 2+ melalui pelepasan elektronnya. Dengan bantuan atmosfer yang 19 lembab, ion-ion besi akan bergabung dengan ion-ion hidroksida membentuk ferohidroksida dan pada oksidasi selanjutnya membentuk ferihidroksida. Pada akhirnya ferihidroksida ini akan mengalami dekomposisi membentuk dilihat sebagaimana persamaan-persamaan berikut ini. �� � → �� � + + � − �� � + + � − → �� � �� � [�] → �� � �� � → �� � + � Catatan:  Elektron-elektron yang dilepas pada anoda diserap oleh katoda untuk membentuk hidrogen, air, atau inon hidroksida, tergantung kepada sifat alami dari atmosfer.  Pembentukan lengkap dari sel ini dikenal dengan reaksi perkaratan besi.

4.1.2. Reaksi katodik

Reaksi yang terjadi di katoda sangat tergantung kepada kondisi atmosfer. Berbagai reaksi berikut dapat terjadi sesuai dengan kondisi alami atmosfer saat terjadinya reaksi. 1. Jika atmosfer dalam kondisi asam dan tidak ada oksigen, maka akan terjadi reaksi pelepasan hidrogen seperti berikut ini. + + � − → 2. Jika atmosfer dalam kondisi asam dan terdapat cukup oksigen, maka akan terjadi reaksi pelepasan air seperti berikut ini. + + ½ + � − →