88
1.3.1. Resin alkid
Resin alkid dimodifikasi dengan sejumlah minyak seperti minyak kedelai, minyak biji rami, minyak jarak yang telah didehidrasi dan minyak kelapa.
Alkid dapat dikombinasikan dengan resin akrilik, vinil toluene, silikon dan resin amino. Alkid banyak digunakan dalam industri cat karena dapat
dikombinasi dengan banyak resin dan tidak terlalu mahal serta memiliki sifat yang bervariasi.
Resin alkid dapat dibuat langsung dari minyak trigliserida, poliol, atau asam. Persentase minyak yang terkandung dalam alkid mempengaruhi
hasil akhir dan mempengaruhi sejumlah sifat properti seperti kecepatan pengeringan, kelenturan, daya tahan, dan sebagainya. Dua cara
pembuatan resin alkid yang saat ini banyak digunakan adalah:
Proses alkoholisis, di mana oil-modified alkyd dibuat.
Proses asam lemak, yang digunakan untuk membuat resin alkid asam lemak termodifikasi.
Tabel 4.2. Jenis dan Karakteristik Resin Alkid
Alkid Panjang
Minyak Karakteristik
Penggunaan
Pendek 20-45
Non oksidatif. Larut dalam pelarut
hidrokarbon aromatik
Film yang keras namun rapuh
Sebagai resin modifikasi dalam
sistem pembakaran untuk penggunaan
interior
Medium 45-60
Kering di udara atau dengan
pengasapan. Larut dalam
campuran pelarut alifatik-aromatik.
Film yang lebih fleksibel.
Sebagai resin modifikasi dalam
sistem pembakaran untuk penggunaan
interior dan eksterior. Juga digunakan dalam
sistem cepat kering
Panjang 60-80
Kering di udara Oksidatif.
Larut dalam pelarut alifatik.
Film yang sangat fleksibel
Eksterior sistem kering di udara
Resin asam lemak cenderung memiliki warna lebih muda dari resin modifikasi minyak oil-modified resin karena memiliki asam lemak yang
89
lebih murni. Pada proses asam lemak, ketiga komponen asam lemak, alkohol polihidrat, dan asam polikarboksilat dipanaskan bersama pada
suhu sekitar 240°C sampai esterifikasi polimerisasi selesai. Pada proses alkoholisis, alkohol polihidrat dan minyak modifikasi pertama-
tama direaksikan bersama kemudian ditambahkan asam polikarboksilat. Kedua proses menghasilkan alkil minyak termodifikasi yang diklasifikasikan
berdasarkan jumlah dan tipe minyak yang digunakan. Drying dan semidrying alkyd mengering dengan cara auto-oksidasi,
sehingga dapat digunakan untuk formula cat yang kering pada suhu ruang. Nondrying oil alkyds sebagian berupa resin dengan rantai minyak yang
pendek short-oil resins yang membutuhkan panas untuk proses pengeringan. Dapat juga digunakan sebagai plasticizers untuk sistem resin
sintetik lainnya. Komposisi dan struktur dari short, medium, dan long oil alkyd adalah sebagai berikut.
1.3.2. Poliester
Resin poliester adalah sistem resin yang paling banyak digunakan, khususnya di industri kelautan. Sejauh ini mayoritas sampan, kapal pesiar
dan kapal kerja dibangun pada komposit menggunakan sistem resin ini. Resin poliester yang digunakan untuk keperluan tersebut adalah dari jenis
tak jenuh. Resin poliester tak jenuh termasuk termoset, mampu menjadi awet dari keadaan cair atau padat ketika berada pada kondisi yang tepat.
Poliester tak jenuh berbeda dari poliester jenuh seperti Terylene, yang tidak dapat diawetkan dengan cara ini.
Dalam kimia anorganik, reaksi basa dengan asam menghasilkan garam. Dalam kimia organik reaksi alkohol dengan asam organik menghasilkan
ester dan air. Dengan menggunakan alkohol khusus, seperti glikol, dalam reaksi dengan asam dwibasa, poliester dan air akan diproduksi. Reaksi ini,
bersama-sama dengan penambahan senyawa seperti asam dwibasa jenuh dan monomer silang, membentuk proses dasar pembuatan poliester.
Akibatnya ada berbagai macam poliester terbuat dari asam yang berbeda, glikol dan monomer, semua memiliki sifat yang berbeda-beda.