16 regangan  dapat  ditemukan  dalam  kondisi-kondisi  di  lingkungan  air  yang
bertekanan tinggi.
2.7. Korosi serangan selektif
Korosi  serangan  selektif  kebanyakan  logam  yang  diproduksi  secara  besar- besaran  untuk  keperluan  rekayasa  memiliki  cacat  volume.  Bahkan  logam
murni  yang  bebas  dari  semua  cacat  dari  proses  produksi  masih  dapat mengalami  serangan  korosi  selektif  pada  batas-batas  butir,  karena
ketidaksesuaian  struktur  kristal,  atom-atom  secara  termodinamik  kurang mantap  dibandingkan  dengan  atom-atom  pada  kedudukan  kisi  sempurna
dan  mempunyai  kecenderungan  lebih  besar  untuk  terkorosi.  Secara  umum, kesempatan  korosi  akan  menjadi  lebih  tinggi  karena  pengaruh  kenaikan
temperatur.
Gambar 1.9.  Pola Korosi serangan selektif
Sumber: https:wiwinwibowo.files.wordpress.com201203korosi-ga.png
2.8. Korosi Batas Butir Intergranular
Korosi  Intergranular  terjadi  bila  daerah  batas  butir  terserang  akibat  adanya endapan  di  dalamnya.  Batas  butir  sering  menjadi  tempat  proses
pengendapan dan pemisahan yang teramati pada banyak paduan beberapa jenis logam.
Gambar 1.10.  Korosi batas butir
Sumber: https:wiwinwibowo.files.wordpress.com201203korosi-bt.png
17
2.9. Korosi erosi
Korosi Erosi merupakan percepatan pada laju korosi disebabkan gerak yang relatif  antara  cairan  yang  korosif  dengan  permukaan  logam.  Biasanya
gerakan  sangat  cepat,  sehingga  pengaruh  abrasion  dan  mechanical  wear juga terlihat di dalamnya. Bentuk korosi erosi ini banyak ditemui pada sistem
pemipaan antara lain bent, tees, blower dan lain-lain.
Gambar 1.11.  Korosi erosi
Sumber: https:wiwinwibowo.files.wordpress.com201203korosi-erosi.png
Korosi  erosi  adalah  korosi  yang  di  sebabkan  oleh  erosi  yang  mengikis lapisan  pelindung  material,  zat  erosi  itu  dapat  berupa  fluida  yang
mengandung material abrasive. Korosi tipe ini sering di temui pada pipa-pipa minyak.
3. Tipe Korosi Berdasarkan Keterlibatan Elektrolit
Berdasarkan  keberadaan  atau  keterlibatan  elektrolit,  korosi  juga  dapat dibedakan menjadi korosi kering korosi kimia dan korosi basah elektrokimia.
3.1. Korosi kimiawi atau korosi kering
Korosi berupa aksi langsung dari berbagai bahan kimia yang ada di atmosfer seperti  oksigen,  halogen,  H
2
S  dan  lain  sebagainya  dalam  lingkungan  yang kering pada logam, akan memproduksi sebuah padatan dalam bentuk lapisan
tipis film pada permukaan logam. Hal ini kita kenal dengan korosi kimiawi. Padatan  film  yang  terbentuk  pada  permukaan  logam  dalam  proses  korosi
akan  melindungi  permukaan  logam  tersebut  dari  proses  korosi  selanjutnya. Jika  terbentuk  suatu  produk  korosi  yang  dapat  larut  atau  mudah  menguap,